Sosok Herman Suryatman, Sekda Jabar yang Berkonflik dengan Wagub Erwan Setiawan, Tegaskan Loyal
Berikut sosok Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman, yang berkonflik dengan Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman, yang berkonflik dengan Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan.
Herman mengatakan bahwa konflik yang terjadi antara dirinya dengan Erwan merupakan dinamika dalam pemerintahan.
Menurut Herman Suryatman, tujuan gubernur, wakil gubernur, dan dirinya semata dilakukan untuk membangun Jawa Barat.
“Sebagaimana yang pernah saya sampaikan, hal biasa, yang paling penting kan tujuan sama, Jawa Barat istimewa. Saatnya kita bahu-membahu,” ujar Herman, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (1/7/2025).
Ia mengaku telah bertemu dan berkomunikasi langsung dengan Erwan Setiawan mengenai konflik yang terjadi.
“Sudah, sudah ketemu, ngopi bareng. (Membahas) tentang masa depan Jawa Barat,” tuturnya.
Kemudian, ketika disinggung mengenai pembagian tugas ke depannya, Herman menyerahkan hal tersebut kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa selaku Sekda Jabar, dirinya loyal terhadap gubernur dan wakil gubernur.
“Silakan ke Pak Gubernur, karena pengambil keputusan di Pemda Provinsi Jawa Barat adalah Pak Gubernur."
“Kalau Sekda, ya sesuai tugas dan fungsi membantu kepala daerah dalam merumuskan kebijakan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan dan mengevaluasi kebijakan kalau saya normatif aja.
"Dan Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur adalah pimpinan, dan sekali lagi, saya tegaskan, saya loyal,” imbuhnya.
Baca juga: Penyebab Wagub dan Sekda Jabar Tak Akur, Sekantor tapi Tak Saling Bicara, Singgung Nama Dedi Mulyadi
Sosok Herman Suryatman
Herman merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (kini IPDN) pada tahun 1992.
Ia kemudian menempuh pendidikan Magister llmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran (2003).
Sebelum terjun di dunia birokrasi, Herman Suryatman pernah mengikuti program wajib militer.
Ia pernah menjabat sebagai Perwira Pertama pada Korem 163/Wirasatya, Kodam IX/Udayana, Bali pada 1992.
Kemudian, menjabat Perwira Intelijen Kodim 1619/Tabanan, Kodam IX/Udayana, Bali (1993-1994).
Herman kemudian kembali ke Sumedang dan ditugaskan menjadi Lurah Cipameungpeuk pada 1995-1997.
Kariernya lantas merokter dengan menjabat sebagai kepala sub seksi, kepala bidang, camat, kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata di Kabupaten Sumedang.
Pada 2013-2017, Herman sempat berkarier di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) sebagai Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik.
Di kementerian yang sama, ia menempati posisi sebagai Sekretaris Deputi Bidang SDM Aparatur (2017-2019).
Pada tahun 2019-2024, ia menjabat sebagai Sekda Kabupaten Sumedang dan kini menjabat sebagai Sekda Jabar.
Kekesalan Erwan Setiawan
Sebelumnya, Erwan Setiawan mengungkapkan kekesalannya terhadap Herman Suryatman setelah rapat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/6/2025).
Ia mengatakan, Sekda Jabar sudah melampaui kewenangannya sebagai ASN karena banyak pekerjaan yang harusnya menjadi tugas wagub justru diambil alih oleh sekda.
Menurutnya, sekda sebagai ASN harusnya lebih banyak bekerja di kantor mengonsolidasikan kepala dinas atas temuan gubernur dan wakil gubernur di lapangan.
"Sebenarnya perlu dipahami, namanya sekretaris daerah itu mengkoordinir sekretariat daerah. Seharusnya Pak Sekda selalu ada di kantor. Pak Gubernur di lapangan, saya ke lapangan," ujar Erwan.
Bukan hanya itu, Erwan selaku Wagub Jabar mengaku tidak diberikan informasi soal pelantikan sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemprov Jabar.
"Mohon maaf ya, di sini gak apa-apa, terserah sampaikan. Saya sangat kecewa, ini akumulasi dari kekecewaan saya. Beberapa kali ada pelantikan kepala dinas, jangankan dilibatkan, diberitahu saja saya tidak," ungkapnya.
Padahal, sambung Erwan, tugas Sekda salah satunya menginformasikan kepada gubernur dan wakil gubernur, termasuk rotasi dan mutasi jabatan kepala dinas.
"Kan seharusnya seorang sekda itu memberitahu, minimal ngasih tahulah, 'Pak hari ini akan ada pelantikan. Dinas ini, Dinas itu'. Saya tidak pernah diinformasikan. Silakan Pak Gubernur dan Pak Sekda yang ngatur itu. Tapi minimal saya dikasih tahu," ucapnya.
Ia menyebut, sebelum menjadi Sekda Jabar, Herman Suryatman dulunya merupakan Sekda Kabupaten Sumedang yang saat bersamaan Erwan menjabat sebagai wakil bupati.
"Padahal sejarahnya sebelum menjadi sekda Provinsi Jawa Barat, beliau adalah Sekda Sumedang. Ketika ingin jadi Sekda Sumedang, dia memelas tengah malam ke rumah saya."
"Bupati saat itu tidak mau Herman menjadi Sekda. Saya tiga kali lobi Bupati untuk menerima saudara Herman jadi Sekda. Sekarang sudah jadi Sekda ke Sumedang, terus jadi Sekda Provinsi."
"Bukan tidak boleh kerja di lapangan, Tetapi, Ya Sekda itu kan seharusnya mengkoordinasi, rapim dengan kepala dinas, bagaimana mengkoordinasikan program-program yang dibuat oleh Pak Gubernur, oleh saya. Bukan di lapangan," jelasnya.
Dengan seringnya sekda turun ke lapangan, Erwan menilai hal itu sudah mengambil peran yang seharusnya dilakukannya.
Bahkan, Erwan merasa tidak memiliki rasa takut ketika para warganet menyerangnya di media sosial.
"Tapi ya sekda itu jangan seperti itu loh. Jangan ambil alih kerjaan orang. Sementara kerjaan sendiri gak dikerjakan. Mohon maaf. Saya selama ini diserang oleh netizen-netizennya sekda. Silakan serang lagi saya sekarang, Saya gak takut," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sekda Herman Suryatman Tegaskan Loyal pada Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Konflik Cuma Dinamika.
(Tribunnews.com/Deni/Rizki)(TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.