Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud
SMP di Pati Mengaku Kekurangan Chromebook, 1 Kelas Dibagi 3 Sesi Pembelajaran
Salah satu SMP di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengaku kekurangan Chromebook. Bahkan satu kelas harus dibagi jadi tiga sesi
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
“Misalnya siswa kelas 7 ada 43 anak, sedangkan Chromebook yang tersedia hanya 15."
"Terpaksa kami harus bagi tiga sesi,” tutur Panji.
Chromebook merupakan perangkat komputer/laptop yang sama dengan yang laptop pada umumnya.
Perbedaannya hanya pada sistem operasi yang digunakan, yaitu Chrome OS.
SMP di Surabaya Dapat Komputer
Berbeda dengan SMP Bina Bangsa Pati, SMPN 62 Surabaya, Jawa Timur tidak mendapatkan Chromebook meski telah melakukan pengajuan.
Koordinator Sarana dan Prasarana SMPN 62 Surabaya, Sadi Harteddy menuturkan, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan Chromebook.
Terlebih, Chromebook tersebut akan digunakan untuk keperluan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
"Kami mengajukan bantuan Chromebook untuk pelaksanaan ANBK, karena saat itu kami benar-benar belum punya perangkat memadai," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Tidak mendapatkan Chromebook, SMPN 62 Surabaya justru mendapatkan bantuan komputer.
Komputer-komputer tersebut masih digunakan hingga saat ini.
"Tapi kami menerimanya komputer ini dan masih digunakan sampai sekarang," terang pria yang akrab disapa Teddy.
Bantuan komputer datang 30 unit pada tahun 2022 dan 40 unit satu tahun kemudian.
Saat ini Kejagung RI tengah menelusuri kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Chromebook.
Direktur Penyidikan (Dirdik) JAM PIDSUS Abdul Qohar menyatakan, negara alami kerugian Rp1,98 triliun dalam kasus ini.
Dari penyelidikan, ada empat orang yang telah ditetapkan jadi tersangka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.