20 Tahun Alex Menjajakan Kue Putu Khas Wonogiri: Dulu Harganya Rp50
Alex (54), adalah satu dari sedikit penjual kue putu yang masih bertahan di tengah arus modernisasi kuliner.
Penulis:
timtribunsolo
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Di sore yg cerah terdengar suara “tuuut” khas dari cerobong sebuah gerobak.
Suara itu bukan sekadar peluit biasa, tapi penanda yang sudah akrab di telinga yaitu kue putu.
Alex (54), adalah satu dari sedikit penjual kue putu yang masih bertahan di tengah arus modernisasi kuliner.
Pria ramah ini sudah lebih dari dua puluh tahun menjajakan kue putu khas Wonogiri secara mandiri, meneruskan tradisi keluarga yang sudah diwariskan turun-temurun sejak zaman nenek moyangnya.
“Dulu waktu saya mulai jualan tahun 1995, harganya masih 50 rupiah. Sekarang ya sudah beda,” ucapnya sambil tersenyum.
Saat itu, ia masih memikul dagangan dan menggunakan minyak tanah untuk mengukus putu.
Kini, ia beralih menggunakan gerobak dorong dan kompor gas.
Meski alat berubah, rasa dan semangat tetap sama.
Kue putu yang dijajakannya terbuat dari bahan sederhana: tepung beras, kelapa parut, dan gula merah.
Namun, racikan tangan dan kehangatan tradisi membuat jajanan ini terasa istimewa.
“Saya habiskan sekitar 2 kilogram adonan sehari, jadi 350 kue, satunya seribu jadi ya dapet 350an ribu,” ungkapnya kepada Tribunnews, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Dorong Lahirnya UMKM Baru, Gerakan Passeddingeng Ganjar Gelar Pelatihan Pembuatan Kue Putu Ambon
Di pagi hari, Alex biasanya mempersiapkan bahan dagangan, lalu mulai keliling dari jam 1 siang hingga 9 malam.
Alex biasa berkeliling di daerah Banjarsari, Solo.
Suara “tuuut” yang keluar dari pipa uap gerobaknya menjadi ciri khas yang tak tergantikan.
Dulu, suara itu berasal dari sambungan bambu, kini digantikan dengan cerobong alumunium.
Sumber: TribunSolo.com
Menjajal Kopi Gerobak Dimas, Kopi Sederhana di Pinggir Kota Bengawan |
![]() |
---|
Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini, 27 Agustus 2025: Keberangkatan dari Palur dan Yogyakarta |
![]() |
---|
Joli Jolan: Menjalin Solidaritas Sesama Lewat Pakaian, Buku hingga Barang Rumah Tangga |
![]() |
---|
Sosok Yuvinus Solo, Anggota DPRD Sikka Masih Terima Gaji, Meski Berstatus Terpidana Kasus TPPO |
![]() |
---|
Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacap Bank BUMN Dikenal Dermawan di Kampung Halamannya Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.