Puskemas di Solo Dapat Review Jeblok di Google, Respati: Pimpinan Baik, Bawahan Belum Ya Sama Aja
Puskemas Sangkrah di Solo mendapat review jeblok di Google. Pelayanan dianggap kurang optimal hingga petugas yang tak ramah.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Febri Prasetyo
Sementara tentang padatnya pelayanan di puskesmas, ia akan memetakan kembali berapa banyak kebutuhan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Jika diperlukan, ia akan melakukan penambahan tenaga kesehatan.
"Ini perlu pendataan ulang puskesmas di Kota Solo, pelayanan dasar disampaikan tenaganya kurang berarti perlu diklaster mana puskesmas dengan intensitas yang paling tinggi."
"Sudah saya sampaikan untuk segera masalah teknis nomor antrian yang kelewat dan lain-lain segera kita tindaklanjuti dengan dinas kesehatan puskesmas dengan intensitas paling tinggi mendapat pelayanan yang prima," tandasnya.
Nurul Hidayat mengatakan banyaknya komplain di fasilitas kesehatan yang dipimpinnya lantaran ketimpangan jumlah petugas dan pasien.
Ia menyebut banyak pasien yang harus dilayani setiap harinya, sedangkan jumlah tenaga medis di puskesmas tersebut terbatas.
"Pasiennya banyak, petugas terbatas banyak yang keluar. Rekomendasinya menambah tenaga atau usulan untuk pemerataan sasaran agar puskesmas dilayani pasien sama," urainya, dikutip dari TribunSolo.com.
Nurul menyebut pihaknya bisa melayani hingga 350 pasien setiap harinya. Sementara tenaga medis yang tersedia sekitar 71 pegawai.
"300-350 pernah sampai 400. Kita layani di puskesmas induk dan 2 puskesmas pembantu. Kita 71 semua sampai cleaning service penjaga malam. Dokter ada 5, dokter gigi 3, perawat 10, bidan 12. Itu harus dibagi," papar Nurul.
Apalagi jika ada kegiatan di luar puskesmas yang juga harus dilakukan, seperti cek kesehatan gratis. Ini akan mengurangi tenaga medis yang berjaga di puskesmas.
Baca juga: 4 Fakta Pasien Meninggal di Mamasa karena Tak Dapat Penanganan Medis di Puskesmas
Namun, jika jam layanan puskemas ditambah, pihaknya juga merasa keberatan.
Nurul lebih mengusulkan agar beban pasien yang harus dilayani dialihkan ke fasilitas kesehatan lain, terutama Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang didanai APBD.
"Itu menjadi agak berat juga di kami karena akan lebih ideal pembagian peserta saja. Puskesmas kunjungannya kurang."
"Semua juga apa yang kita terima sama. Jumlah penduduk terbanyak di Sangkrah. Kalau yang PBI boleh memilih antar-puskesmas," bebernya.
Sederet Keluhan Pasien
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Puskemas Sangkrah mendapat 141 ulasan di google dengan rata-rata 3,5.
Sumber: TribunSolo.com
Sopir Bank Jateng Wonogiri Bawa Kabur Uang Rp10 Miliar, Mobil Operasional Ditemukan di Karanganyar |
![]() |
---|
Kesal, Pengamat Minta Prabowo Copot Menteri-Menteri 'Geng Solo', Beberkan Kontroversinya |
![]() |
---|
Daftar Kereta Api Jarak Jauh yang Punya Tarif Khusus untuk Rute Yogyakarta-Solo PP |
![]() |
---|
Kisah Pilu Sumardi, Tukang Becak di Solo Meninggal saat Demo Ricuh, Diduga Punya Riwayat Jantung |
![]() |
---|
Sopir Bank di Wonogiri Jateng Gondol Uang Rp 9 Miliar Saat Pegawai Pergi ke Toilet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.