Sabtu, 1 November 2025

Rumah Penerima Bansos Ditempeli Stiker ‘Keluarga Miskin’, Ratusan Orang Pilih Mundur

Ratusan warga Kepahiang mundur dari bansos usai rumahnya ditempeli stiker ‘Keluarga Miskin’ oleh Dinsos, sebagian mengaku malu dan tersinggung.

Editor: Glery Lazuardi
Pemprov DKI Jakarta
ILUSTRASI PENERIMA BANSOS - Ratusan warga Kepahiang mundur dari bansos usai rumahnya ditempeli stiker ‘Keluarga Miskin’ oleh Dinsos, sebagian mengaku malu dan tersinggung. 

"Jadi, ibu tidak masalah. Memang keadaan kita seperti ini. Tidak keberatan," kata Sri kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/10/2025) pukul 13.45 WIB siang.

Masih di kawasan Kelurahan Pensiunan, warga penerima manfaat lain, Nur Asmara juga mengatakan menerima ditempelkan stiker 'Keluarga Miskin' di dinding rumahnya.

Hanya saja, di dalam hati, Nur mengakui ada perasaan malu dan sedih. Apalagi, dirinya juga sempat jadi bahan ejekan oleh beberapa kenalan.

Akan tetapi, karena dirinya janda, dan penghasilannya berasal dari berjualan kecil-kecilan dengan pendapatan tidak menentu, Nur harus menahan rasa malu dan sedih ini.

Ditambah, ada anaknya yang masih sekolah, dan membutuhkan biaya besar, sehingga bansos dari pemerintah ini masih sangat dibutuhkan

"Banyak kawan-kawan yang mengejek, biarlah. Karena kita memang butuh, memang menerima," ujar Nur.

Berbeda dengan Sri dan Nur, salah satu penerima manfaat lain di Kelurahan Pensiunan ini mengaku tersinggung, dan merasa dipermalukan.

Warga penerima manfaat yang minta tidak disebutkan namanya ini mengatakan bahwa kebijakan penempelan stiker ini cukup baik, untuk menjaga bansos tepat sasaran.

Tapi, dia merasa tersinggung dengan tulisan 'Keluarga Miskin', dan stiker besar yang wajib ditempelkan depan rumah. Dua hal ini menurut dia sangat mempermalukan mereka.

"Kenapa tidak sekalian spanduk besar saja pasang depan rumah, agar semua orang tahu kami orang miskin," kata dia.

Warga penerima manfaat ini berharap pemerintah lebih bijak, dan membuat cara lain yang lebih efektif menjaga bansos tepat sasaran, namun tetap menjaga harga diri mereka.

"Misalnya tulisannya diperhalus, dan stikernya tidak perlu sebesar itu," ungkap dia.

Pengamat: Stiker Ini Memastikan Bansos Tepat Sasaran dan Mendidik Warga

Pengamat sosial dari Universitas Hazairin (UNIHAZ), Syaiful Anwar menanggapi fenomena penempelan stiker 'Keluarga Miskin' ke warga rumah penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu.

Penempelan stiker ini, kata Anwar, memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu untuk memastikan bansos benar-benar diberikan kepada keluarga miskin, dengan pendapatan tidak lebih dari Rp 600 ribu per bulan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved