Sabtu, 27 September 2025

Polisi Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Pria di Bawah Jembatan Nganjuk

Motif kasus pembunuhan yang menewaskan Sucipto (50), warga Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan di bawah jembatan Nganjuk, Jawa Timur.

dok. Kompas
ILUSTRASI BORGOL - Sucipto (50), warga Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ditemukan tewas di bawah jembatan Jalan Raya Nganjuk–Surabaya, wilayah Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Pelaku dalam kasus pembunuhan ini telah berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Nganjuk, yaitu AS (70), warga Solo, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Sucipto (50), warga Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ditemukan tewas di bawah jembatan Jalan Raya Nganjuk–Surabaya, wilayah Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Pelaku dalam kasus pembunuhan ini telah berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Nganjuk, yaitu AS (70), warga Solo, Jawa Tengah.

Polisi mengungkapkan bahwa tersangka tega menghabisi nyawa korban akibat sakit hati.

Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso mengatakan, pelaku diamankan saat berjalan kaki di pinggir Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Rabu (11/6/2025). 

Saat diringkus, pelaku tak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya membunuh korban.

"Benar, kami telah menangkap pelaku pembunuhan. Pelaku berterus terang telah menusuk korban berulang kali hingga meninggal dunia," katanya saat konferensi pers di halaman Mapolres Nganjuk, dilansir Tribun Jatim, Kamis (12/6/2025). 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Sukaca berujar, tersangka melakukan aksi kejinya di lokasi ditemukannya jasad korban. 

Di sisi lain, korban dan tersangka memang tinggal di bawah jembatan. 

"Motif dari pembunuhan ini diduga karena dendam dan sakit hati," ujar AKP Sukaca.

Sukaca menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, selama tinggal bersama di bawah jembatan, korban kerap meminta uang dan menyuruh pelaku membeli makanan dan minuman keras. 

Hal itu membuat pelaku merasa diperlakukan semena-mena sehingga dirinya tersulut emosi dan nekat melakukan pembunuhan.

Baca juga: Pembunuhan Mahasiswa Aceh, Zulfurqan Dituntut Mati Usai Tikam Anak Kos demi Uang Pulang

"Pelaku menusuk korban dengan dua bilah pisau. Dari hasil olah TKP dan visum, korban mengalami 18 luka tusuk di sekujur tubuhnya." 

"Hal ini mengindikasikan adanya dorongan emosi yang sangat kuat saat kejadian berlangsung," terangnya.

Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain dua bilah pisau dengan panjang masing-masing 25 cm dan 23 cm, pakaian korban berupa kaus cokelat dan celana panjang hitam, serta pakaian pelaku seperti kaus sarung dan songkok putih. 

Hasil visum dari RS Bhayangkara Nganjuk juga memperkuat dugaan adanya tindak kekerasan yang menyebabkan kematian.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan