Alasan Wanita asal Bandung Ungkap Dugaan Pelecehan Dokter di Malang setelah 2 Tahun
Terungkap penyebab korban baru berani membuka kasus dugaan pelecehan seksual oknum dokter rumah sakit swasta di Malang yang dialaminya pada 2022 silam
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Saat menjalani rawat inap, tiba-tiba AY melakukan kunjungan ke kamar korban sambil membawa stetoskop.
Saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.
Di waktu itulah, tabiat aneh pelaku mulai terlihat, dimulai saat AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.
"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra," jelas QAR.
"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra," sambungnya.
Baca juga: Muncul 2 Korban Lain, Hukuman Dokter Residen yang Rudapaksa Anak Pasien RSHS Bandung Bisa Diperberat
Selanjutnya, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif dari QAR.
Tak lama kemudian, AY pun mengeluarkan handphone-nya.
"Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP," papar QAR.
"Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," tambahnya.
AY pun menghentikan aksinya dan langsung keluar kamar.
Pada keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.
Dinonaktifkan
Sementara itu, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit mengungkapkan bahwa pihaknya telah menonaktifkan AY untuk sementara sembari melakukan proses investigasi internal terkait adanya kejadian ini.
"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (AY) adalah dokter di Persada Hospital. Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," ujar Sylvia.
"Kami dari Persada Hospital menolak tegas segala bentuk pelanggaran etik, termasuk membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh. Apabila terbukti bersalah, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku," lanjutnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Korban Dugaan Pelecehan oleh Dokter Rumah Sakit Swasta di Malang Akan Lapor Polisi, Ada Bukti Chat
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.