Minggu, 5 Oktober 2025

Sosok Argo Prasetyo, WNI Asal Langkat Tewas di Kamboja Usai Bekerja di Kantor Scam

Argo Prasetyo, WNI asal Langkat, tewas dianiaya di Kamboja setelah bekerja di kantor scam. Keluarga minta jenazah dipulangkan.

Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat foto Sosok Argo Prasetyo, WNI Asal Langkat Tewas di Kamboja Usai Bekerja di Kantor Scam
int
MAYAT - Ega Prasetya menunjukkan foto almarhum Argo Prasetyo di rumah duka, Langkat, Sumatera Utara. Argo tewas dianiaya di Kamboja setelah bekerja di kantor scam secara ilegal.

Namun, karena kepergian Argo berstatus ilegal, keluarga mengaku hanya diminta menunggu.

"Harapan kami sekeluarga, agar jenazah almarhum abang kami kembali ke tanah air. Kendalanya, kami juga belum tahu, karena dari pihak KBRI belum ada kabar apa pun termasuk biaya," ucap Ega.

Peristiwa ini juga sudah dilaporkan ke dinas tenaga kerja setempat, serta diketahui oleh pihak kelurahan dan kecamatan.

Sementara itu, Hermansyah, tetangga almarhum, mengaku kaget mendengar kabar duka ini.

"Argo anaknya baik. Kami bermohon kepada pihak yang berwenang untuk memfasilitasi kepulangan Argo," ucap Hermansyah.

"Kami juga memohon kepada Pemerintah Kabupaten Langkat, Bapak Ondim (Bupati Langkat), dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Bapak Bobby Nasution, untuk membantu atau memfasilitasi saudara kami ini," tutupnya.

Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tengah berupaya mengembalikan jenazah Argo Prasetyo (25) yang meninggal dunia di Kamboja akibat dianiaya.

"Sebagai pemerintah yang warganya membutuhkan perlindungan, kita harus siap, walaupun menurut data yang ada pada kita, Argo Prasetyo memang berangkat secara nonprosedural," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Langkat, Rajanami, saat diwawancarai di rumah duka di Jalan Tanjung Pura, Gang Famili, Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sabtu (4/10/2025).

Rajanami melanjutkan, kepergian Argo ke Kamboja memang tidak melalui prosedur sebagaimana mestinya pekerja migran yang berangkat kerja ke luar negeri.

"Tapi kita tetap berupaya agar jenazah bisa kita kembalikan ke tanah air. Tadi saya juga sudah berkomunikasi dengan Kepala BP2MI di Kota Medan, bagaimana upayanya agar jenazah bisa kita kembalikan ke Langkat," kata Rajanami.

"Kita sudah mengunjungi keluarga almarhum, dan keluarga kita minta buat laporan secara resmi. Dan akan kita buat surat ke KBRI di Phnom Penh, Kamboja. Mengenai bagaimana prosesnya, kita tunggu sama-sama," sambungnya.

Menurut Rajanami, jika sudah berada di luar negeri, peristiwa ini sudah menjadi domain kedutaan besar.

Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Langkat, sesuai perintah Bupati Langkat, Syah Afandin, jenazah Argo akan tetap diupayakan dibawa pulang ke tanah air.

"Pemulangan jenazah ini memang memerlukan biaya, dan ini kendala kita sebenarnya. Terus terang, kami di Pemerintah Kabupaten Langkat tidak memiliki anggaran untuk pemulangan ini," kata Rajanami.

"Jadi nanti kita koordinasi dengan BP2MI, dan melalui BP2MI nanti kita akan berkoordinasi dengan KBRI mengenai cara penanggulangan biaya pemulangan jenazah. Kita berharap bahwa Kementerian Luar Negeri melalui KBRI nanti bisa dahulu menalangi biaya tersebut. Setelah itu, baru kita sama-sama memikirkannya," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved