Selasa, 28 Oktober 2025

Sandiaga: Keripik dan Pizza Olahan Kentang Garut Jadi Produk Unggulan

Kemitraan antara petani, pelaku UMKM, dan industri pengolahan agar potensi kentang lokal asal Garut Jabar ini dapat dikelola secara optimal

|
Editor: Eko Sutriyanto
HO
POTENSI KENTANG LOKAL - Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan OK OCE Forever, UMKM Sahabat Sandi, dan PT Central Horti Agro Makro Potato (CHAMP) menggelar pelatihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bertajuk Si Iklas: Kreasi Usaha Komoditas Lokal Olahan Kentang – Keripik & Pizza Kentang diPusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Kampung Cilame, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (24/10/2025). Potensi kentang lokal, khususnya dari wilayah Garut, kini makin besar untuk dikembangkan menjadi produk olahan bernilai tambah 

 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Potensi kentang lokal, khususnya dari wilayah Garut, kini makin besar untuk dikembangkan menjadi produk olahan bernilai tambah meskipun tidak semua jenis kentang cocok untuk diolah menjadi keripik atau pizza.

Hal itu dikemukakan Direktur PT Central Horti Agro Makro Potato (Champ), Muhammad Khudori, saat menghadiri pelatihan “Si Iklas: Kreasi Usaha Komoditas Lokal Olahan Kentang – Keripik & Pizza Kentang”, di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Kampung Cilame, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jumat (24/10/2025).

Pelatihan ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Indonesia Setara (YIS), OK OCE Forever, UMKM Sahabat Sandi, dan CHAMP, dengan tujuan membuka lapangan kerja serta memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM berbasis komoditas lokal.

Khudori menjelaskan, pelatihan menggunakan jenis kentang industri khusus olahan yang memiliki tekstur lebih padat, kadar air rendah, dan ukuran umbi seragam. 

Hal ini membuat hasil olahan seperti keripik dan pizza lebih renyah dan konsisten.

“Kentang yang digunakan dalam pelatihan ini memang dirancang untuk olahan industri. Teksturnya padat, kadar air rendah, dan ukurannya seragam, sehingga setiap produk yang dihasilkan konsisten dan berkualitas,” ujar Khudori.

Baca juga: SPPG Sebut Menu MBG Berupa Kentang dan Pangsit di Depok Penuhi Standar Gizi, Ini Kata Kepala BGN 

Ia menekankan, pentingnya kemitraan antara petani, pelaku UMKM, dan industri pengolahan agar potensi kentang lokal dapat dikelola secara optimal.

“Pemanfaatan komoditas lokal seperti kentang tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian usaha berbasis sumber daya daerah,” tambahnya.

Pelatihan “Si Iklas” diikuti sekitar 50 peserta, sebagian besar ibu rumah tangga dan pelaku UMKM Garut. 

Peserta dibekali keterampilan mengolah kentang menjadi produk bernilai jual, mulai dari keripik kentang hingga pizza kentang, sekaligus diperkenalkan strategi pemasaran digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperluas jangkauan pasar.

Dengan cara ini, peserta bisa belajar pemasaran digital secara sederhana dan berani mempromosikan produk mereka sendiri

Program ini menjadi bagian dari inisiatif Yayasan Indonesia Setara (YIS) yang digagas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, untuk memperkuat kemandirian ekonomi perempuan dan mendorong munculnya wirausaha baru berbasis potensi lokal.

“Kegiatan ini tidak hanya memberdayakan perempuan, tetapi juga mengangkat potensi daerah melalui produk khas seperti kentang Garut,” kata Sandiaga.

Dengan cara ini, kata Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS)  ini, peserta bisa belajar pemasaran digital secara sederhana dan berani mempromosikan produk mereka sendiri.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved