Jumat, 7 November 2025

Ditodong Pistol di Kepala, Kesaksian Pengusaha Diperas Oknum Polisi-TNI Rp1 Miliar: Merasa Akan Mati

Berikut cerita pengusaha Batam diperas oknum polisi-TNI yang diperas Rp1 m. Ditodong senjata di kepala.

Kolase: Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com dan Beres/TribunBatam
POLISI PERAS PENGUSAHA - (Kiri) Ilustrasi oknum polisi dan (Kanan) Budianto, pengusaha di Batam korban dugaan pemerasan oleh oknum anggota TNI di Batam, usai melaporkan insiden kelam yang dialaminya ke Denpom 1/6 Batam, Senin (3/11/2025). Berikut cerita lengkapnya saat korban ditodong senjata di kepala. 
Ringkasan Berita:
  • Oknum polisi-TNI sebanyak 8 orang gerebek ruko Budianto Jawari di Batam dengan modus penggerebekan narkoba pada 16 Oktober 2025 malam.
  • Budianto ditodong pistol di kepala dan dipaksa transfer Rp300 juta setelah dituduh punya narkoba yang diduga ditanam.
  • Oknum perwira polisi Iptu TSH sudah dipatsus Propam Polda Kepri dan mengakui ikut memeras, sementara TNI juga selidiki anggotanya.

TRIBUNNEWS.COM - Kamis, 16 Oktober 2025 sekira pukul 22.00 WIB, menjadi malam tak terlupakan di hidup Budianto Jawari, pengusaha asal Kota Batam, Kepulauan Riau.

Oknum aparat polisi-TNI berjumlah sekitar 8 orang mengeruduk kediamannya.

Mereka yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional (BNN) mendatangi rumah toko (ruko) milik Budianto Jawari di kawasan Komplek Pertokoan Bunga Raya, Botania 1, Batam.

Oknum aparat melakukan penggeledahan hingga mengklaim menemukan bungkusan plastik berisi narkoba.

Mereka kemudian diduga memeras Budianto Jawari meminta uang Rp1 miliar agar tidak membawa kasus ini ke jalur hukum.

Ditodong Senjata di Kepala

Budianto Jawari dalam kesempatannya menceritakan detik-detik insiden yang membuatnya trauma.

Semua bermula saat ia sedang asyik main billiard bersama kawan-kawannya.

Sekira pukul 22.00 WIB, para oknum aparat itu mendatangi ruko lantai dua miliknya.

"Mereka bilang dari BNN. Bilang ada penggerebekan narkoba," katanya, dikutip dari TribunBatam.id, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Sosok Iptu TSH, Perwira Polisi Diduga Peras Pengusaha Batam Rp1 M, Modus Penggerebekan Narkoba

Budianto Jawari melanjutkan ceritanya.

Ia mengaku sempat ditodong senjata saat penggerebekan tersebut.

"Saya langsung ditodong pistol. Di kepala. Di pelipis saya."

"Saya benar-benar merasa akan mati malam itu," ujarnya.

Budianto Jawari menegaskan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Ia memastikan barang haram yang diklaim ditemukan di rukonya bukanlah miliknya.

Dirinya menuding penggerebekan tersebut hanyalah akal-akalan para oknum untuk meminta tebusan sebanyak Rp 1 miliar.

"Saya tidak tahu itu apa. Saya tidak tahu itu milik saya atau tidak."

"Yang jelas, itu dijadikan alasan untuk memeras saya," ujarnya.

Budianto Jawari mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu kepada para oknum.

Akan tetapi mereka terus memaksa dengan cara menodongkan senjata.

Singkat cerita, Budianto Jawari dipaksa untuk menghubungi kakak iparnya guna meminjam uang.

"Mereka minta satu miliar. Saya bilang saya tidak punya. Mereka terus mengancam. Pistol masih di kepala saya. Saya sangat ketakutan."

"Saya pinjam dari abang ipar Rp300 juta. Dilakukan transfer dua kali. Pertama Rp200 juta, kedua Rp100 juta. Itu satu-satunya cara supaya mereka pergi dan tidak menyakiti kami," urainya.

Baca juga: Sosok Pengusaha Batam, Diperas Rp 1 M oleh Oknum TNI-Polri hingga Alami Trauma

Usai mendapatkan uang, para oknum ini meninggalkan lokasi kejadian.

Beberapa hari kemudian, Budianto Jawari melaporkan dugaan pemerasan ini ke Polda Kepri dan Denpom 1/6 Batam.

Ia berharap para pelaku dihukum berat.

"Saya hanya ingin keadilan. Saya ingin oknum-oknum itu dipecat dan dihukum."

"Kalau mereka tidak dihukum, saya dan keluarga akan terus merasa terancam. Mereka masih mengancam kami," tandasnya, dikutip dari TribunBatam.com.

Perwira Polisi Ikut Terlibat

Belakangan terungkap, salah satu oknum yang diduga terlibat pemerasan seorang perwira polisi.

Ia berinisial Inspektur Polisi Satu (Iptu) TSH, anggota Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepri.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra, membenarkan informasi di atas.

"Informasi awal dari Kabid Propam Polda Kepri, Kombes Pol Eddwi benar, bahwa oknum Polri berpangkat Inspektur berinisial TSH diamankan untuk dilakukan pendalaman," katanya, dikutip dari TribunBatam.com.

Informasi terbaru, Iptu TSH sudah dilakukan penempatan khusus (patsus).

Kepala Bidang Propam Polda Kepri, Kombes Pol Eddwi Kurniyanto menambahkan, yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan mendalam.

Pihak Propam juga telah memintai keterangan dari korban Budianto Jawari.

Kombes Pol Eddwi menyebut ikut melibatkan Denpom 1/6 Batam, karena ada anggota TNI ikut terlibat.

"Kami akan cocokkan keterangan keduanya, untuk mengetahui peran masing-masing serta alasan keterlibatan mereka," ujar Eddwi, dikutip dari TribunBatam.id.

Baca juga: Tangis Pengusaha Batam Memohon Oknum TNI-Polri Jangan Ganggu Istrinya yang Hamil Tua Takut Keguguran

RUMAH KORBAN PEMERASAN - Budianto, pengusaha di Batam korban dugaan pemerasan oleh oknum anggota TNI di Batam, usai melaporkan insiden kelam yang dialaminya ke Denpom 1/6 Batam, Senin (3/11/2025). Penampakan Rumah Budianto kini tertutup rapat. Foto diambil Selasa (4/11/2025).
RUMAH KORBAN PEMERASAN - Budianto, pengusaha di Batam korban dugaan pemerasan oleh oknum anggota TNI di Batam, usai melaporkan insiden kelam yang dialaminya ke Denpom 1/6 Batam, Senin (3/11/2025). Penampakan Rumah Budianto kini tertutup rapat. Foto diambil Selasa (4/11/2025). (TribunBatam/Beres Lumbantobing)

Sedangkan dari hasil pemeriksaan awal, Iptu THS mengakui telah memeras korban.

Ia berdalih hanya ikut-ikutan saja. Pihak yang memiliki rencana rekannya dari oknum TNI.

Informasi lain, para oknum telah mengembalikan uang kepada korban.

"Kami dalami juga terkait pembagian uang tersebut, termasuk siapa yang mengatur dan membagikannya."

"Kasus ini masih dalam tahap pemeriksaan kode etik. Hasilnya nanti akan menentukan apakah perbuatan itu terbukti secara etik maupun pidana,” tandas Eddwi.

Di sisi lain, pihak TNI juga sedang mendalami laporan dari korban.

"Beritanya sudah kami baca, saat ini Pomdam sedang menyelidiki perkara tersebut," kata Kapendam XIX/Tuanku Tambusai, Letkol Inf Muhammad Faisal Rangkuti singkat, dikutip dari Kompas.com.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Curhat Pengusaha Batam Ditodong Senjata, Diperas Oknum Aparat Modus Penggerebekan Narkoba

(Tribunnews.com/Endra)(Kompas.com/Partahi Fernando Wilbert Sirait)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved