Senin, 18 Agustus 2025

BREAKING NEWS: Atap Sekolah Dasar di Sumedang Ambruk

Atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN)2 di Panyingkiran Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambruk.

Editor: Hasanudin Aco
Dok. Panji
ATAP SEKOLAH AMBRUK - Atap bangunan SD Negeri 2 Panyingkiran di Kekuarahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, ambruk, Minggu (16/2/2025) malam. Kerugian ditaksir Rp 200 juta. /Via Tribun Jabar 

 

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambruk.

Tepatnya atap sekolah yang ambruk adalah SDN  2 Panyingkiran di Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (16/2/2025) malam. 

Informasi yang dihimpun, sebanyak tujuh ruangan kelas yang ambruk

Foto yang diterima TribunJabar.id, bagian genting semuanya ambrol ke bagian dalam kelas.

"Kejadiannya sekira pukul 23.00 WIB," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Sumedang, Eka Ganjar Kurniawan, kepada TribunJabar.id, Senin (17/2/2025) pagi.

Selain diguyur hujan dengan intensitas tinggi, ia menduga rangka atap baja ringan tidak mampu menahan beban genting.

"Bangunan tersebut terakhir direhabilitasi pada tahun 2010. Diduga akibat diguyur hujan, juga tidak kuat menahan beban, akibatnya atap sekolah ambruk," ucapnya. 

Eka menyebutkan, pasca-kejadian ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang akan segera melakukan perbaikan. 

"Akibat kejadian ini, sebanyak tujuh ruangan kelas yang hancur. Kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta, perbaikan akan segera dilakukan," kata Eka.

Faktor Penyebab

Cuaca diduga menjadi faktor penyebab ambruknya atap SDN 2 Panyingkiran.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang, Eka Ganjar Kurniawan, mengatakan, hujan membuat genting yang terbuat dari tanah liat khas Jatiwangi menjadi berat. Sementara genting-genting itu disangga oleh rangka baja ringan. 

Rangka baja ringan yang dipasang pada renovasi tahun 2010 tersebut tidak kuat menahan beban yang semakin hari semakin berat seiring dengan curah hujan yang naik itu. 

Baja ringan pun meleyot dan ankhirnya genting-genting ambruk.

Bangunan SDN 2 Panyingkiran tidak bisa digunakan sementara.

Disdik Sumedang telah mengambil langkah perbaikan sejak hari ini, Senin.  

"Tadi saya sudah ke lokasi melihat SD 2 Panyingkiran. Ini disebabkan curah hujan tinggi, jadi baja ringan itu diindikasikan tidak kuat menahan genting. Gentingnya pakai genting tanah liat, bebannya berat saat basah," kata Eka.

Dia memastikan, bencana ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, murid dipulangkan dan belajar di rumah pada hari ini.

Selanjutnya, murid SDN 2 Panyangkiran akan mengungsi ke SDN 1 Panyingkiran dan SDN 3 Panyingkiran 

"Kami koordinasi dengan SDN Panyingkiran 1 dan 3, supaya siswa bisa tetap belajar. Teknisnya sedang dibahas, apakah mungkin ada kelas siang, dan lain sebagainya," katanya. 

Perbaikan bangunan ambruk dimulai hari ini, berupa pembersihan material yang berserakan.

Menurut Eka, perbaikan ditargetkan selesai dalam tiga minggu. 

"Kami sudah cek ke lapangan, dan lokasi SD lain (yang dipakai untuk mengungsi KBM) masih dalam satu hamparan (berdekatan)," katanya. 

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena terjadi nyaris tengah malam. Namun, kerugian material mencapai Rp 200 juta. 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul  BREAKING NEWS, Atap Tujuh Kelas di SDN 2 Panyingkiran Sumedang Ambruk

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan