Sabtu, 23 Agustus 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Analisis Ahli soal Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu di Selat Bali: Kelebihan Muatan hingga Umur Armada

Menurut Hasanudin, penyebab tenggelamnya kapal itu bisa disebabkan oleh tiga faktor, yakni faktor internal, eksternal, dan operasional.

|
Penulis: Rifqah
Kolase Tribunnews
KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI - Kebocoran di ruang mesin kapal diduga menjadi penyebab tenggalamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam, 2 Juli 2025. Menurut Hasanudin, penyebab tenggelamnya kapal itu bisa disebabkan oleh tiga faktor, yakni faktor internal, eksternal, dan operasional. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli Stabilitas Kapal ITS Surabaya, Hasanudin, mengungkapkan analisisnya mengenai penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam.

Menurut Hasanudin, penyebab tenggelamnya kapal itu bisa disebabkan oleh tiga faktor, yakni faktor internal, eksternal, dan operasional.

"Saya akan mencoba membuat analisa sederhana tentang kenapa sih kapal ini kecelakaan. Jadi kalau kita lihat secara umum kecelakaan kapal itu disebabkan oleh tiga hal, pertama adalah faktor internal, yang kedua adalah eksternal, yang ketiga adalah operasional kapal," ungkapnya, Jumat (4/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Dia kemudian menjelaskan, faktor internal itu bisa disebabkan karena kapal terlalu kecil, sehingga tidak sebanding dengan gelombang besar yang ada di Selat Bali.

"Jadi kalau faktor internal ini bisa saja yaitu kapal tersebut itu terlalu kecil. Misalnya dengan gelombang yang ada di Selat Bali itu gelombangnya lumayan besar," ujar Hasanudin.

Selain itu, kata Hasanudin, tidak adanya bulwark atau dinding vertikal yang membentang di sepanjang tepi dek kapal juga bisa menjadi faktor tambahan tenggelamnya kapal tersebut, apalagi jika armada mengalami kebocoran.

"Kemudian yaitu kapalnya tidak ada bulwark misalnya atau bulwark-nya terbuka. Ini juga nanti menambah menambah proses untuk tenggelamnya kapal itu lebih mudah. Kemudian adanya kebocoran misalnya, kebocoran itu juga menambah bahaya dari kapalnya," katanya.

Untuk faktor eksternal, Hasanudin menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan karena tingginya gelombang di perairan Selat Bali, sehingga menyebabkan kapal tenggelam.

"Kemudian ada faktor eksternal misalnya adalah tinggi gelombang, kalau kita ketahui bahwa tinggi gelombang untuk di selat Bali itu ya itu lumayan tinggi," ucapnya.

"Kemudian juga frekuensi kapal dan frekuensi dari gelombangnya. Gelombangnya itu terlalu pendek sehingga itu sama dengan gelombang yang ada di kapal," imbuhnya.

Sementara itu, dari faktor operasional, kapal itu dinilai sudah tua atau melebihi usia konstruksi kapal itu sendiri.

Baca juga: Pemilik KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali, Kapal Dibuat pada 2010

"Kemudian yang ketiga yaitu adalah faktor operasional. Kapal ini kalau kita diketahui bahwa usianya kan sudah 25 tahun. Jadi sebenarnya ini sudah melampaui usia dari kapalnya itu sendiri atau konstruksi," papar Hasanudin.

Tak hanya itu saja, Hasanudin juga mengatakan bahwa kapal itu kelebihan muatan, sehingga menyebabkan kapal rawan tenggelam.

"Kemudian juga faktor kelebihan muatan misalnya, kelebihan muatan juga menambah kapal itu rawan untuk terbalik atau tenggelam. Kira-kira seperti itu untuk analisa singkatnya," jelasnya.

Daftar KorbanĀ 

Badan SAR Nasional (Basarnas) merilis data korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan