2 Warga Serang Banten Jadi Korban Kekerasan Aparat, Pelajar Masuk IGD
Dua warga Serang jadi korban kekerasan aparat, wartawan luka serius, pelajar SMKN 2 kritis dirawat intensif di RSUD Banten.
Editor:
Glery Lazuardi
Menurut keterangan dua teman Violent, di perjalanan mereka sempat berpapasan dengan beberapa polisi yang sedang berpatroli.
Awalnya, polisi membiarkan mereka melintas. Namun saat hendak putar arah, seorang petugas diduga mengadang dan memukul Violent menggunakan helm hingga terjatuh dari motor serta mengalami luka parah di kepala.
“Dua teman anak saya yang melihat itu kemudian panik dan pulang ke rumah. Mereka bilang, ‘Pak, anaknya dipukulin polisi.’ Saya sempat tidak percaya, karena saya pikir tidak mungkin polisi sembarangan memukul,” ujar Benny.
Di lokasi kejadian, Violent sudah dalam keadaan tidak sadar. Ia kemudian dibawa ke IGD RSUD Banten dengan bantuan temannya dan sejumlah polisi.
Sekitar pukul 02.40 WIB, Benny tiba di rumah sakit dan mendapati banyak polisi yang mengantar anaknya.
Namun, beberapa polisi di lokasi mengatakan kepada Benny bahwa Violent mengalami kecelakaan lalu lintas. Mereka membantah adanya pemukulan dan mengaku hanya membantu membawa korban ke rumah sakit.
“Kawan-kawan Violent coba membantah. Mereka bilang (ke polisi) ‘Bapak kan ada di lokasi, lihat sendiri dia dipukul sampai jatuh dan pingsan.’ Logika saya, anak-anak seusia itu tidak mungkin berani berbohong menghadapi banyak polisi berseragam,” tutur Benny.
Menurut Benny, salah seorang polisi bahkan mengakui bahwa Violent tidak melaju dengan kecepatan tinggi saat mengendarai motor.
Ia meminta agar anggota yang diduga melakukan pemukulan dihadirkan, namun pihak kepolisian tetap membantah adanya tindak kekerasan.
“Kalau anak saya salah, ya ditegur. Kalau perlu dihukum push up pun saya dukung. Tapi ini anak saya cuma dua motor, jalan pelan, malah diperlakukan seperti itu. Itu yang saya sayangkan dari pihak kepolisian,” ucapnya.
Benny menegaskan, kondisi anaknya kini kritis, masih koma, dengan luka berat di kepala.
“Saya hanya minta tanggung jawab. Kawan-kawannya jelas lihat dia dipukul. Kok malah disebut kecelakaan? Saya awalnya cuma ingin tahu siapa pelakunya dan kenapa dilakukan seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, mengatakan pada malam kejadian Direktorat Samapta (Ditsamapta) memang melakukan Patroli Maung Presisi di beberapa titik.
Tujuannya untuk mencegah tindak kriminal seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Didik menjelaskan, polisi saat itu juga menerima laporan adanya aktivitas balap liar di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani.
Sumber: Tribun Banten
Prakiraan Cuaca Serang, 26 Agustus 2025: Besok Didominasi Cerah |
![]() |
---|
Kekerasan kepada Jurnalis di Serang Adalah Serangan Terhadap Kemerdekaan Pers, Aparat Harus Diadili |
![]() |
---|
Israel Melakukan Agresi terhadap Yaman, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Serang Senin, 25 Agustus 2025: Hujan Ringan di Siang Hari, Cerah Kembali di Malam |
![]() |
---|
3 Pelaku Pengeroyokan Wartawan di Banten Serahkan Diri ke Polisi, Masih Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.