Jumat, 22 Agustus 2025

Jenazah Calon Jaksa yang Tewas Tenggelam Kejar Kades di Simalungun Disambut Isak Tangis Keluarga

Kedatangan jenazah almarhum Reynanda di rumah duka disambut Isak tangis oleh keluarga dan kerabat dekat di Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumut

Editor: Erik S
Kolase: Alif Alqadri Harahap/Tribun-Medan.com dan Istimewa
CALON JAKSA TEWAS - (Kiri) Foto calon Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Reynanda Primta Ginting (26) yang tewas saat kejar koruptor dan (Kanan) Jasad calon jaksa Kejari Simalungun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran sungai Silau, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, Kamis (3/7/2025). 

Franata Sitepu, tetangga korban mengaku cukup sering bergaul dengan almarhum dan selalu punya kesan baik. 

"Kalau yang saya kenal almarhum ini cukup baik lah bang, enggak pernah buat kecil orang," ujar Franata, saat ditemui di kawasan rumah duka almarhum Reynanda, Kamis (3/7/2025). 

Selama mengenal almarhum, Franata mengaku jika melihat sosok almarhum Reynanda merupakan figur yang cukup sering aktif di kegiatan sosial.

Baca juga: Jaksa KPK Sebut Hasto Gunakan Nomor Luar Negeri Untuk Tutupi Jejak Komunikasi dengan Harun Masiku

Dirinya mengaku, baik di acara-acara pemuda maupun acara gereja, dirinya yang mengetahui almarhum Reynanda yang aktif di perkumpulan remaja gereja juga mengetahui jika almarhum selalu ambil andil di setiap acara. 

"Aktif dia ikut acara-acara di masyarakat. Pokoknya orangnya mau ikut ambil andil, kadang sering dia jadi seksi dokumentasi kalau lagi ada acara gitu," katanya. 

Mendengar kabar tentang meninggalnga Reynanda, dirinya mengatakan secara pribadi dan warga sekitar juga tentunya masih belum percaya anak bungsu dari tiga bersaudara itu telah berpulang.

Apalagi, dikatakannya ia belum lama ini baru bertemu dengan almarhum saat kebaktian di gereja pada hari Minggu (28/6/2025) kemarin. 

"Ya pasti enggak nyangka bang. Baru empat hari lalu lah kami jumpa, pas kebaktian di gereja," katanya

Kronologis

Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang menjelaskan kejadian ini bermula dari rencana pemeriksaan saksi kepala Desa Banjar Hulu, Kardianto dan bendahara desa.

"Awalnya kami mau memeriksa saksi pangulu (kepala Desa) dan bendahara Banjar Hulu dalam dugaan tindak pidana korupsi," ujar Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro.

Namun, saat hendak diamankan tersangka Kardianto melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri dengan lompat ke sungai.

"Saat hendak didatangi, dia melakukan perlawanan dan si pangulu lari ke sungai dan di sana yang mengejar ada sekitar empat orang," katanya.

Dari empat orang yang mengejar tersangka Kardianto, dua diantaranya tenggelam dan hanyut dibawa arus sungai Silau Kisaran.

"Saat ini kepala desa sudah diamankan, dan dibawa ke Kantor Kejari Simalungun untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Ungkapnya, Kardianto diduga melakukan tindak pidana korupsi Rp 300 juta lebih tahun anggaran 2024.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan