Santri di Aceh Bakar Pesantrennya Sendiri karena Sering Dibully, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Seorang santri di Aceh Besar, Aceh, nekat bakar asrama pria karena tak tahan sering dibully temannya sendiri. Polisi sebut kerugian capai Rp2 miliar
Ringkasan Berita:
- Seorang santri di Aceh Besar nekat bakar asrama pria, Jumat (31/10/2025) lalu
- Pelaku nekat lakukan aksi pembakaran karena sudah tak tahan dibully teman-temannya
- Polisi sebut kerugian capai Rp2 miliar
- Kini pelaku terancam 15 tahun penjara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang santri nekat bakar asrama putra Dayah (Pondok Pesantren) Babul Maghfirah di Gampong Lam Alue Cut, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Aceh, Jumat (31/10/2025) lalu.
Dayah sendiri merupakan penyebutan pondok pesantren di Aceh.
Ponpes tersebut dipimpin oleh Teungku Dayah dan para santri biasanya disebut Aneuk Dayah.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono mengonfirmasi aksi pembakaran tersebut.
Ia menuturkan, pelakunya sendiri masih berusia di bawah umur.
"Pelaku merupakan salah satu santri yang bernaung di Dayah Babul Maghfirah dan masih berusia di bawah umur," ujarnya, dikutip dari Serambinews.com.
Pelaku kini ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH).
Dari keterangan pelaku, lanjut Joko, ia nekat membakar gedung asrama putra karena tak tahan sering mendapat perundungan atau bully.
Joko menuturkan, pelaku jadi korban bullying yang dilakukan oleh sejumlah temannya.
"Pelaku mengaku sering mengalami tindakan bullying yang dilakukan oleh beberapa temannya, hal ini menyebabkan pelaku merasa tertekan secara mental," ungkap Kombes Joko.
Alasan pelaku membakar asrama adalah supaya barang milik teman yang merundungnya habis terbakar.
Baca juga: Ajang Santri of The Year 2025 Siap Digelar, Kategori yang Diperlombakan Semakin Beragam
"Sehingga timbul niat untuk membakar gedung asrama dengan tujuan agar semua barang-barang milik teman-temannya yang selama ini sering melakukan bullying terhadap dirinya, agar habis terbakar," sambungnya.
Kronologi Kejadian
Aksi pembakaran tersebut terjadi di asrama putra Dayah Babul Maghfirah, Jumat (31/10/2025) dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Api pertama kali terlihat oleh seorang saksi di lantai dua yang merupakan bangunan kosong.
Melihat hal tersebut, saksi langsung membangunkan santri yang berada di lantai satu untuk segera keluar dari asrama karena lantai dua terbangun dari bahan yang mudah terbakar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.