5 Populer Regional: Sosok Iptu Lusiyanto Kapolsek Negara Batin - Adu Jotos 2 Anggota DPRD Medan
Berita populer regional dimulai dengan terungkapnya sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin hingga adu jotos anggota DPRD Medan dalam toilet.
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dengan terungkapnya sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin.
Iptu Lusiyanto sebelumnya tewas setelah ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore.
Terungkap, semasa hidup Kapolsek Negara Batin dikenal sebagai pribadi yang baik.
Kemudian ada insiden adu jotos dua anggota DPRD Medan.
Identitas keduanya adalah David Roni Sinaga dan Dodi Robert Simangunsong.
Insiden terjadi di kamar mandi Gedung DPRD Medan, Selasa (18/3/2025).
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam, Dikenal Baik
Berikut sosok Iptu Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang tewas ditembak saat gerebek lokasi judi sabung ayam di wilayah Kampungkarang Manik, Nagara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore.
Dikutip dari TribunLampung.co.id, Iptu Lusiyanto belum lama menjadi Kapolsek Negara Batin.
Ia baru menjabat sebagai orang nomor satu di wilayah hukum Polsek Negara Batin kurang lebih selama 2 tahun.
Iptu Lusiyanto sebelumnya bertugas di Kapolsek Semaka, Polres Tanggamus, Polda Lampung.
Ia kemudian dimutasi pada Desember 2023.
Iptu Lusiyanto dipindahtugaskan berdasarkan TR Lampung Nomor: ST/888/XII/Kep./2023 tanggal 11 Desember 2023.
Lusiyanto memiliki jabatan terakhir Inspektur Polisi Satu (Iptu).
Pangkat tersebut tergolong dalam perwira pertama, dengan lambang dari pangkat berupa dua balok emas di pundak.
2. Ipda Ahmad jadi Tersangka Penganiayaan Siswa SMA di Asahan, Letuskan Tembakan dan Tendang Korban
Polda Sumatra Utara dan Polres Asahan menggelar pra-rekonstruksi kasus penganiayaan siswa SMA bernama Pandu Brata Siregar (18), Senin (17/3/2025).
Korban dinyatakan tewas di rumah sakit pada Senin (10/3/2025) usai diduga dianiaya sehari sebelumnya.
Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Effendi serta dua warga sipil bernama Dimas Adrianto dan Yudi Siswoyo ditetapkan sebagai tersangka.
Ketiganya dihadirkan dalam pra-rekonstruksi yang digelar di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.
Sebanyak 11 adegan diperagakan para tersangka bersama pemeran pengganti yang menjadi korban.
Salah satu adegan yang diperagakan Ipda Ahmad Effendi yakni tembakan ke udara untuk membubarkan balap lari.
Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono, belum dapat mengungkapkan hasil pra-rekonstruksi.
"Besok ya. Besok ya. Besok ya (rilis)," ucapnya.
Sejumlah warga melihat proses pra-rekonstruksi dan melampiaskan emosi dengan menyoraki para tersangka.
Salah satu warga bernama Panjaitan, mengaku kesal dengan tindakan Ipda Ahmad yang menendang korban yang sudah terkapar di jalan.
"Saya melihat tadi kesal sekali. Anak ini tidak melakukan perlawanan, dan dengan enaknya mereka membanting, mijak, nendang, dan memukul korban," bebernya.
3. Dramatis Penangkapan Oknum TNI Terduga Penembak 3 Polisi, Suara Tangisan hingga Kecup Anak Istri
Oknum TNI Kopka Basarsyah telah ditahan usai diduga menembak tiga anggota polisi yang melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Lampung pada Senin (17/3/2025).
Video penangkapan Kopka Basarsyah viral di media sosial dan berlangsung dramatis.
Amatan Tribunnews.com, suara tangis terdengar sepanjang Kopka Basarsyah ditangkap hingga akhirnya dibawa petugas satuan Polisi Militer (PM) Angkatan Darat (AD)
Bahkan Kopka Basarsyah sempat memberikan kecupan ke dua anak dan seorang wanita yang diduga istrinya.
Suara tangisan saat Kopka Basarsyah hendak dibawa PM pun terdengar kencang.
Meski demikian, anggota PM (polisi militer) TNI AD berhasil membawa Kopka Basarsyah, setelah keluarga menerima penjelasan petugas.
4. Anak Muda Terjebak Iming-Iming Kerja di Kamboja dan Thailand Lewat Online, Ratusan WNI Korban TPPO
Sebanyak 554 Warga Negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Myawaddi, Myanmar, pada Selasa (18/3/2025).
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Abdul Kadir Karding, menyebutkan bahwa para korban tersebut berasal dari 35 provinsi di Indonesia.
Kebanyakan dari korban TPPO ini adalah anak-anak muda yang tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri, terutama di restoran atau hotel di dua negara, yaitu Kamboja dan Thailand.
Mereka awalnya diiming-imingi dengan penghasilan yang tinggi melalui iklan lowongan kerja di media sosial.
Namun, kenyataannya mereka justru menjadi korban eksploitasi dan pemaksaan kerja.
"Rata-rata mereka ini anak-anak muda yang terjebak oleh janji gaji tinggi untuk bekerja di restoran atau hotel di Kamboja atau Thailand. Tawaran pekerjaan ini datang dari orang yang tidak dikenal, yang menawarkan pekerjaan lewat aplikasi sosial media," ujar Abdul Kadir Karding kepada awak media di Terminal VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Sumatera Utara menjadi provinsi dengan jumlah korban TPPO terbanyak.
Dari 554 orang yang dipulangkan ke Indonesia, sebanyak 133 orang berasal dari Sumatera Utara.
Selain itu, terdapat juga korban dari berbagai provinsi lain, seperti Jawa Barat (75 orang), Bangka Belitung (68 orang), dan Jakarta (51 orang).
Para korban ini awalnya diberitahu bahwa mereka akan bekerja di Thailand, namun sesampainya di sana mereka justru dibawa ke Myawaddi, sebuah wilayah di Myanmar yang berbatasan langsung dengan Thailand.
"Myawaddi ini memang daerah yang berbatasan langsung dengan Thailand, hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Jadi, banyak korban tidak menyadari bahwa mereka telah keluar dari Thailand dan masuk ke Myanmar," tambah Karding.
5. Insiden Baku Pukul 2 Anggota Dewan di DPRD Medan, Dipicu Masalah Sepele
Dua anggota DPRD Medan, Sumatra Utara, David Roni Sinaga dan Dodi Robert Simangunsong, terlibat dalam perkelahian di kamar mandi Gedung DPRD Medan, Selasa (18/3/2025).
Insiden ini terjadi di tengah berlangsungnya rapat Komisi III dan sempat terekam dalam sebuah video yang diterima redaksi Tribun Medan.
Saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan suasana di gedung dewan tiba-tiba menjadi gaduh, memicu perhatian petugas keamanan.
"Ada rapat di Komisi III, tiba-tiba mendengar ribut-ribut, jadi semuanya berlarian," ujarnya.
Dodi dilaporkan mengalami tendangan dan pukulan dalam insiden tersebut.
Hingga saat ini, penyebab pasti perkelahian antara David Roni dan Dodi Simangunsong belum sepenuhnya jelas.
Namun, Dodi mengklarifikasi insiden tersebut berakar dari masalah lama, bukan terkait dengan agenda rapat Komisi III.
"Yang viral bukan soal Komisi III. Masalah lama, bukan masalah yang ada di Komisi III," jelasnya, Selasa.
Dodi menjelaskan David Roni sering memanggil staf komisi dengan nada keras.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.