Jumat, 10 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

'Tradisi Pengecoran' Ikut Berperan dalam Ambruknya Bangunan Ponpes Sidoarjo yang Tewaskan 66 Orang?

Istilah "Tradisi Pengecoran" mengemuka di tengah musibah ambruknya bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Tribun Jatim/M Taufik
TRADISI PENGECORAN - Di balik ambruknya bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, beredar cerita soal hukuman bagi santri berupa membantu mengecor bangunan. 

Puluhan ambulans dikerahkan untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Korban 

  • Awalnya dilaporkan 3 santri meninggal dunia, namun jumlah korban terus bertambah seiring proses evakuasi.
  • Hingga Selasa pagi, 7 Oktober 2025, total korban meninggal mencapai 66 orang.

Apa penyebab kejadian?

Runtuhnya bangunan diduga karena kegagalan konstruksi akibat struktur bangunan yang tidak mampu menahan beban pengecoran lantai atas. 

Bangunan tersebut juga disebut tidak memiliki izin bangunan resmi (PBG).

Pakar Teknik Sipil ITS Surabaya, Muji Himawan mengatakan, penyebab bangunan tersebut ambruk karena kegagalan konstruksi.

"Semua elemen struktur dinyatakan hancur mulai dari beton, pelat, hingga balok," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Hal senada juga disampaikan Kepala Subdirekturat Pengendali Operasi Bencana dan Kondisi Membayakan Manusia dari Direktorat Operasi Kantor Basarnas Pusat, Emi Freezer.

"Kemudian (bangunan) berubah menjadi tumpukan atau pancake model," katanya dikutip dari Kompas.com.

Struktur bangunan pancake mengacu pada jenis reruntuhan progresif di mana lantai bangunan runtuh secara vertikal dan bertumpuk akibat kegagalan elemen struktur menahan beban.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved