Napi Kabur dari Lapas Nabire
Upaya Perburuan Intensif 19 Narapidana Lapas Nabire yang Melarikan Diri
Pengejaran besar-besaran dimulai setelah 19 narapidana kabur dari Lapas Nabire.
Editor:
Glery Lazuardi
Upaya Perburuan Intensif 19 Narapidana Lapas Nabire yang Melarikan Diri
TRIBUNNEWS.COM, NABIRE- Pada Senin, 26 Februari 2025, sekitar pukul 11:00 WIT, 19 narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire melarikan diri setelah terlibat dalam insiden penyerangan terhadap petugas.
Kejadian ini menyebabkan pihak berwenang mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pengejaran intensif.
Baca juga: Mayoritas Napi Kabur dari Lapas Nabire Anggota KKB, Modus Izin Ada yang Berkunjung
Apa yang Terjadi pada Hari Pelarian?
Insiden dramatis ini dimulai ketika salah satu narapidana, Ardinus Kogoya, menyerang petugas Lapas dengan menggunakan parang panjang.
Akibat serangan tersebut, tiga petugas mengalami luka serius:
Rahman Ka Jaga terluka di jari telunjuk kiri, Yan Nawipa terluka di tangan kiri, dan Jhosua Epimes terluka di jari tangan kanan.
Setelah serangan ini, para narapidana memanfaatkan kekacauan untuk melarikan diri ke arah kompleks KPR Pemda dan perbukitan.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel D Tatiratu, menjelaskan bahwa pihak lapas telah meminta bantuan Polres Nabire untuk mengejar para narapidana yang melarikan diri.
"Kami melakukan penyekatan di berbagai titik strategis, termasuk di Polsek Uwapa, bandara, dan pelabuhan," ungkapnya.
Strategi Tim Gabungan dalam Mencari Narapidana
Tim gabungan yang terdiri dari personel TNI dan Polri dikerahkan untuk melakukan pencarian menyeluruh.
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan komitmen mereka untuk menindaklanjuti pelarian ini.
"Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan dan pelarian ini, terlebih jika melibatkan jaringan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," katanya.
Tim melakukan pengejaran dengan memanfaatkan informasi mengenai kemungkinan lokasi para narapidana, seperti di Pasar Oyehe Siriwini dan Jalan Marthadinata Nabire.
Fokus utama dari perburuan ini adalah melumpuhkan jaringan KKB yang diduga merencanakan atau memfasilitasi pelarian ini.
Kombes Pol Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada.
"Jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi, khususnya yang terafiliasi KKB, segera laporkan ke aparat terdekat atau hubungi call center Polri," tegasnya.
Pihak Satgas Ops Damai Cartenz juga berkomitmen untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan di seluruh wilayah Papua Tengah agar situasi tetap aman dan kondusif.
Baca juga: 19 Napi Lapas Nabire Papua Tengah Kabur, DPR Sebut Sistem Pengamanan Lemah
Kronologi Kejadian Pelarian Narapidana
Pelarian 19 narapidana dari Lapas Kelas IIB Nabire terjadi setelah seorang petugas diserang oleh salah satu narapidana dengan senjata tajam.
Saksi melaporkan bahwa kericuhan ini memberi peluang bagi belasan narapidana untuk melarikan diri melalui pintu depan Lapas.
Kapolres Nabire mengkonfirmasi bahwa insiden ini benar terjadi namun menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut hingga berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Kepala Lapas Kelas IIB Nabire, Edi Saputra, juga memastikan bahwa jumlah narapidana yang kabur adalah 19 orang dan bukan 20 seperti informasi yang beredar.
Ia menjelaskan bahwa dua petugas yang terluka berat masih dalam perawatan di rumah sakit, sementara pihaknya tengah menyelidiki asal-usul senjata yang digunakan dalam insiden ini.
Dari 19 narapidana yang melarikan diri, 11 di antaranya diketahui merupakan anggota KKB dari wilayah Puncak Jaya dan Paniai.
Identitas mereka mencakup nama-nama seperti Yotenus Wonda, Alinus Tabuni, dan Ardinus Kogoya.
Pihak lapas berkomitmen untuk meningkatkan keamanan dan menyinergikan upaya dengan pihak keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dengan pencarian yang masih berlangsung, diharapkan seluruh masyarakat di sekitar Nabire tetap waspada dan berperan aktif dalam membantu aparat keamanan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.