Jumat, 22 Agustus 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Kesaksian ABK KMP Tunu Jelang Tenggelam di Selat Bali: Kapal Tiba-Tiba Miring, Langsung Black Out

ABK KMP Tunu yang selamat mengungkapkan detik-detik suasana mencekam menjelang tenggelamnya kapal di Selat Bali, Rabu (2/7/2025).

TRIBUNJATIM/AFLAHUL ABIDIN
TUNGGU KABAR BAIK - Kerabat penumpang KMP Tunu Pratama Jaya menangis menunggu kabar baik dari penumpang kapal. Mereka duduk di trotoar dekat kendaraan-kendaraan besar yang tengah terparkir di area Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis pagi (3/7/2025), menyusul tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Seorang ABK yang selamat, Richo, menceritakan bagaimana detik-detik kapal tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam. 

TRIBUNNEWS.com - Awak badan kapal (ABK) atau kru KMP Tunu Pratama Jaya yang merupakan korban selamat selamat, Richo (26), mengungkapkan bagaimana suasana mencekam menjelang tenggelamnya kapal.

Richo mengaku awalnya tidak tahu KMP Tunu tengah bermasalah sebab ia sedang beristirahat.

"Saya kurang paham awalnya bagaimana karena saya istirahat, jam 1.00 Wita (00.00 WIB) harusnya saya jaga lagi."

"Tapi, kapal mulai tenggelam sekitar tengah malam," jelas Richo di Jembrana, Kamis (3/7/2025), dilansir Kompas.com.

Ia baru terjaga dari tidurnya ketika kapal sudah mulai terasa miring ke kanan.

Richo lantas bangun dan mencari posisi paling tinggi.

Baca juga: Daftar 53 Penumpang KMP Tunu yang Tenggelam di Selat Bali, 4 Kru Kantin Kapal Ditemukan Tewas

Menjelang tenggelamnya KMP Tunu, ungkap Richo, kapal sudah mengalami black out alias listrik dan mesin mati total.

Ia pun memutuskan melompat ke laut dalam keadaan panik.

"Saya terasa kapalnya sudah miring, langsung bangun dan cari posisi paling tinggi."

"Kapal miring ke kanan, saya ke kiri supaya bisa selamat. Saat kapal mau tenggelam, lampu mati total, black out," ungkap dia.

"Saya langsung nyebur. Orang-orang ramai. Saya arahkan mereka ke pelampung atau perahu penyelamat. Saya sendiri juga naik ke situ," lanjutnya.

Richo menambahkan ada 16 orang yang berhasil menaiki perahu karet penyelamat bersama dirinya.

Namun, karena kondisi yang sulit dan banyak korban kelelahan, mereka tidak mampu mendayung perahu.

Beruntung, saat pagi datang, mereka ditemukan oleh perahu nelayan yang kebetulan melintas.

Perahu karet mereka lantas ditarik menepi ke pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali.

4 Korban Tewas

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan