Minggu, 9 November 2025

Berita Viral

Kronologi Lengkap Guru Tampar Siswa di Subang, lalu Tantang Orang Tua Lapor ke Dedi Mulyadi

Viral di media sosial kasus guru menampar siswa yang loncat pagar di Subang, Jawa Barat. Guru itu sempat bersitegang dengan orang tua siswa.

Editor: Nuryanti
TribunJabar.id/Deanza Falevi, Instagram @mangdans_/@dedimulyadi71
GURU TAMPAR SISWA - Orang tua siswa berinisial ZR (16), Deni Rukmana (kiri). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi gerak cepat respons kasus penamparan siswa oleh guru (kanan). Berikut kronologi lengkap kasus guru tampar siswa di Subang. 

"Kami ingin menegakkan kedisiplinan, namun kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," ujar Yaumi saat ditemui Tribunjabar.id di SMPN 2 Jalancagak, Rabu (5/11/2025).

Yaumi menerangkan, ada delapan siswa yang saat itu mendapat tindakan disiplin berupa tamparan ringan.

‎"Iya, delapan orang. Guru hanya menampar pelan. Itu dilakukan setelah upacara dan anak-anak belum bubar," terang dia.

Meski menyebut tindakan itu sebagai bentuk penegakan disiplin, namun pihak sekolah mengakui cara tersebut keliru.

‎"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," ujar Yaumi.

Kronologi Versi Guru

Usai video perselisihannya dengan orang tua siswa viral, Rana Saputra ditemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kepada Dedi Mulyadi, Rana menerangkan alasannya menampar ZR. Ia menyebut sederet pelanggaran yang telah dilakukan siswanya itu.

“Dia (siswa ZR) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, mengganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar,” ujar Rana, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Orang Tua Segera Cabut Laporan Dugaan Kepsek Tampar Siswa SMAN 1 Cimarga, Perkara Dianggap Selesai

Kronologi Versi Orang Tua Siswa

Sementara orang tua ZR, Deni Rukmana (38) menjelaskan maksud dan tujuannya mendatangi sekolah usai anaknya ditampar guru.

Ia menegaskan, kedatangannya ke sekolah hanya untuk mengklarifikasi secara baik-baik.

Namun, menurutnya, situasi memanas karena sang guru merasa tidak terima atas pertanyaannya.

‎“Awalnya saya datang karena dapat laporan anak saya ditampar beberapa kali. Saya hanya mau menanyakan secara baik-baik saja."

"Tapi salah seorang guru malah menanggapi dengan nada tinggi, seolah merasa tindakannya itu benar,” ujar Deni saat ditemui TribunJabar.id di kediamannya, Rabu.

Sudah Dilakukan Mediasi

Wakasek Sarana dan Prasarana SMPN 2 Jalancagak, Yaumi Basuki menuturkan pihak sekolah telah melakukan mediasi dengan guru dan orang tua ZR, Selasa (4/11/2025).

Baik guru maupun orang tua siswa telah sepakat saling memaafkan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved