Aksi Demonstrasi di Pati
Tak Loyal dengan Sudewo, Puluhan ASN Pemkab 'Dibuang', DPRD: Ujung Utara ke Ujung Selatan
Tim Khusus Hak Angket Pemakzulaan Bupati Pati Sudewo temukan ada kejanggalan dalam kebijakan bupati dalam mutasi ASN. Alasannya tak masuk akal
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Tiara Shelavie
"Tapi temuan ini sudah ada, data sudah lengkap. 89 mutasi kami merasa ada yang janggal,"
"Pertanyaannya, SK ini sah atau tidak?. Kebijakannya betul atau tidak? Masyarakat bisa menilai,"
"Tetapi kami di Pansus akan menyimpulkan nanti dengan tim ahli kami," pungkas Bandang.
Bandang Diikuti Sosok Misterius
Saat ini, proses hak angket telah bergulir dan Pansus tengah melakukan penyelidikan terkait kinerja Sudewo.
Namun, di tengah perjalanan proses hak angket, Teguh Bandang Waluyo justru mengalami peristiwa tak mengenakkan.
Rumahnya seperti diintai sosok misterius yang mengendarai mobil Toyota Innova berwarna putih, Senin (18/8/2025).
Bandang menuturkan, banyak saksi yang menyaksikan rumahnya diintai.
Mobil tersebut mondar-mandir di depan rumahnya dan saat dicek, nomor kendaraan ternyata tidak sesuai.
"Pintu gerbang saya dibuka, saksinya banyak, ada tamu juga. Mobil itu memang mondar-mandir. Saya kaget aja. Dan pelat nomor mobil itu saya cek ternyata tidak sesuai dengan kendaraannya,"
Baca juga: Setelah Berdamai dengan Bupati Pati Sudewo, Potret Ahmad Husein Diduga Beli Motor Viral
"Saya tidak punya pikiran jelek, tapi rasa-rasanya saya khawatir saja dengan kejadian ini," kata Bandang ketika diwawancarai awak media dalam jeda istirahat rapat Pansus Hak Angket di Gedung DPRD Pati, Selasa (19/8/2025).
Kepada TribunJateng.com, mobil Innova putih tersebut bahkan membuntutinya ketika ada kunjungan ke Kecamatan Pucakwangi.
"Kebetulan saya main ke Pucakwangi, mobil itu mengikuti saya. Di rumah sana mobil itu mondar-mandir tiga kali, ada video CCTV-nya. Jadi di Tayu maupun Pucakwangi mobilnya sama," ujar politisi PDIP ini.
Diketahui, Pansus ini beranggotakan 15 orang yang bertugas menyelidiki kebijakan Sudewo yang dianggap melanggar hukum dan merugikan masyarakat.
Bandang dan timnya saat ini telah menyelidiki sejumlah kebijakan, seperti kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan pemecatan 220 honorer RSUD RAA Soewondo Pati.
Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, seperti perwakilan tenaga honorer yang jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) serta para camat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.