Kamis, 13 November 2025

Kronologi Perundungan Siswa SMP di Blora, 4 Pelaku Disanksi, Korban Trauma dan Tak Masuk Sekolah

Aksi perundungan siswa SMP di Blora terekam. Korban trauma, pelaku dan provokator diminta pindah sekolah. Kepala Sekolah akan tingkatkan pengawasan.

Penulis: Faisal Mohay
KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA
PERUNDUNGAN DI BLORA - Para siswa yang diduga terlibat aksi perundungan diperiksa polisi di Mapolsek Blora, Jawa Tengah, Senin (10/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Seorang siswa kelas 8 SMPN 1 Blora mengalami perundungan fisik oleh siswa kelas 7 di kamar mandi sekolah.
  • Kepala sekolah membenarkan kejadian tersebut dan telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mediasi.
  • Atas tuntutan keluarga korban, empat siswa pelaku dan provokator akan dipindahkan ke sekolah lain.

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video seorang siswa SMP yang mengenakan seragam olahraga dipukul berulang kali oleh siswa lain yang memakai seragam pramuka.

Aksi perundungan siswa tersebut terjadi di kamar mandi SMPN 1 Blora, Jawa Tengah pada Jumat (7/11/2025).

Korban merupakan siswa kelas 8 sedangkan pelaku siswa kelas 7.

Terdapat sejumlah siswa kelas 9 yang turut memprovokasi perundungan.

Korban terlihat berusaha melindungi kepala menggunakan tangan, namun pelaku tetap memukul serta menendang korban.

Perundungan adalah tindakan menyakiti, menindas, atau mengintimidasi seseorang secara berulang, baik secara fisik, verbal, sosial, maupun digital.

Akibat kasus perundungan, korban mengalami trauma dan enggan berangkat ke sekolah.

Kepala SMP Negeri 1 Blora, Ainur Rofiq, membenarkan adanya aksi perundungan saat jam istirahat sekolah yang terekam kamera CCTV.

Menurutnya, ada kesalahpahaman antara korban dan pelaku sehingga terjadi tindak kekerasan.

"Menurut keterangan yang kami himpun, itu asalnya adalah kesalahpahaman, tetapi sebenarnya itu sudah selesai. Hanya saja ada oknum dari teman-teman yang istilahnya memprovokasi atau ngompori," ungkapnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Keluarga korban tidak terima dan melakukan visum.

Baca juga: Pelaku Perundungan Siswa di Blora Akan Pindah Sekolah, Tuntutan Korban Terkabul

"Memang tidak ada luka lecet, tapi ada sedikit benjolan. Kemarin itu orang tuanya (korban) sempat nelpon ke wali kelas, wali kelas laporan ke saya."

"Korban sempat visum tapi sampai saat ini saya juga belum tahu hasilnya, karena mohon maaf ya, kami masih fokus koordinasi untuk menangani masalah ini di sisi pelaku," lanjutnya.

Sejumlah siswa yang terlibat aksi perundungan telah dipanggil.

Pihak sekolah juga memfasilitasi mediasi antara keluarga korban dengan pelaku.

"Kemudian saya koordinasi dengan Dinas Pendidikan, dengan Dinas Sosial, dengan Kapolsek dan dengan Kapolres untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Ainur Rofiq menyatakan akan ada pengawasan ekstra saat jam istirahat agar insiden serupa tak terjadi.

Sejumlah guru, staf serta petugas keamanan akan monitoring siswa selama jam istirahat.

Baca juga: Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tindakan Ekstremisme Kekerasan, Tak Ada Toleransi terhadap Perundungan

"Kemarin saya sudah mengambil langkah-langkah dengan teman-teman, yang pertama itu edukasi, dan ada atau tidak ada peristiwa (perundungan) itu selalu kita lakukan," tuturnya.

Kini, keluarga para pelaku bersedia memindahkan anaknya ke sekolah lain atas permintaan keluarga korban.

"Tuntutan dari korban itu anak-anak yang pelaku utama dan provokator utama itu diminta untuk dipindah dari SMP 1," katanya.

Ia akan membantu proses pindah sekolah dua siswa kelas 7 dan dua siswa kelas 9 yang terlibat perundungan.

"Sebenarnya saya enggak bisa komentar, hanya saja sekolah tetap membantu berkoordinasi dengan dinas pendidikan supaya anak-anak ini tetap punya hak untuk sekolah," pungkasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pasca Kasus Perundungan di SMPN 1 Blora, Guru Akan Perketat Pengawasan Saat Jam Istirahat

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Iqbal)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved