Jenazah Pakubuwana XIII Akan Dimakamkan di Imogiri Yogyakarta, Rencana Diberangkatkan Selasa Kliwon
Pakubawana XIII, Raja Keraton Surakarta meninggal dunia, Minggu (2/11/2025). Jenazahnya akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja-raja, Imogiri.
Ringkasan Berita:
- Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025) di Rumah Sakit Indriyanti, Sukoharjo, Jawa Tengah.
- Pakubuwana XIII merupakan putra tertua dari Pakubuwana XII.
- Ia lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama GRM Suryadi.
TRIBUNNEWS.COM - Kerabat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi, mengatakan soal rencana pemakaman jenazah Raja Keraton Solo, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII.
Pakubuwana XIII atau PB XIII telah meninggal dunia, Minggu (2/11/2025).
KPH Eddy Wirabhumi menyebut rencananya jenazah PB XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pihaknya menyebut kemungkinan jenazah PB XIII akan dibawa ke Imogiri, pada Selasa (4/11/2025), di mana pada hari itu bertepatan dengan penanggalan Jawa, Kliwon.
"Pemakaman kemungkinan besar di atas jam 13.00 hingga 14.00 WIB, sebelum dimakamkan jenazah PB XIII akan disemayamkan di Keraton Surakarta," ujarnya kepada awak media, Minggu (2/11/2025).
Sebelum PB XIII dimakamkan, akan ada prosesi adat sedemikian rupa di Keraton Solo.
KPH Eddy Wirabhumi juga mengatakan Pakubuwana XIII meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Indriyanti, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada pukul 7.30 WIB pagi hari.
"Hari ini kita berduka, tadi pagi beliau nggak ada di rumah sakit Indriyanti," kata Eddy, Minggu (2/11/2025).
Saat ini jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII tengah dipersiapkan untuk dibawa kembali ke Keraton Solo.
Sosok Raja Solo PB XIII
Baca juga: Dirahasiakan Pihak Keraton, Raja Solo Pakubuwana XIII Sudah Kritis sejak September 2025
Sinuhun Pakubuwana XIII merupakan salah satu putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwana XII disingkat PB XII, raja terdahulu Keraton Surakarta.
Pakubuwana XIII lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi.
Namanya sempat berganti usai dirinya sakit-sakitan.
Nama GRM Suryadi kemudian diganti menjadi GRM Suryo Partono.
Pergantian nama itu dilakukan oleh sang nenek, GKR Pakubuwana, karena kondisi kesehatan cucunya yang kerap sakit-sakitan.
Seperti halnya tradisi masyarakat Jawa pada umumnya, pergantian nama dianggap sebagai bagian dari petuah spiritual untuk memperoleh keselamatan dan keseimbangan hidup.
| Sosok Pakubuwana XIII, Raja Keraton Solo Meninggal Dunia, Embuskan Napas Terakhir di Rumah Sakit |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Gorontalo Hari Ini, Minggu 2 November 2025: Dominan Cerah |
|
|---|
| 17 Perusahaan Penerbit Manga di Jepang Layangkan Surat Peringatan ke Open AI terkait Aplikasi Sora |
|
|---|
| Siber Polda Metro Jaya Ungkap Ratusan Kasus Penipuan Online, Korban Rugi Puluhan Miliar |
|
|---|
| Rahasia Jaga Fokus dan Energi ala Juara Clash of Champions 2024 Shakira Amirah |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.