Rabu, 5 November 2025

Berita Populer Hari Ini

5 Populer Regional: Profil Gubernur Riau Abdul Wahid - Motif Bripda Waldi Bunuh Ibu Dosen di Jambi

Berita populer regional dari profil Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring OTT hingga motif Bripda Waldi Aldiyat bunuh pacar.

Kolase: Dok Pemprov Riau, Sripoku.Com/Andi Wijaya, TribunSolo.com/ Andreas Chris, dan TribunJambi/Istimewa
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam. Dimulai dari profil Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring OTT KPK hingga motif Bripda Waldi Aldiyat (22) tega bunuh pacarnya ibu dosen berinisial EY (37) karena sakit hati diejek. 
Ringkasan Berita:
  • Populer regional merupakan kumpulan berita yang paling banyak dibaca selama 24 jam terakhir di Tribunnews
  • Dimulai profil dari Gubernur Riau Abdul Wahid (45) yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT)
  • Kemudian terungkap motif Bripda Waldi Aldiyat (22) tega bunuh pacarnya ibu dosen berinisial EY (37) karena sakit hati diejek

 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari profil dari Gubernur Riau Abdul Wahid.

Ia dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Riau, Senin (3/11/2025).

Sebelum di eksekutif, Wahid sebelumnya berkarier sebagai anggota legislatif anggota DPRD Riau yakni 2009–2019.

Kemudian terungkapnya motif  Bripda Waldi Aldiyat (22), anggota Propam Polres Tebo, Polda Jambi tega bunuh pacarnya ibu dosen berinisial EY (37).

Pelaku sakit hati dengan ejekan korban saat berduaan dalam kamar.

EY sebelumnya ditemukan tewas di rumah dinasnya pada Sabtu, 1 November 2025.

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Profil Gubernur Riau Abdul Wahid yang Kena OTT KPK: Mantan Anggota DPR RI dan DPRD Riau

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi Gubernur Riau Abdul Wahid (45) terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Riau, Senin (3/11/2025).

Selain gubernur Riau, sembilan orang lainnya turut ditangkap.

Abdul Wahid adalah Gubernur Riau 2025-2030 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus mantan anggota DPR RI 2019-2024.

Abdul Wahid berasal dari Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, 

Abdul Wahid adalah Gubernur Riau periode 2025–2030 bersama wakilnya SF Hariyanto.

Ayah Wahid meninggal dunia ketika Wahid berusia 10 tahun.

Sejak saat itu, ia turut membantu mengelola kebun kelapa milik keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Abdul  Wahid menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Agam, hingga lulus pada tahun 2000. Dia kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, jurusan Pendidikan Agama Islam, dan meraih gelar Sarjana (S-1) pada 2004.

Ia kemudian mengambil kuliah S-2 Ilmu Politik dan meraih gelar Magister Sains dari Universitas Riau pada 2021.

Baca selengkapnya.

2. Total 5 Orang, Keluarga Pria yang Tewas Dianiaya di Masjid Sibolga Sumut Minta Pelaku Dihukum Mati

KASUS PENGEROYOKAN - Berikut tampang 5 tersangka pembunuhan mahasiswa di Masjid Agung Sibolga saat ditangkap polisi. Para tersangka belakangan ternyata bukan takmir masjid. Sementara korban Arjuna Tamaraya, dinyatakan tewas  pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB.
KASUS PENGEROYOKAN - Berikut tampang 5 tersangka pembunuhan mahasiswa di Masjid Agung Sibolga saat ditangkap polisi. Para tersangka belakangan ternyata bukan takmir masjid. Sementara korban Arjuna Tamaraya, dinyatakan tewas pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB. (Kolase: Dok.Polres Sibolga)

Pria bernama Arjuna Tamaraya dianiaya lima orang hingga tewas di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (31/10/2025), sekitar pukul 03.30 WIB.

Lima pelaku dalam kasus ini sudah berhasil diamankan.

Tim gabungan Satreskrim Polres Sibolga, Satintelkam, dan Polsek Sibolga Sambas bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua tersangka pertama, ZPA dan HBK, tidak lama setelah kejadian.

Tiga tersangka lainnya, SSJ, REC, dan CLI, juga berhasil diringkus di wilayah Sibolga dan sekitarnya.

Dilansir Tribun-Medan.com, empat tersangka (ZPA, HBK, REC, dan CLI) dijerat Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Tersangka SSJ dijerat Pasal 365 ayat (3) subsider Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman yang sama.

Paman Arjuna, Kausar Amin, mengatakan bahwa sebelumnya korban berhenti di masjid tersebut.

Di halaman masjid itu terdapat seorang ibu-ibu penjual nasi goreng. 

Baca selengkapnya.

3. Nasib Bocah SD di Palembang Diduga Dianiaya Guru, Mata Lebam, Dirawat di Rumah Sakit

MATA MERAH - Orang tua F, siswi SD di Kota Palembang yang alami mata merah dan lebam melapor ke polisi karena menduga anaknya dianiaya guru di sekolah. Sementara itu, dokter menyebut kondisi mata F bukan disebabkan karena kekerasan. Pihak sekolah juga membantah adanya kekerasan.
MATA MERAH - Orang tua F, siswi SD di Kota Palembang yang alami mata merah dan lebam melapor ke polisi karena menduga anaknya dianiaya guru di sekolah. Sementara itu, dokter menyebut kondisi mata F bukan disebabkan karena kekerasan. Pihak sekolah juga membantah adanya kekerasan. (TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)

Viral di media sosial, seorang siswi SD di Kota Palembang, Sumatra Selatan, berinisial F (7) matanya merah sepulang sekolah saat dijemput ibunya, Senin (27/10/2025).

Diduga korban mendapat pukulan dari seorang guru yang mengenakan cincin.

Ibu korban, Sukirnawati (40), telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Kini, F pun telah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Tadi kami masuk melalui IGD, lalu kami dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut di Poli Mata dan Poli Anak," ucap Sukrisnawati, dikutip dari TribunSumsel.com.

Ia pun berterima kasih karena telah dibantu perawatan di RSUD Palembang Bari.

"Saya sangat berterima kasih atas pertolongan Bapak Wali Kota dan semua pihak lainnya. Tapi karena lokasi RS Bari yang jauh dari lokasi rumah, saya pun meminta agar anak saya dirawat di RS Bunda Demang Lebar Daun saja yang dekat dari rumah," ujarnya.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Palembang, Bayu Burhan yang mendampingi F jalani perawatan mengatakan, pihaknya langsung melakukan tindakan setelah kabar tentang F tersiar.

"Ya begitu kami mendapatkan laporan kita langsung mendatangi RS Bari, Palembang untuk melihat langsung keadaan korban FR," katanya. 

Pihaknya pun siap untuk memberikan pendampingan hingga kasus ini selesai.

"Sini kini melihat langsung kondisi korban dan siap mendampingi korban, agar peristiwa ini terang," pungkasnya.

Baca selengkapnya.

4. Warung Bakso di Solo Tutup Sementara setelah Disidak, Hasil Lab Belum Keluar tapi Disebut Nonhalal

Warga Solo, Jawa Tengah, digegerkan dengan foto surat edaran dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Solo yang menyatakan Bakso Remaja Gading menggunakan bahan nonhalal.

Warung yang beralamat di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo ini ditempeli stiker bertuliskan 'masakan mengandung bahan nonhalal' oleh Satpol PP Solo.

Sejumlah warga mendatangi Warung Bakso Remaja Gading untuk meminta klarifikasi terkait penggunaan bahan nonhalal pada Senin (3/11/2025).

Hingga kini belum terungkap bahan nonhalal yang dimaksud oleh dinas terkait.

Awalnya, Satpol PP memberi tenggat waktu untuk menutup warung pada Senin (3/11/2025) malam agar bahan makanan yang sudah disiapkan dapat dihabiskan.

Namun, pemilik memutuskan menutup warung pada siang hari agar tak terjadi kericuhan.

Anak pemilik warung, Thirthania Laura Damayanthie, menyatakan Satpol PP baru memberi informasi penutupan warung sementara pada pagi hari.

"Sebenarnya tadi pagi itu diminta tutupnya nanti malam saja, untuk menghabiskan stok."

"Tapi karena kelihatannya nggak kondusif, ya sudah kita tutupnya sekarang aja, takut ada sesuatu (terjadi)," ujarnya, dikutip dari TribunSolo.com.

Ia menegaskan warungnya tidak menggunakan bahan nonhalal dan hanya menjual bakso daging sapi serta mie ayam.

Menurutnya, dinas terkait mengeluarkan surat edaran tanpa menunggu hasil uji laboratorium yang dijadwalkan keluar pada Jumat (7/11/2025). 

Baca selengkapnya.

5. Sakit Hati Diejek saat Berduaan Dalam Kamar, Jadi Pemicu Bripda Waldi Bunuh Ibu Dosen EY di Jambi

BRIPDA WALDI - Bripda Waldi, oknum polisi Jambi, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dosen EY bermotif asmara dan manipulasi jejak.
BRIPDA WALDI - Bripda Waldi, oknum polisi Jambi, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dosen EY bermotif asmara dan manipulasi jejak. (ISTIMEWA)

Kasus oknum polisi tega bunuh pacarnya yang berprofesi sebagai dosen dilaporkan terjadi di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Pelakunya bernama Brigadir Polisi Dua (Bripda) Waldi Aldiyat (22), anggota Propam Polres Tebo, Polda Jambi.

Sementara korbannya perempuan berumur 37 tahun berinisial EY.

Ia dosen sekaligus ketua program studi keperawatan di sebuah kampus di Muara Bungo, Jambi.

EY ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi pada Sabtu (1/11/2025) siang.

Adapun hubungan antara Bripda Waldi dan EY saling kenal, bahkan sempat menjalin asmara.

Sedangkan motif kasus ini dipicu sakit hati.

Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham mengungkap, sebelum terjadi pembunuhan, korban dan pelaku sempat berduaan di dalam kamar.

Saat itulah, pelaku merasa sakit hati gara-gara perkataan korban.

"Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan dan ejekan korban terhadap pelaku dengan kalimat kasar yang terjadi saat keduanya berada di kamar," beber AKP Ilham, dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/11/2025).

Meski sudah terungkap motifnya, polisi belum membeberkan perkataan seperti apa yang dilontarkan korban ke pelaku.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved