Selasa, 30 September 2025

Komentar Dedi Mulyadi soal Dokter Residen Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien: Seperti Jurig

Gubernur Jabar menyebut perilaku dokter residen PPDS Unpad yang merudapaksa keluarga pasien di RSHS Bandung sudah seperti setan.

Dok. Pribadi
DEDI MULYADI MARAH - Foto Dedi Mulyadi saat marah besar kepada perusahaan pembangkit listrik yang membendung air sungai Ciherang sehingga merugikan warga di Desa Salem, Purwakarta. Jawa Barat. Gubernur Jabar berkomentar soal perilaku dokter residen PPDS Unpad yang merudapaksa keluarga pasien di RSHS Bandung yang menurutnya seperti setan, Kamis (10/04/2025). 

Memanfaatkan ketidaktahuan korban, pelaku memberikan obat berupa midazolam hingga korban tidak sadarkan diri.

Obat tersebut diberikan dengan cara disuntikkan.

Pelaku menghubungkan jarum itu ke selang infus dan pelaku menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut. 

Beberapa menit kemudian, setelah mendapat suntikan obat dari Priguna, korban merasakan pusing. 

Setelah diberikan obat itu atau 4 – 5 jam, korban sadar dan merasakan sakit pada area organ intim.

"Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS. Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku, dan selepas siuman korban merasakan sakit pada bagian tertentu," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, dalam konferensi pers di Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu.

Kronologis atau detik-detik menjelang Priguna pelaku perdaya korban terungkap.

Pelaku meminta korban tidak ditemani adiknya.

"Sesampainya di Gedung MCHC, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celananya. Lalu, pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali," kata Hendra.

Ketika korban baru sadar, pelaku meminta mengganti pakaian operasi dengan pakaiannya sendiri. 

Baca juga: Pengacara Dokter PPDS Priguna Sebut Korban Rudapaksa Pernah Cabut Laporan, Klaim Sempat Damai

"Setelah sadar, si korban diminta mengganti pakaiannya lagi. Lalu, setelah kembali ke ruang IGD, korban baru sadar bahwa saat itu pukul 04.00 WIB," ujar Hendra. 

Hendra menyampaikan bahwa korban setelah sadar langsung bercerita pada ibunya bahwa ia diambil darah hingga 15 kali. 

"Korban pun bercerita ke ibunya bahwa pelaku mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tak sadar, serta ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," tutur dia.

Pihaknya, menurut Hendra juga sudah minta keterangan dari para saksi.

"Nanti akan meminta keterangan ahli untuk mendukung proses penyidikan ini," kata dia.

Kelainan seksual

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved