Netizen Bandingkan Gaya Dedi Mulyadi Nyemplung Sungai Bersihkan Sampah Biang Kerok Banjir Sukabumi
Netizen ramai-ramai bandingkan aksi Dedi Mulyadi tak ragu nyemplung ke sungai bersihkan sampah penyebab banjir di Sukabumi.
Penulis:
Theresia Felisiani
"Ini peristiwa di Sukabumi sederhana menurut saya. Ini jembatan harusnya konstruksi jembatannya tidak lurus, konstruksi jembatan melengkung," ungkap Dedi Mulyadi, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube-nya, Minggu (9/3/2025).
"Jadi kalau jembatan melengkung, karena rusak hulunya, airnya lewat. Karena konstruksi jembatannya lurus, airnya dangkal, bawa material kayu dari hulu yang rusak hutannya, mentok di sini, balik airnya," sambungnya.
Tak berselang lama tiba di jembatan, KDM pun bertemu dengan Bupati Sukabumi Asep Japar.
Kepada Asep, Dedi pun mengurai rencananya untuk membongkar jembatan tersebut agar aliran air kali bisa lancar.
"Kalau jembatannya enggak dibongkar, nanti kejadian lagi, enggak selesai-selesai. Jembatan dibongkar, sungainya dinormalisasi, jadi dua-duanya dilakukan," pungkas Dedi.
"Pak Bupati ada alat berat enggak?" tanya KDM.
"Alat berat?" tanya Asep Japar.
"Ini (jembatan) nanti dibongkar. Kalau desainnya nanti desain ulang. Kalau desain dibikin melengkung, jadi airnya lurus," ujar Dedi.
Mendengar rencana sang Gubernur, Asep pun menceritakan rancangannya.
Namun KDM segera menimpalinya dan menyebut bahwa jembatan harus segera dibongkar dan diganti.
"Ini rencana mau dinormalisasi," pungkas Asep Japar.
"Normalisasi mah hal yang gampang, tapi kan konstruksi jembatan harus diubah. Dibongkar aja. Nanti takut hujan lagi, bawa material, luber lagi, dibongkar aja. Bukan berarti hilang jembatannya, tapi nanti konstruksinya dibangun," imbuh Dedi Mulyadi.
Mendengar staf Bupati menyebut bakal membongkar jembatan esok hari, KDM langsung meralatnya.
Dedi ingin agar jembatan tersebut langsung dibongkar, tak perlu menunggu esok hari lagi.
"Saya tidak ada kata besok pak, harus hari ini dibangun. Siapa yang bisa meramal nanti malam tidak hujan gede lagi?" tegas KDM.
"Iya," pungkas Asep Japar.
Baca juga: Tinjau Banjir Pramono Pakai Heli, Doel Perahu Karet, Gibran Jalan Kaki, Siapa yang Dirujak Netizen?
Hal kedua yang membuat Dedi Mulyadi mengamuk adalah saat diskusi dengan petugas UPTD PSDA.
Dedi kesal karena menyadari bahwa kondisi hulu dan hilir di wilayah Jawa Barat sudah rusak.
Karenanya Dedi Mulyadi ingin segera membenahinya agar tidak banjir lagi.
"Sebenarnya kan semuanya itu disebabkan oleh dua, nih dengarin. Satu, hulunya sudah rusak, dua hilirnya tidak terurus," ujar Dedi Mulyadi.
Sontak berbicara dengan nada tinggi, Dedi marah saat melihat kondisi jembatan yang dipenuhi sampah.
Dedi pun teringat dengan kondisi hulu yakni Puncak yang juga sudah rusak akibat dibeton untuk tempat wisata.
"Ini mah akan terus kalau tidak segera ngebenerin diri. Gini aja tiap tahun. Jangan dibilang hujan 5 tahun sekali curah deras, lain. Memang daya tampungnya sudah tidak sanggup," ucap Dedi Mulyadi.
Selanjutnya, hal ketiga yang membuat Dedi Mulyadi gusar saat mendatangi wilayah jembatan Sukabumi itu saat bertemu warga.
Bukan tanpa alasan, Dedi kesal karena namanya terus diteriaki oleh warga.
Warga juga terlihat sibuk merekam kehadiran Dedi sembari tertawa-tawa.
Namun saat disuruh turun membantu membersihkan kali oleh Dedi, warga ogah.
"Ayo turun, ayo pak, turun semua ayo turun, kamu di situ aja ayo turun. Kalau ada musibah minta bantuan aja, jangan hidup-hidup aja, turun!" ajak Dedi seraya berteriak ke warga.
Tak ingin cuma bicara, Dedi pun akhirnya rela menceburkan diri ke kali untuk membersihkan sampah.
"Lihat itu kakek-kakek, kakek-kakek juga basah-basahan," imbuh Dedi.
Serius membersihkan kali, Dedi kembali emosi saat melihat banyak warga justru sibuk merekamnya alih-alih bantu turun ke kali.
Dedi pun meminta warga setop merekamnya dan segera turun ikut bersih-bersih kali.
"Om, jangan sibuk konten om, turun om, ini kita kerja om, jangan kita lagi kerja ini hanya untuk cari produksi," teriak Dedi marah.
Pramono-Rano Naik Helikopter & Perahu, Prabowo-Gibran Jalan Kaki
Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Selasa (4/3/2025) hingga saat ini.
Terparah, banjir terjadi di wilayah Bekasi, air banjir ini pun merendam rumah-rumah warga yang tingginya mencapai atap rumah.
Tak hanya bencana banjir saja yang jadi sorotan publik, tapi juga gaya para pejabat dalam meninjau banjir di Jabodetabek ini.
Di antaranya yang menjadi sorotan adalah ketika Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Banjir Jakarta dengan menggunakan helikopter milik Polri.
Sementara itu Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meninjau banjir Jakarta dengan menaiki perahu karet.
Berbeda dengan Presiden Prabowo Subianto yang memilih meninjau banjir di Bekasi dengan berjalan kaki.
Prabowo pun hanya mengandalkan sepatu boot untuk menerjang genangan air dan menemui korban banjir Bekasi.
Tak hanya Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga berjalan kaki meninjau lokasi banjir di Bekasi.
Gibran menggunakan sepatu boot untuk berjalan menyusuri lumpur-lumpur yang menggenang di rumah-rumah warga yang dilanda banjir.
Momen Prabowo Basah-basahan Tengok Korban Banjir di Bekasi
Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung warga korban terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (8/3/2024) petang.
Prabowo tiba di lokasi pukul 17.57 WIB menjelang jam buka puasa Ramadan.
Dengan menggunakan sepatu boots, Prabowo dengan seragam safari cokelat berjalan di tengah genangan air setinggi betis orang dewasa sembari berinteraksi dengan warga.
Ibu-ibu hingga anak-anak tampak antusias menyambut kedatangan mendadak orang nomor satu Indonesia ke titik lokasi banjir terparah di Jabodetabek ini.
Prabowo tampak beberapa kali berinteraksi dengan warga, termasuk sejumlah anak.
“Sini, sini salim sama Pak Prabowo. Pak salim Pak!,” seru warga di sana seraya para anak-anak menyalami Prabowo.
"Umur berapa, kelas berapa," tanya Prabowo kepada seorang anak perempuan.

Prabowo lalu menyusuri area yang terendam banjir itu dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.
“80 tingginya 80 kemarin (sentimeter),” kata seorang warga laki-laki kepada Prabowo.
“Sampai di situ? (ke dalam rumah)” ujar Prabowo.
“Iya, tidur pada di atas. Habis mau mengungsi ke mana, ya udah (kami) di sini saja,” ujar warga tersebut.
“Masuk semua? (airnya),” kata Prabowo.
“Masuk. Di dalam saya ganjal-ganjal, ini baru dibuka,” kata warga.
Wapres Gibran Tinjau Banjir di Perumahan PGP Bekasi
Mengenakan sepatu bot, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (5/3/2025).
Gibran tiba di lokasi sekira pukul 10.07 WIB, dia awalnya menemui korban banjir di tempat pengungsian Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di dekat perumahan PGP.
Dia lokasi pengungsian, Gibran sempat menyapa dan berbincang dengan warga korban banjir yang masih belum bisa kembali ke rumah.
Setelah dari lokasi pengungsian, Gibran didampingi Kepala BNPB Suharyanto dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung menuju lokasi banjir Perumahan PGP.
Mengenakan setelan kemeja putih dipadukan celana dan sepatu kasual hitam, putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu menerjang lumpur yang memenuhi kawasan perumahan.
Banjir di Perumahan PGP Bekasi telah surut sejak Rabu dini hari, air yang menggenang setinggi empat meter menyisakan lumpur dan sampah.
Tak peduli kotor, Gibran terus melangkah menuju permukiman meski sepatunya makin tebal diselimuti lumpur.
Di momen ini Gibran juga menyempatkan berbincang dengan warga, bahkan dia masuk ke dalam rumah meninjau kondisi pasca direndam banjir hebat pada Selasa (4/3/2025) kemarin.
Karena lumpur kian tebal, Gibran akhirnya memutuskan memakai sepatu bot dan terus berjalan meninjau permukiman warga terdampak banjir.

Gibran juga sempat memeriksa tanggul di perumahan ini.
Kemudian, dia melanjutkan peninjauannya ke beberapa sekolah yang terdampak banjir di perumahan ini.
Gibran mengunjungi dua sekolah yang terdampak, yaitu Sekolah Permata Sakti dan SDN Jati Rasa 05. Dia masuk ke beberapa ruangan kelas di sekolah tersebut.
Pramono-Rano Tinjau Lokasi dengan Helikopter dan Perahu
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendapatkan perhatian karena meninjau lokasi banjir di Jakarta menggunakan helikopter.
Politisi dari partai PDI Perjuangan itu meninjau kondisi Jakarta menggunakan helikopter pada Kamis (6/3/2025).
Dari pantauan yang dilakukan, sosok yang akrab disapa Pram itu melihat Jakarta berangsur normal dan tidak ada genangan lagi.
“Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” ucapnya, Kamis (6/3/2025).
Setelah sempat berstatus Siaga 2 pada Selasa (4/3/2025), Pram menyebut saat ini status Jakarta sudah Siaga 4 atau Normal.
Adapun saat memantau lokasi banjir dari udara, Pram naik helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169.

Berbeda halnya dengan Rano Karno. Wakil Gubernur Jakarta itu terpantau blusukan ke lokasi banjir dengan menaiki perahu karet.
Rano Karno terpantau mengunjungi lokasi banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/3/2025).
Rano Karno bersama Wali Kota Jakarta Selatan menaiki perahu karet saat mendatangi langsung titik banjir.
Rano Karno turut menyapa warga yang masih bertahan di rumah mereka.
Wagub Jakarta ini juga menyalurkan bantuan kepada para korban yang terdampak banjir.
Rano Karno mengatakan Pemprov Jakarta akan fokus pada program pengendalian banjir dengan normalisasi Sungai Ciliwung menggunakan dana Program Strategis Nasional atau PSN dari pemerintah pusat.
"Kerja sama Si Doel kudu cepat. Enggak cepat gue suruh dorong oplet lu," kata Rano Karno, dikutip dari akun Instagram @si.rano, Selasa (4/3/2025).
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Glery Lazuardi/Erik S/Abdul Qodir/TribunnewsBogor.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.