Sosok AD, Sudah Beli Tiket Pulang ke Kalimantan Bertemu Anak & Istri, Tewas di Tangan Oknum Polisi
AD terlibat cekcok dengan seorang oknum anggota Polres Ende berinisial OSC di sebuah cara hingga berujung perkelahian yang menewaskannya.
Ringkasan Berita:
- AD, warga Kelurahan Paupire, Ende Tengah, NTT, meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan oknum anggota Polres Ende berinisial OSC.
- Peristiwa terjadi saat keduanya menghadiri acara di Jalan Sam Ratulangi, Woloweku, Ende Timur, Rabu (29/10/2025) malam.
- Adu mulut dipicu oleh pengaruh minuman keras, berujung pada penganiayaan oleh OSC.
- AD sempat dilarikan ke RSUD Ende, namun dinyatakan meninggal dunia pada Kamis sore (30/10/2025) pukul 16.00 Wita.
TRIBUNNEWS.COM, ENDE - Tragis menimpa AD, warga Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
AD yang telah membeli tiket kapal untuk pulang ke kampung halamannya menemui istri dan anak di Kalimantan malah menemui ajalnya.
Baca juga: Polisi di Ende NTT Diduga Aniaya Warga hingga Tewas, Sempat Menenggak Miras dan Cekcok
Dia baru dua bulan berada di Kota Ende.
Kota Ende adalah ibu kota Kabupaten Ende, yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kota ini menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan di wilayah tengah Pulau Flores.
AD terlibat cekcok dengan seorang oknum anggota Polres Ende berinisial OSC di sebuah cara hingga berujung perkelahian yang menewaskannya.
Antonius Kapo, paman korban AD menjelaskan, AD sudah membeli tiket kapal laut untuk kembali ke Kalimantan dalam waktu dekat.
"Rencananya dia mau kembali ke Kalimantan tanggal 5 November ini, menyusul istri dan dua anaknya disana," ungkap Antonius ditemui di rumah duka di belakang Kampus I Uniflor Ende, Kamis (30/10/2025) malam.
Menurut Antonius, AD memiliki tiga orang anak, dua akan di antaranta tinggal di Kalimantan, sementara seorang anak lagi tinggal di Ende.
AD dikatakan Antonius berprofesi sebagai tukang ojek selama tinggal di Enda.
"Anaknya tiga orang. Selama disini korban ojek," ungkap Antonius.
Baca juga: Kronologi Oknum Polisi di Ende Aniaya Warga hingga Tewas, Pelaku Sudah Ditahan
Kronologis Penganiayaan
Korban AD dilaporkan meninggal dunia, Kamis (30/10/2025) sore sekira pukul 16.00 Wita.
Informasi yang dihimpun Tribun, awalnya korban dan pelaku oknum polisi OSC sama-sama mengikuti sebuah acara di Jalan Sam Ratulangi, Woloweku, Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Rabu (29/10/2025) malam.
Karena dalam pengaruh miras, keduanya sempat terlibat adu mulut hingga terjadi penganiayaan oleh OSC.
Akibat penganiayaan itu AD korban meninggal dunia.
"Kejadian ini awal mulanya kami juga tidak tahu pasti, kami dengar berita dari orang-orang omong saja, awalnya mereka minum di acara permandian di Woloweku, tapi kejadian selanjutnya saya sebagai om kandungnya kurang begitu tahu lagi," ungkap Antonius, paman korban.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Ende guna mendapat perawatan.
Namun korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (30/10/2025).
Pelaku Diamankan
Sementara itu pelaku, OCS sudah diamankan di sel tahanan Mapolres Ende, Kamis (30/10/2025) malam.
"Itu penganiayaan dan korban sempat dirawat di RSUD, kemudian meninggal tadi sore di RSUD. Besok pagi kita press release ya," kata Kapolres Joni Mahardika.
Kapolres mengatakan pihaknya akan melakukan pendalaman guna mencari tahu keterlibatan pelaku lain dalam kasus tersebut.
"Hasil sementara hanya oknum anggota ini dan yang bersangkutan sudah ditahan, namun tetap akan didalami lagi jika ada pelaku lain yang terlibat," tambah AKBP Joni Mahardika.
Lurah Belum Dapat Laporan
Lurah Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Nani Toro mengaku belum mengetahui kasus dugaan penganiayaan berat yang menewaskan AD yang terjadi di wilayahnya, Rabu (29/10/2025) malam.
Nani Toro mengaku, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut setelah membaca pemberitaan di media massa.
"Minta maaf, kalau berkaitan dengan kejadian itu sampai dengan malam ini saya baru tahu, saya baca di link berita yang baru keluar ini, saya tidak tahu kejadiannya itu apa," ungkap Nani Toro yang sedang mengikuti Festival Pangan Lokal di Lapangan Perse, Kamis (30/10/2025) malam.
Ia juga mengaku tidak mengetahui adanya informasi penyerangan yang dilakukan oleh keluarga korban ke rumah pelaku penganiayaan yang merupakan oknum anggota Polres Ende di Kelurahan Rewarangga Selatan.
"Aslinya saya tidak tahu ini kejadian, saya juga tidak dapat informasi dari RT setempat, saya baru tahu kejadian ini saat saya di lapangan Pancasila malam ini, jadi saya belum bisa kasih keterangan. Intinya saya tidak tahu masalah ini, nama korbannya juga saya tidak tahu," tandas dia.
Ia juga enggan memberikan imbauan Kamtibmas kepada warganya pasca kejadian itu dengan alasan tidak mengetahui kejadian tersebut.
"Kalau saya tahu kejadiannya dari siang otomatis saya imbau, tapi sampai saat ini saya belum tahu, setidaknya dari RT setempat menyampaikan ke saya, saya tidak tahu ini, saya mau sampaikan bagaimana," kata Nani Toro.
Penulis: Albert Aquinaldo
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Oknum Polisi di Ende yang Aniaya Warga Hingga Tewas Sudah Diamankan
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Korban Tewas yang Dianiaya Polisi di Ende Hendak Pulang ke Kalimantan
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Lurah Rewarangga Selatan Mengaku Belum Tahu Kasus Penganiayaan di Wilayahnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.