Jumat, 15 Agustus 2025

Aksi Demonstrasi di Pati

Sehari Jelang Demo di Pati, Polisi Bakal Lakukan Patroli, Polda Jateng: Kami Monitoring Pergerakan

Personel bantuan dari Polda Jawa Tengah untuk mengamankan demo di Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025) bakal lakukan patroli malam ini

TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
SPANDUK RAKSASA - Suasana posko donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati, Senin (11/8/2025) siang. Aliansi memasang spanduk raksasa bertuliskan permintaan pada Presiden Prabowo untuk memecat Sudewo dari jabatan Bupati Pati. Personel bantuan dari Polda Jawa Tengah untuk mengamankan demo di Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025) bakal lakukan patroli malam ini 

"Personel mulai gerak hari ada yang malam hari ini," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia menuturkan, jumlah personel yang berada di Pati cukup besar.

Patroli tersebut, lanjut Artanto, untuk memahami situasi yang ada di Pati.

"Jumlah personel cukup besar, nanti yang handle Kapolresta Pati (Kombes Pol Jaka Wahyudi),"

"Kami monitoring terhadap pergerakan masyarakat dengan harapan memahami situasi yang ada di Pati," terangnya.

Mengutip TribunJateng.com, anggota polisi yang berjaga besok juga dibekali dengan gas air mata serta water cannon.

"Penggunaan gas air mata itu merupakan sudah SOP (Standar operasional prosedur),"

"Itu alat khusus dari kepolisian untuk membubarkan massa secara soft," lanjut Artanto.

Ia mengatakan, kedua alat untuk pengendalian massa tersebut tidak berbahaya bagi masyarakat.

Baca juga: Mengendarai Bajaj 12 Jam, Paijan Pulang Kampung untuk Ikut Aksi Demo Besar-besaran di Pati

"Dua alat itu (water cannon dan gas air mata) tidak terlalu berbahaya bagi masyarakat," klaim Artanto.

Selain itu, pihaknya juga bakal mewaspadai adanya provokator yang menyusup di tengah-tengah aksi demo.

"Kami waspadai provokator yang akan membuat demo ricuh berujung pengerusakan maupun tindakan anarkis lainnya yang melanggar pidana," ungkapnya.

Eks Honorer RSUD Pati Ikut Demo

Aksi demo juga bakal diikuti oleh ratusan mantan pegawai honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati.

Ratusan pegawai tersebut mengaku kehilangan pekerjaan akibat kebijakan politis Sudewo.

Kebijakan tersebut adalah saat Sudewo melakukan pemangkasan pegawai di RSUD Soewondo.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan