Selasa, 30 September 2025

Polisi Gugur Ditembak di Lampung

Sebelum Tewas Ditembak, Bripda Ghalib Diminta Pindah untuk Temani Ibu usai sang Ayah Meninggal

Tragedi penembakan yang menewaskan 3 polisi di Lampung menyimpan kisah pilu dari salah satu korbannya yakni Bripda M Ghalib Surya Ganta (23).

Penulis: Nina Yuniar
Tangkapan layar Ig @humas_poldalampung
POLISI TEWAS DITEMBAK - Bripda M Ghalib Surya Ganta, salah satu dari tiga polisi yang gugur akibat ditembak saat gerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore. Berikut kisah pilu polisi muda berusia 23 tahun tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi penembakan yang menewaskan tiga polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore, meninggalkan duka mendalam.

Hal itu juga dirasakan oleh keluarga dari salah satu korban, yakni anggota Satreskrim Polres Way Kanan, Bripda M Ghalib Surya Ganta (23).

Terlebih ada kisah pilu di balik kematian polisi muda asal Bandar Lampung tersebut.

Chandra selaku paman korban, mengungkapkan keponakannya menjadi tulang punggung keluarga sejak sang ayah meninggal.

Ayah Bripda Galib meninggal pada 17 Februari 2025, tepat sebulan sebelum korban tewas.

"Ayahnya meninggal tanggal 17 Februari tepat sebulan sebelum Ghalib meninggal, tanggalnya neneknya juga meninggal di rumah sakit yang sama," kata Chandra di rumah duka, jalan M Yunus ujung, gang Arrahman 1, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Selasa (18/3/2025), dilansir TribunLampung.co.id.

"Waktu ayahnya meninggal, Ghalib ini sedang tugas di Bengkulu, dia langsung pulang, sampai di rumah saat almarhum ayahnya mau dimandikan," lanjutnya.

Baca juga: Hasil Autopsi 3 Polisi yang Tewas saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung, Luka Tembak di Dada dan Wajah

Setelah itu, pihak keluarga pun meminta Bripda Ghalib untuk mengurus pindah tugas ke Bandar Lampung agar ibunya ada yang menemani.

Untuk diketahui, Bripda Ghalib sudah bertugas di Polres Way Kanan sejak awal dilantik menjadi anggota Polri.

"Setelah itu pihak keluarga minta supaya dia mengurus pindah ke sini, karena biar menemani ibunya," ungkap Chandra.

"Ibunya ini cuma ibu rumah tangga, jadi dia (Bripda Ghalib) adalah tulang punggung buat keluarganya," imbuhnya.

Chandra juga menceritakan, Bripda Ghalib merupakan sosok yang ceria dan periang.

"Keponakan kami ini orangnya riang tidak pernah ada aneh-aneh, orangnya sopan, ibadahnya rajin," sebut Chandra.

Menjadi polisi memang sudah cita-cita Bripda Ghalib sejak kecil.

 

"Sejak kecil memang dia bercita-cita jadi polisi, selepas lulus SMA sekitar tahun 2020, dia disiplin sekali untuk membuat badannya proporsional supaya lolos seleksi masuk polisi," jelas Chandra.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved