Rabu, 3 September 2025

Bisnis Sewa Bilik Asmara di Lapas Pamekasan, Begini Pengakuan Istri Mantan Napi

Jasa bilik asmara ditengarai dilakukan oleh oknum pegawai lapas yang sudah mendapatkan persetujuan oleh beberapa pihak di internal lapas.

Editor: Erik S
Tribunjogja.com/Rendika Ferri K
ILUSTRASI BILIK ASMARA- Oknum pegawai Lembaga Permasyarakatan (lapas) Kelas II A Pamekasan, Jawa Timur diduga menjalankan praktik bisnis bilik asmara kepada para tahanan. 

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Oknum pegawai Lembaga Permasyarakatan (lapas) Kelas II A Pamekasan, Jawa Timur diduga menjalankan praktik bisnis bilik asmara kepada para tahanan.

Bilik asmara tersebut dibanderal Rp400 ribu durasi satu jam.

Dugaan praktik tersebut diungkapkan ST, istri mantan narapidana (napi)  yang mengaku pernah menyewa bilik asmara di Lapas Pamekasan.

Baca juga: Kronologis Puluhan Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur, Pemicunya Bilik Asmara Atau Dugaan Sipir Lalai?

Minim fasilitas

Bilik asmara yang dimaksud adalah sebuah ruangan yang berada di lingkungan lapas.

Di dalamnya ada kasur dan bantal.

ST, mengaku harus membayar kamar bilik asmara sebesar Rp400 ribu untuk durasi 1 jam.

Kemudian diberikan kesempatan berdua bersama suaminya di sebuah kamar yang sudah tersedia.

Jasa bilik asmara ditengarai dilakukan oleh oknum pegawai lapas yang sudah mendapatkan persetujuan oleh beberapa pihak di internal lapas.

"Harganya 400 yang saya bayar. Bisa 1 jam di dalam," ungkap ST, Kamis (17/7/2025).

Disuruh bawa sarung

Kamar itu dibayarnya, setelah suaminya berkomunikasi dengan salah satu petugas lapas.

Selanjutnya, atas petunjuk temannya yang sudah mengalami sebelumnya, ia diminta bawa sarung sendiri dari rumah.

"Teman saya perempuan sebelumnya juga menggunakan kamar itu, harganya sama dan saya disuruh bawa sarung sendiri dari rumah," katanya.

Baca juga: Jemaah Haji Minta Bilik Asmara, Mengaku Pernah Sewa Hotel untuk Penuhi Kebutuhan Biologis

Setelah suami ST berkomunikasi, ia pun mendatangi lapas dan diarahkan masuk ke salah satu ruangan tidak terpakai.

Ruangan tersebut tidak terlalu lebar. Di dalam sudah tersedia kasur dan bantal.

"Waktu itu kasurnya di lantai dan tipis, lengkap dengan bantalnya," tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan