Pakubuwana XIII Meninggal Dunia
Keraton Solo Masih Enggan Ungkap Pengganti Pakubuwana XIII, Masih Tunggu sampai Hari Rabu
Pihak Keraton Solo enggan mengungkap pengganti tahta dari Pakubuwana XIII sebagai raja. . sejarawan menilai dua kemungkinan
“Harapan saya, musyawarah cepat selesai. Tidak ada hambatan. Setelah 40 atau 100 hari wafatnya raja nanti, proses suksesi bisa berjalan tanpa ganjalan,” ujarnya.
Di siis lain, Pakubuwono XIII memiliki sejumlah putra dan putri selain Gusti Purbaya yakni GKR Timur Rumbai Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, GRAy Dewi Ratih Widyasari, GRAy Sugih Oceania (almarhumah), KGPH Mangkubumi, dan GRAy Putri Purnaningrum.
Namun, Surojo menuturkan status ibu yang bukan seorang permaisuri membuat posisi mereka untuk naik takhta menjadi Pakubuwana XIII nantinya dikhawatirkan akan menjadi perdebatan.
Surojo menambahkan, sejumlah adik kandung PB XIII dari ibu yang sama masih ada dan berpotensi menjadi penerus takhta.
“Masih ada adik raja yang laki-laki, seperti Gusti Benowo, Gusti Puger, atau Gusti Madu Kusumo. Mereka adik kandung,” pungkasnya.
Wafat akibat Komplikasi
Pakubuwana XIII menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu pagi sekira pukul 07.30 WIB di RS Indriati.
Menurut kerabat keraton, KPH Eddy Wirabhumi, Pakubuwono XIII menderita berbagai penyakit seperti diabetes dan beberapa penyakit lainnya.
Selain itu, faktor usia yang sudah lanjut turut memengaruhi kondisi kesehatan Pakubuwana XIII.
"Beliau sempat masuk rumah sakit, kemudian lumayan sehat dan kondur (pulang). Namun setelah acara Adang Dal itu, beliau sakit lagi, masuk lagi sampai sekarang."
"Sebenarnya sudah lama beliau sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darahnya tinggi dan seterusnya. Sudah sepuh juga,” jelas Eddy.
Sementara, menurut Gusti Moeng, penyakit komplikasi yang diderita Pakubuwana XIII telah menyerang ginjal.
“Waktu masuk setahu saya gulanya tinggi. Sudah menuju perusakan ginjal. Sempat dicuci darah tapi kelihatannya Sinuhun nggak kuat. 1,5 jam sudah anfal terus diberhentikan,” jelas Gusti Moeng.
Jenazah Pakubuwana pun rencananya akan disemayamkan terlebih dahulu di Bangsal Maligi sebelum diberangkatkan ke Kompleks Makam Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.
Sebelum wafat, Pakubuwana XIII masih sempat mengikuti prosesi adat Adang Tahun Dal pada 7 September 2025 lalu meski dalam kondisi kesehatan yang terus menurun.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Solo dengan judul "Jawaban Adik Raja Solo Soal Penerus Takhta: Nanti Lihat Hari Rabu"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Solo/Ahmad Syarifudin/Tri Widodo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.