Mushola Ambruk di Sidoarjo
Setelah Identifikasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Selesai, Polisi Akan Jalankan Proses Hukum
Polda Jawa Timur bakal menjalankan proses penegakan hukum terkait peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
“Artinya, di lokasi bencana sudah tidak ada lagi kegiatan pencarian. Namun proses identifikasi jenazah korban belum berakhir. Kami mohon rekan-rekan media dan masyarakat bersabar,” kata Kabid Humas.
Sebelumnya, pada Selasa (7/10/2025), ada 17 nama korban yang berhasil diidentifikasi oleh petugas medis Forensik.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki, mengatakan sampai hari Rabu ini, sudah ada total 34 jenazah dan dua body part yang diwadahi 36 kantong jenazah.
Artinya, masih ada 31 kantong jenazah di RS Bhayangkara yang sedang diteliti oleh Tim DVI.
Guna mempercepat proses identifikasi tersebut, pihaknya telah mengirimkan 14 sampel Ante-Mortem (AM) untuk diuji tes DNA ke RS Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri di Jakarta.
dr Khusnan pun optimistis proses identifikasi terhadap seluruh jenazah dapat rampung kurun waktu empat hari.
"Gak ada kesulitan. Jadi kami kombinasi 2 (metode), AM dan PM kami lakukan rekonsiliasi. Kami pakai dua-duanya, dari uji Laboratorium DNA kami gunakan, medis, dan data properti. Ini kan masih 31 kantong. Selasa kirim 14 sampel DNA," katanya, saat ditemui awak media di RS Bhayangkara Surabaya, Rabu, dilansir Surya.co.id.
Pemerintah Bentuk Satgas Pembangunan Ponpes
Sementara itu, pemerintah mengungkapkan sejumlah langkah dalam menyikapi insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menyatakan pemerintah akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes).
Satgas ini dibentuk setelah insiden ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny yang menewaskan 67 orang.
"Kami akan membentuk Satuan Tugas Pembangunan Pesantren dimulai dari yang paling rawan. Dimulai dengan audit oleh pasukannya Pak Menteri PU," kata Muhaimin saat bertemu Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo di Kementerian PU, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, audit akan merujuk pada data yang dihimpun dari pemerintah daerah serta laporan masyarakat.
"Audit kita lihat data dari pemerintah daerah, data dari masyarakat. Bahkan kita buka hotline," jelas Ketua Umum PKB itu.
Baca juga: Cegah Bangunan Ponpes Roboh Lagi, Kemenag Petakan Pesantren yang Berpotensi Rusak
Cak Imin menyebut, melalui hotline tersebut masyarakat dapat melaporkan pesantren-pesantren yang rawan rusak.
"Nanti dikasih tahu nomornya, tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline," ucapnya.
Selain itu, Cak Imin meminta seluruh Ponpes wajib memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE Ada 31 Kantong Jenazah Korban Musala Al Khoziny Sidoarjo Masih Diidentifikasi
(Tribunnews.com/Chaerul Umam, Fersianus Waku, Surya.co.id/Luhur Pambudi)
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Cegah Bangunan Ponpes Roboh Lagi, Kemenag Petakan Pesantren yang Berpotensi Rusak |
---|
Kakak-Adik Jadi Korban Tewas Ambruknya Ponpes Al Khoziny, 5 Jenazah Teridentifikasi asal Bangkalan |
---|
Polisi Akan Usut Kasus Ponpes Al Khoziny, Eks Kabareskrim: Sejumlah Pihak Bisa Dijerat |
---|
Aktivitas Belajar-Mengajar di Ponpes Al Khoziny Dihentikan Sementara |
---|
6 Poin Pernyataan Ponpes Al Khoziny Berkait Tragedi Bangunan Ambruk yang Menewaskan 67 Santri |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.