Kamis, 21 Agustus 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Kisah Toniansah Terapung di Laut Selat Bali Menanti Pertolongan sambil Genggam Ayah yang Telah Tiada

Korban selamat KMP Tunu Pratama Jaya bernama Eka Toniansah membagikan kisah pilunya. Ia terombang-ambing di tengah laut Selat Bali sambil menggenggam

|
Penulis: Falza Fuadina
Editor: Endra Kurniawan
Kolase Tribunnews/Istimewa
RUANG MESIN BOCOR - Kebocoran di ruang mesin kapal diduga menjadi penyebab tenggalamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal mengangkut 53 orang penumpang dan kru kapal 12 orang berdasar data manifes sementara. Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya, Eka Toniansah dan Eko Sastrio di rumahnya di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (4/7/2025). Dalam tragedi itu, Toniansah selamat, sementara Eko meninggal. 

"Mereka tidak sempat melompat. Jadi sempat ikut terbawa kapal tenggelam sekitar 20 detik," lanjut Agus.

20 detik yang singkat itu ternyata sangat krusial. Toniansah berhasil muncul ke permukaan laut Selat Bali dengan selamat.

Sayangnya, sang ayah sudah tak sadarkan diri. Tubuhnya diduga sudah terlalu banyak kemasukan air laut.

Dengan segala tenaga yang tersisa, Toniansah berjuang bertahan di kegelapan malam yang mencekam itu.

Ia terus menggenggam tubuh sang ayah dengan harapan bisa membawa jasadnya hingga ke daratan.

Harapan Toniansah akhirnya menjadi kenyataan saat fajar mulai menyingsing. Sekitar pukul 05.30 WIB, perahu nelayan melintas di dekat mereka.

Keduanya kemudian dievakuasi oleh nelayan ke daratan.

Baca juga: 4 Fakta Pasutri Baru Jadi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama: Kisah Cinta Terhenti di Selat Bali

Kronologi kejadian

Diketahui, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam.

Kapal tersebut membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan.

Berdasarkan catatan dari pihak berwenang, KMP Tunu Pratama Jaya sedang melayani penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. 

Sebelum tenggelam, KMP Tunu Pratama Jaya diketahui sempat meminta pertolongan melalui radio.

"Saya dapat informasi memang KMP Tunu Pratama Jaya pada pukul 23.17 WIB, itu meminta pertolongan melalui radio," tutur Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Tanjung Wangi, Ni Putu Cahyani, Kamis (3/7/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

Belum diketahui penyebab tenggelamnya kapal tersebut.

Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan investigasi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

"Investigasi akan kami lakukan, ketika kapal berangkat. Biasanya kapal berangkat ada SPB (Surat Persetujuan Berlayar), apakah sesuai dengan ketentuan," ujar Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, saat rapat SAR di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Jawa Timur, Jumat (4/7/2025).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Mengambang Sembari Pegang Jasad Ayah yang Tak Bernyawa

(Tribunnews.com/Falza) (TribunJatim.com/Aflahul Abidin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan