Demo Pati Besok, Tokoh Agama Ajak Massa Tertib, Ini Bunyi Imbauannya
Forum Organisasi Sosial Keagamaan (Forsika) Kabupaten Pati mengimbau massa aksi tetap menjaga kondusivitas jelang demo Pati.
“Mencermati perkembangan situasi dan kondisi, juga mengakomodasi aspirasi masyarakat yang berkembang, saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB-P2 saya batalkan,” ujar politisi Partai Gerindra itu.
Mantan anggota Komisi V DPR RI Periode 2020–2024 itu menyebut, keputusan ini diambil demi menciptakan situasi aman dan kondusif serta dalam rangka memperlancar perekonomian dan pembangunan Kabupaten Pati.
Konsekuensi pembatalan ini adalah tarif PBB-P2 akan dikembalikan seperti 2024, tanpa ada kenaikan 1 persen pun.
“Bagi yang sudah terlanjur membayar, uang sisa akan dikembalikan oleh pemerintah, akan diatur teknisnya oleh BPKAD dan kepala desa,” jelas Sudewo.
Ia menyebut, terlepas dari kontroversi dari kebijakan ini, pihaknya tetap akan konsisten membangun Pati secara maksimal.
Pembangunan akan tetap dilakukan sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Saya tetap akan melayani masyarakat secara maksimal, setulus-tulusnya. Keputusan saya ini murni dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif. Saya tulus ikhlas untuk rakyat Pati, semuanya, tidak ada yang saya bedakan,” tegasnya.
Ia juga meminta maaf atas tutur kata dan perbuatannya selama ini yang membuat masyarakat kurang berkenan.
Sudewo lantas mengajak seluruh elemen masyarakat Pati untuk kembali solid bergotong-royong demi kemajuan daerah.
Tak Bermaksud Menantang
Sudewo juga sebelumnya meminta maaf kepada publik terkait pernyataannya yang terkesan menantang masyarakat untuk berdemonstrasi memprotes kebijakannya yang menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen.
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas pernyataan saya yang mengatakan '5 ribu orang silakan, 50 ribu massa silakan'. Saya tidak menantang rakyat sama sekali."
"Tidak ada maksud untuk menantang rakyat. Masa rakyat saya tantang?" ungkap dia dalam konferensi pers di Kantor Bupati Pati, Kamis (7/8/2025).

Sudewo menyebut pernyataan tersebut dia maksudkan supaya demonstrasi massa yang rencananya akan digelar 13 Agustus 2025 tersebut berjalan lancar dan betul-betul murni tuntutan aspirasi masyarakat, bukan karena ditunggangi pihak-pihak tertentu.
Sudewo juga meminta maaf atas kericuhan yang terjadi Selasa (5/8/2025) lalu di posko penggalangan donasi Masyarakat Pati Bersatu, di depan Kantor Bupati Pati.
"Kami tidak bermaksud melakukan perampasan terhadap barang-barang (donasi) tersebut sama sekali."
Sumber: TribunSolo.com
Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Pajero Kuning Masuk Sawah di Pati, Sopir Mengaku Antar Wanita |
![]() |
---|
Warga Pati Bakal Gelar Demo di Kantor DPC 2 Partai, Dipicu Dugaan 'Penggembosan' Pansus Hak Angket |
![]() |
---|
Mirip Arab Spring, Asia Spring Bermula dari Demo Pati, Jakarta hingga Nepal, Negara Berikutnya? |
![]() |
---|
Mawar Merah untuk Pansus Hak Angket DPRD Pati, Simbol Dukungan dan Sambutan Hangat dari Warga |
![]() |
---|
Putrinya Disebut Anak Haram, Ibu di Pati Laporkan Anak Pejabat Dinas Pendidikan ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.