Sabtu, 13 September 2025

Pukul Murid Pakai Sapu Lidi, Guru di Muna Sultra Jadi Tersangka, Keluarga Korban Tolak Mediasi

Guru agama berinisial A di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara jadi tersangka usai memukul murid menggunakan sapu lidi.

Editor: Erik S
istimewa
Ini sosok guru inisial A mengajar di SDN 1 Towea, Desa Lakarama, Kecamatan Towea, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dilapor ke polisi dugaan kekerasan. 

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Guru agama berinisial A di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi tersangka kasus dugaan kekerasan ke murid SDN 1 Towea, Muna, Sultra.

Kasi Humas Polres Muna, Ipda Ahmad dikonfirmasi menjelaskan dugaan kekerasan A terhadap murid kelas 5 berinisial LMEG terjadi di depan pintu ruangan kelas, Jumat (4/10/2024) lalu.

"Guru SDN 1 Towea inisial A dilapor setelah memukul siswanya dengan sapu lidi," katanya.

Baca juga: Duduk Perkara 3 Kakak Beradik Murid SD di Pandeglang Banten Dipulangkan Karena Nunggak SPP Rp42 Juta

Menurut Ahmad berdasarkan keterangan A, korban tidak ikut kerja bakti.

"Keterangan A (guru), korban tidak ikut kerja bakti sehingga ia mengayunkan sapu lidi. Saat itu siswa (korban) inisial LMEG spontan menunduk untuk menghindar. Sehingga sapu mengenai pipinya," ungkapnya.

"A sudah ditetapkan tersangka, namun tidak ditahan, sampai saat ini masih diupayakan mediasi," beber Ahmad.

Ahmad menerangkan, sudah beberapa kali mediasi, namun keluarga korban masih menolak.

Sementara itu, guru A menceritakan kejadian ini berlangsung pagi hari. Ketika para murid diperintahkan bersih-bersih sekolah.

Di hari tersebut, guru A mendapatkan piket pagi. Sebelum masuk kelas, ia memerintahkan murid-murid kerja bakti.

"Suruh anak-anak menyapu dari belakang ke depan. (Korban) sembunyi di belakang pintu kelas."

"Iya, dia (korban) lari-larikan (tidak ingin disuruh)," ujarnya mengutip Instagram @wunainfo1.

Terkait dugaan pemukulan memakai sapu lidi, menurut A dilakukan secara tak sengaja.

"Karena tidak sadar, mungkin sudah musibah. Saya ayunkan sapu kena kepalanya," kata guru agama tersebut.

Setelah kejadian, si korban kemudian melaporkan aksi pemukulan ke ibunya. Lalu orang tuanya pun mendatangi sekolah.

"Datang orangtuanya tidak dipertemukan dengan saya, dengan alasan saya pulang katanya di rumah."

Halaman
12
Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan