Diberitakan sebelumnya, mahasiswa dari berbagai kampus menggelar demo di depan gedung DPRD Jatim pada Senin (17/2/2025) kemarin.

Demo yang awalnya berjalan kondusif berakhir ricuh.

Beredar kabar, saat kejadian, polisi mengamankan sejumlah mahasiswa.

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berinisial NZR mengaku menjadi salah satu korban pemukulan oknum polisi.

"Tiba-tiba ada yang menarik saya dari belakang provosnya dan saya dibawa dalam barikade polisi."

"Di situ saya ditendang, diinjak-injak, ditendang kemaluan saya, perut saya, kepala saya, semua memar," dikutip dari Kompas.com.

NZR melanjutkan ceritanya, akibat dianiaya polisi, dirinya sempat pingsan.

Beberapa saat kemudian ia baru tersadar.

NZR dan sejumlah rekannya sempat diamankan polisi sebelum akhirnya dilepaskan sekira pukul 18.00 WIB.

"Setengah enam sore saya baru dikeluarkan, itu pun karena dapat bantuan hukum dari teman-teman yang di luar,” kata dia.

Baca juga: Polisi Siagakan Ratusan Personel Kawal Demo Lanjutan Elemen Mahasiswa di Patung Kuda Monas

Penjelasan polisi

Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Wibowo mengakui sempat terjadi keributan antara mahasiswa dengan anggotanya.

Ia menyebut, semua dipicu salah paham antara kedua belah pihak.

"Awalnya (demonstrasi) berjalan lancar, kemudian berikutnya ada sedikit miskomunikasi."

"Namun demikian, secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar," bebernya, dikutip dari Kompas.com.

Wibowo dalam kesempatannya juga membantah telah menangkap sejumlah mahasiswa.

“Enggak ada (yang ditangkap). Tadi tidak ada yang diamankan semuanya, adek-adek mahasiswa boleh dikonfirmasi," tutupnya.

(Tribunnews.com/Endra)(Kompas.com/Izzatun Najibah)