Olah Kunyit Jadi Cuan, Desa Ibru Jambi Berhasil Go Internasional hingga Raih Penghargaan BRILiaN
Berikut cerita Desa Ibru Muaro Jambi, berhasil olah kunyit jadi cuan. Berhasil go internasional hingga raih penghargaan Desa BRILiaN.
Selain mengolah rimpang, BUMdes Suka Makmur turut menjalankan usaha dalam bidang produksi Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK), yang memanfaatkan sumber mata air di Desa Ibru.
Ada juga pengelolaan kotoran ayam petelur menjadi pupuk kompos, serta kerajinan tangan dari tangan telaten para warga desa.
Kepala Desa Ibru, Arman menambahkan, pemerintah desa memastikan semua keuntungan dari BUMDes digunakan sepenuhnya untuk mensejahterakan warganya.
Baik petani atau warga ikut ketiban untung dengan mendapatkan penghasilan tambahan dari produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Hasil penjualan produk kunyit bisa untuk belanja memenuhi kebutuhan rumah tangga. Itu wujud dari kesejahteraan masyarakat,” tegas Arman.
Baca juga: Beri Inspirasi, Desa BRILiaN Desa Wunut Bagikan THR dan Sediakan Jaminan Sosial untuk Warga
Jadi Desa BRILiaN Inovatif dan Digitalisasi Terbaik 2023
Perubahan baik di Desa Ibru mulai mencuri perhatian dari Bank Rakyat Indonesia, seorang mantri BRI menyarankan pemerintah desa untuk mengikuti Program Desa BRILiaN 2023.
Selama program berjalan, tim dari BRI terjun langsung membantu desa dengan tujuan membuat olahan kunyit agar naik kelas.
Pada akhirnya, Desa Ibru berhasil meraih predikat Desa BRILiaN Inovatif dan Digitalisasi Terbaik 2023 dalam ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang digelar di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Arman mengakui tidak ada keberhasilan tanpa kolaborasi dalam upaya mengembangkan potensi desa.
“Dan alhamdulillah peran-peran dari BRI dalam memberikan pendampingan di desa kami sangat baik. BRI selalu membina kami, memberi wawasan, pandangan, dan pelatihan-pelatihan,” ucapnya seraya bersyukur.
Sementara itu, Direktur Utama BRI (2019-2025) Sunarso dalam sambutannya di Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 lalu, menjelaskan program ini sudah ada sejak 2020, dengan peserta aktif lebih dari 3.000 desa tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Tujuan utamanya menghasilkan role model dalam pengembangan desa sebagai bentuk agent of development.
“Tidak lepas juga dari strategi perseroan BRI untuk lebih dalam mengenal potensi wilayah dan merupakan salah satu bagian dari integrasi aktivitas pemberdayaan, serta eksistensi para petugas-petugas BRI yang kita sebut mantri BRI bersama inisiatif-inisiatif lainnya,” katanya dalam siaran langsung YouTube BANK BRI, diakses Rabu (5/11/2025).
Adapun objek pemberdayaan Program Desa BRILiaN menargetkan kepala desa, direktur BUMDes, kelompok usaha lokal, ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), hingga generasi milenial di karang taruna desa setempat.
Desa BRILiaN sendiri berfokus pada empat aspek yang terdapat dalam desa. Pertama, BUMDes sebagai motor ekonomi desa. Kedua digitalisasi produk di desa. Ketiga, Sustainability, tangguh dan secara keberlanjutan dalam membangun desa. Keempat, inovasi, kreatif dalam menciptakan terobosan baru.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.