Jumat, 7 November 2025

Misteri Hilangnya Nenek di Jombang Terungkap, Rentenir Bunuh dan Bakar Jasad Korban

Nenek di Jombang ditemukan tewas terbakar. Rentenir ditangkap, polisi duga pembunuhan bermotif utang dan perampokan.

Editor: Glery Lazuardi
(Istimewa/Dokumentasi Polsek Tembeleng)
JASAD LANSIA TERBAKAR - Tim gabungan dari Polres Lamongan dan Polres Jombang saat melakukan penyisiran ke lokasi penemuan jasad perempuan lansia di hutan di area hutan Desa Lawak, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Senin (3/11/2025) malam. 
Ringkasan Berita:
  • Mutmainah (74), warga Jombang, dilaporkan hilang oleh keluarga. Ia ditemukan tewas terbakar di hutan perbatasan Lamongan–Jombang. 
  • Polisi menduga korban dibunuh di rumah lalu jasadnya dibakar untuk menghilangkan jejak.
  • Seorang pria berinisial S (46), yang bekerja sebagai rentenir dan memiliki hubungan dengan korban, telah diamankan. 
  • Polisi menduga pembunuhan dilakukan demi menguasai harta korban senilai Rp400 juta.

TRIBUNNEWS.COM - Setelah berhari-hari hilang tanpa jejak, seorang nenek di Jombang, Jawa Timur ditemukan dalam kondisi mengenaskan. 

Polisi mengungkap pelaku adalah seorang rentenir yang membunuh dan membakar korban demi uang.

Dia ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tewas terbakar di kawasan hutan perbatasan Lamongan–Jombang, tepatnya di Desa Lawak, Kecamatan Ngimbang pada Senin (3/11/2025) malam.

Baca juga: Keluarga Tuntut Keadilan, Polisi Selidiki Kemungkinan Tersangka Baru Pembunuhan Dosen di Jambi

Misteri Hilangnya Nenek di Jombang

Kasus ini berawal pada saat Mutmainah (74), warga Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembeleng, Kabupaten Jombang, dilaporkan hilang.

Laporan kehilangan dibuat oleh keluarga korban. 

Korban diketahui bernama Mutmainah (74), warga Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.

Dugaan sementara, korban menjadi korban perampokan yang disertai tindak kekerasan.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Zainul Abidin (41), putra korban, sekitar pukul 07.30 WIB. 

Ia menerima kabar dari pamannya, Suwaji (56), bahwa ibunya tidak ada di rumah. 

Saat mendatangi lokasi, Zainul mendapati kondisi rumah dalam keadaan mencurigakan.

“Saat diperiksa, mobil Kijang Innova Reborn Type V warna silver nopol S 1910 XK milik ibu saya sudah tidak ada. Di kamar juga ditemukan bercak darah di sarung bantal, sementara sprei di tempat tidur hilang,” kata Zainul dalam laporannya ke Polsek Tembelang.

Melihat kondisi itu, Zainul bersama tetangganya, Sutigno (51), mencoba mencari keberadaan korban di sekitar lokasi. Namun hingga saat ini, korban belum ditemukan.

Dugaan sementara, korban menjadi sasaran perampokan disertai kekerasan.

Akibat kejadian tersebut, pelapor mengalami kerugian materi sekitar Rp400 juta, terdiri dari satu unit mobil dan sejumlah barang berharga lainnya.

Menurut keterangan dari Kapolsek Tembelang, AKP Fadilah, kasus ini bermula dari laporan keluarga korban yang tidak lagi mendapati Mutmainah di rumah pada Senin (3/11/2025) pagi. 

“Sekitar pukul 07.30, anak korban menerima kabar dari pamannya bahwa ibunya tidak ada di rumah. Saat dicek, mobil yang biasa terparkir di garasi juga menghilang,” ucap AKP Fadilah saat dikonfirmasi terpisah pada Selasa (4/11/2025). 

Ketika keluarga memeriksa kondisi rumah, mereka menemukan kejanggalan. 

Di dalam kamar, terdapat sarung bantal yang berlumuran darah. Dugaan adanya tindak kekerasan pun langsung muncul.

“Kami menerima laporan dan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti sudah diamankan, termasuk bercak darah yang ditemukan di kamar korban,” lanjutnya.

Selain korban yang tidak ada, satu unit mobil milik korban, Toyota Innova Reborn, juga dilaporkan hilang. 

"Padahal biasanya mobil itu diparkir di dalam, di depan rumah ada mobil Agya. Tapi mobil Reborn-nya ikut hilang," katanya melanjutkan. 

Karena tidak bisa dihubungi dan keberadaannya tidak diketahui, keluarga lantas menghubungi anak-anak korban yang berada di luar kota. 

Mereka kemudian melapor ke pihak kepolisian, baik ke Polsek Tembelang maupun Polres Jombang.

Tak lama setelah laporan dibuat, kabar mengejutkan datang dari wilayah Ngimbang, Lamongan

Petugas menemukan sesosok tubuh wanita dalam kondisi hangus terbakar di area hutan. 
Berdasarkan hasil identifikasi sementara, jasad tersebut diduga kuat adalah Mutmainah.

"Saat ditemukan, informasinya korban sudah tidak berwujud, hanya tinggal kerangka. Diduga dibakar," jelas Nurus.

Baca juga: Pembunuhan Dosen di Jambi Terungkap Gegara Chat, Upaya Oknum Polisi Hapus Jejak Sia-Sia

Jenazah Adalah Nenek Asal Jombang

Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan, membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan adalah Mutmainah. 

Kepastian identitas diperoleh dari ciri fisik korban, seperti gigi palsu dan perhiasan yang masih melekat di tubuhnya.

“Hasil autopsi, menunjukkan korban meninggal akibat benturan benda tumpul di kepala yang menyebabkan pendarahan hebat, sebelum dibakar,” ujar Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, Selasa (4/11/2025).

Rentenir Bunuh dan Bakar Jasad Korban

Polisi menduga kuat bahwa Mutmainah menjadi korban perampokan yang disertai pembunuhan

Sebeb, sejumlah barang berharga milik korban, termasuk perhiasan dan uang tunai, dilaporkan hilang. Kerugian ditaksir mencapai Rp 400 juta.

Seorang pria berinisial S (46), yang diketahui bekerja sebagai rentenir dan memiliki hubungan dengan korban, telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Jombang.

“Terduga pelaku berinisial S sudah kami amankan. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan mendalam untuk memastikan perannya,” kata Margono.

Berdasarkan hasil olah TKP, penyidik meyakini korban dibunuh di rumahnya. 

Setelah memastikan korban tewas, pelaku membawa jasad menggunakan mobil milik korban ke hutan di wilayah Ngimbang, Lamongan, lalu membakarnya untuk menghilangkan jejak.

“Mobil korban sempat ditinggalkan pelaku di rumah seseorang di Kecamatan Jogoroto, yang bahkan tidak dikenalnya,” tambah Margono.

Motif Masih Didalami, Korban Disebut ‘Orang Pintar’

Polisi juga menelusuri kemungkinan motif lain, termasuk kabar dari warga bahwa korban dikenal sebagai ‘orang pintar’ di lingkungannya. Namun, hal tersebut masih dalam tahap pendalaman.

“Fokus kami saat ini adalah pembuktian unsur pidana dalam kasus pembunuhan ini,” tegas Margono.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved