Kronologi Lengkap Calon Praja IPDN Maulana Izzat Nurhadi Meninggal Dunia, Tidak Ada Unsur Kekerasan
Terungkap detik-detik Maulana Izzat Nurhadi, calon Praja IPDN asal Maluku Utara meninggal saat menjalani pendidikan dasar di kampus Jatinangor.
Ringkasan Berita:
- Akibat alami henti jantung
- IPDN pastikan Maulana Izzat tak alami kekerasan
- Keluarga tolak lakukan visum terhadap jenazah Maulana Izzat
TRIBUNNEWS,COM, SUMEDANG - Terungkap detik-detik Maulana Izzat Nurhadi (20), calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXVI asal Maluku Utara, meninggal dunia saat menjalani Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra) di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/10/2025) malam.
Pihak kampus IPDN memastikan meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi bukan akibat kelelahan karena mengikuti pendidikan dasar.
Maulana Izzat Nurhadi sebelum meninggal mengeluh lemas setelah mengikuti apel terakhir pada Rabu (8/10/2025) malam sekira pukul 22.00 WIB.
Setelah itu, Maulana Izzat pun dilarikan ke Klinik Pratama IPDN hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia.
Kronologis Kejadian
Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerjasama dan Kepegawaian IPDN Arief M Edie mengungkap kronologis meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi.
Peristiwa berawal dari apel malam, sebagai bagian dari kegiatan rutin pada pukul 22.00 WIB.
Baca juga: 3 Fakta Calon Praja IPDN Asal Maluku Utara Meninggal: Alami Henti Jantung, Keluarga Tolak Visum
Apel malam dilakukan dalam rangka pengecekan terhadap calon praja jelang persiapan tidur.
Saat itu, Maulana Izzat mengeluh lemas.
"Kemudian kita cek kenapa dan sebagainya, dibawa ke Kamar Sakit Asrama (KSA) IPDN atau yang kini menjadi Klinik Pratama IPDN, malam itu dicek segala macam," kata Arief M Edie, ditemui sejumlah wartawan di IPDN, Jumat (10/10/2025) dikutip dari Tribunjabar.id.
Baca juga: IPDN: Calon Praja Maulana Izzat Meninggal karena Henti Jantung, Sempat Ngeluh Lemas
"Kemudian dikirim ke RS Unpad, lalu di RS Unpad dinyatakan meninggal. Di RSHS dipulasara," kata Arief M Edie.
Arief M Edie menegaskan penyebab kematiannya diawali lemas saja dan bukan akibat kelelahan karena Diksar.
"Tidak lelah juga, saturasi masih 70, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.
Menurut dokter, Maulana Izzat meninggal dunia akibat mengalami henti jantung.
"Divonis henti detak jantung. Kalau bawaan (penyakit jantung) pasti tidak akan diterima. Meninggal jam 23.50," katanya.
IPDN Pastikan Tak Ada Kekerasan
Pihak IPDN pun memastikan Maulana Izzat tidak mengalami kekerasan apapun selama menjalani pendidikan dasar calon praja.
"Tidak ada unsur kekerasan sedikitpun. Tubuh korban tidak ada luka-luka, murni karena henti jantung," katanya.
Kata dia, Diksar yang diikuti calon Praja hanya berlatih baris-berbaris dan ditangani tim.
"Diksar itu latihan PBB (Pelatihan Baris Berbaris) karena waktunya seminggu. Kegiatan itu di dalam kampus, (capra) tinggal di mess, kegiatan baris-berbaris," ujarnya.
Kini, jenazah sudah dihantarkan ke rumah keluarganya di Maluku dan telah dimakamkan.
IPDN pun telah mengunjungi rumah duka dan menyisipkan santunan.
IPDN menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi.
"Kami sampaikan duka cita, semoga husnul khatimah," kata Arief M Edie.
IPDN merasa kehilangan, namun meninggalnya Maulana Izzat Nurhadi direnungi sebagai sebuah lecutan bagi teman-teman seangkatannya untuk lebih semangat.
"Semangatnya tinggi, terbukti bisa melalui berbagai seleksi dan lolos, mungkin belum garis tangan beliau, tapi menjadi penyemangat bahwa perjuangan panjang," ucapnya.
Keluarga Tolak Visum
Pihak IPDN sempat menawarkan melakukan visum terhadap jenazah, namun keluarga Maulana Izzat Nurhadi menolak.
"Keluarga kita tawarkan apakah mau visum. Keluarga mengatakan tidak," kata Arief M Edie.
Arief menegaskan IPDN saat ini sudah kosong dari kekerasan, apalagi yang ditimbulkan senioritas.
"IPDN sudah zero kekerasan. Calon Praja belum berhubungan dengan senior, masih ditangani tim Diksar, karena belum lulus," ucapnya.
(Tribunnews.com/ tribunjabar.id/ Kiki Andriana)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kematian Calon Praja IPDN Bukan karena Kekerasan, sempat Mengeluh Lemas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.