Jumat, 7 November 2025

Total 5 Orang, Keluarga Pria yang Tewas Dianiaya di Masjid Sibolga Sumut Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga pria yang tewas di masjid menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

ISTIMEWA
PEMBUNUHAN MUSAFIR - Arjuna Tamaraya, musafir yang tewas dianiaya di Masjid Agung Sibolga, jadi sorotan publik dan viral di media sosial. Keluarga pria yang tewas di masjid menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya. 
Ringkasan Berita:
  • Pria bernama Arjuna Tamaraya dianiaya lima orang hingga tewas di Masjid Agung Sibolga.
  • Lima pelaku dalam kasus ini sudah berhasil diamankan.
  • Keluarga korban menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Arjuna Tamaraya dianiaya lima orang hingga tewas di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (31/10/2025), sekitar pukul 03.30 WIB.

Lima pelaku dalam kasus ini sudah berhasil diamankan.

Tim gabungan Satreskrim Polres Sibolga, Satintelkam, dan Polsek Sibolga Sambas bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua tersangka pertama, ZPA dan HBK, tidak lama setelah kejadian.

Tiga tersangka lainnya, SSJ, REC, dan CLI, juga berhasil diringkus di wilayah Sibolga dan sekitarnya.

Dilansir Tribun-Medan.com, empat tersangka (ZPA, HBK, REC, dan CLI) dijerat Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Tersangka SSJ dijerat Pasal 365 ayat (3) subsider Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman yang sama.

Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

Paman Arjuna, Kausar Amin, mengatakan bahwa sebelumnya korban berhenti di masjid tersebut.

Di halaman masjid itu terdapat seorang ibu-ibu penjual nasi goreng. 

Setelah menyantap makan malam berupa nasi goreng, korban kemudian menanyakan kepada si penjual apakah ia bisa istirahat untuk tidur di masjid sebentar.

"Ibu itu kemudian bilang bisa, karenakan ini rumah Allah, kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ujarnya.

Namun, tak lama setelah korban terlelap, datang seorang tukang sate yang juga berjualan di sekitar masjid dan mengusir korban, dengan mengatakan tidak bisa tidur di masjid.

Baca juga: Kasus Penganiayaan di Masjid Sibolga Sumut Disorot DPR RI dan DPRA, Korban Asal Simeulue Aceh

Melihat tegurannya tak diperhatikan, tukang sate tersebut kemudian memanggil empat temannya dan langsung menghajar korban.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan batok kelapa.

"Penyebab kematian itu akibat ada gumpalan darah akibat pukulan di belakang kepalanya. Dia juga dipukul pakai batok kelapa,” paparnya.

Kini Kausar menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

“Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” jelasnya.

Rekaman CCTV Jadi Petunjuk

Rekaman kamera pengawas atau CCTV di sekitar Masjid Agung Sibolga menjadi petunjuk awal bagi penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga untuk menelusuri pelaku.

“Kami bergerak segera setelah menerima laporan. Tim gabungan dari Satreskrim, Satintelkam, dan Polsek Sibolga Sambas langsung dibentuk,” ujar Kapolres Sibolga, AKBP Eddy Inganta dalam konferensi pers di Markas Polres Sibolga, Senin (3/11/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

Polisi menyita sejumlah barang bukti yakni rekaman CCTV dari Masjid Agung, pakaian korban, sebuah kelapa yang digunakan pelaku, topi hitam bertuliskan Brooklyn New York, tas hitam merek Polo Glad, serta ember plastik hitam.

Adapun masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi kekerasan itu.

Ancaman hukuman bagi para tersangka maksimal 15 tahun penjara.

Baca juga: Fakta-Fakta Musafir Tewas di Masjid Sibolga: dari Kronologi hingga Penyebab Kematian

PENGEROYOKAN DI MASJID - (Kiri) tiga pelaku pengeroyokan terhadap Arjuna Tamaraya (21) di area Masjid Agung Sibolga, Sumatra Utara, Jumat, (31/10/2025) dan (kanan) aksi pengeroyokan oleh pelaku.
PENGEROYOKAN DI MASJID - (Kiri) tiga pelaku pengeroyokan terhadap Arjuna Tamaraya (21) di area Masjid Agung Sibolga, Sumatra Utara, Jumat, (31/10/2025) dan (kanan) aksi pengeroyokan oleh pelaku. (Tribun Medan/Istimewa)

Sosok Korban

Kausar yang merupakan paman korban mengungkapkan, Arjuna merupakan pribadi yang dikenal baik dan santun.

Arjuna sendiri merupakan anak yatim.

Saat ini, ibu Arjuna menetap di Simeulue, Aceh.

Arjuna merupakan anak kedua dari empat bersaudara. 

Korban memiliki tiga saudari yang mana dua di antaranya berada di Banda Aceh, dan sedang menempuh pendidikan.

"Saya adik kandung dari ayah korban. Saat ini jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu (1/11/2025) kemarin."

"Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” ungkap Kausar di Banda Aceh, Senin (3/11/2025).

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Fakta Terbaru Penganiayaan hingga Tewas Arjuna di Masjid Agung Sibolga, Wali Kota Sampaikan Duka

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Tribun-Medan.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved