Jumat, 14 November 2025

Minta Maaf usai Video Cium Bocah Viral, Gus Elham Yahya Klaim dalam Pengawasan Ortu: Rutin Pengajian

Pendakwah muda asal Kediri, Jawa Timur, Gus Elham Yahya, dikritik setelah videonya mencium anak-anak, viral di media sosial.

Dok.Pribadi/ Surya.co.id
MINTA MAAF - Sosok Gus Elham Yahya, ulama muda yang viral, usai videonya mencium anak-anak kecil beredar luas di media sosial. Atas hal itu, ia pun menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi lewat akun Instagram @mtibadallah yang diunggah pada Rabu (12/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pendakwah muda asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Gus Elham Yahya, menuai kritik setelah videonya mencium anak-anak kecil, viral di media sosial.
  • Ia pun meminta maaf atas sikapnya tersebut.
  • Namun, ia mengaku anak-anak itu berada dalam pengawasan orang tuanya.

TRIBUNNEWS.com - Muhammad Elham Yahya Al-Maliki atau yang dikenal sebagai Gus Elham Yahya, menyampaikan permintaan maaf setelah videonya mencium anak-anak kecil, viral di media sosial.

Permintaan maaf sekaligus klarifikasi Gus Elham Yahya diunggah oleh akun Instagram resmi Majelis Taklim Ibadallah, @mtibadallah, Rabu (12/11/2025).

Gus Elham Yahya merekam permintaan maaf dan klarifikasinya pada Selasa (11/11/2025) siang, di Majelis Taklim Ibadallah, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Ia mengakui, perbuatannya mencium anak-anak kecil seperti yang terlihat dalam video viral, merupakan kekhilafan dan kesalahan pribadinya.

Atas hal itu, Gus Elham Yahya meminta maaf karena telah membuat kegaduhan di ruang publik.

"Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Elham Yahya Al-Maliki, secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan," katanya, dikutip Tribunnews.com dari Instagram @mtibadallah.

Baca juga: Wakil Menteri Agama Syafii Ingatkan Gus Elham Hentikan Cium Anak di Panggung Pengajian

"Saya mengaku bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Gus Elham Yahya mengaku anak-anak kecil yang ada dalam videonya, merupakan anak-anak dari para orang tua yang rutin ikut pengajiannya.

Ia pun mengklaim anak-anak tersebut dalam pengawasan orang tua ketika dirinya mencium mereka.

Gus Elham Yahya juga mengatakan, video yang beredar merupakan video lawas dan telah dihapus.

"Anak-anak dalam video viral tersebut, mereka dalam pengawasan orang tuanya, yang rutin mengikuti pengajian saya," klaim Gus Elham Yahya.

"Perlu kami sampaikan bahwa video yang beredar merupakan video lama dan telah kami hapus dari seluruh medsos resmi kami," lanjutnya.

Meski anak-anak tersebut berada dalam pengawasan orang tuanya, Gus Elham Yahya meminta maaf atas perbuatannya.

"Namun demikian, saya tetap memohon maaf atas hal tersebut" ujar dia.

Ia pun berkomitmen akan menjadikan viralnya video tersebut sebagai pelajaran, agar tidak terulang kembali di masa depan.

Gus Elham Yahya juga mengaku akan menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijaksana dan sesuai norma agama.

"Saya berkomitmen untuk memperbaiki (diri) dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang," tuturnya.

"Saya juga bertekad untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijak sesuai norma agama, etika, dan budaya bangsa, serta menjunjung tinggi akhlakul karimah," imbuh Gus Elham Yahya.

Diketahui, video Gus Elham Yahya mencium anak-anak kecil beredar luas di media sosial dan menuai kritik.

Sikap Gus Elham Yahya dianggap tidak pantas karena ia dikenal sebagai pendakwah.

Wamenag Buka Suara

Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafii, menanggapi video viral Gus Elham Yahya mencium anak-anak kecil saat pengajian.

Syafii menegaskan tindakan tersebut harus dihentikan karena bertentangan dengan prinsip pesantren dan madrasah ramah anak.

"Tadi juga ada disimpulkan, ada surat keputusan dari Dirjen Pendis (Pendidikan Islam) tentang madrasah dan pesantren ramah anak yang intinya agar anak-anak madrasah, anak-anak pesantren mendapatkan pemenuhan haknya sebagai peserta didik, dan jauh dari tindak kekerasan yang tidak seharusnya mereka terima," ujarnya setelah rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Syafii sepakat dengan kritik publik mengenai tindakan Gus Elham Yahya harus dihentikan.

Baginya, tidak boleh adanya aksi penciuman anak karena dikhawatirkan termasuk pelecehan seksual.

"Saya kira saya sepakat dengan pendapat publik itu dan ini harus dihentikan," katanya.

Ia menyampaikan, pengawasan di lingkungan pendidikan agama, termasuk pondok pesantren dan majelis taklim, harus diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang.

"Tentu saja kasus-kasus itu mungkin tetap ada ya, tapi kita tadi sepakat agar ke depan pengawasannya lebih ditingkatkan agar peristiwa itu bisa dihindari," jelas dia.

Ditanya apakah Kemenag akan memanggil atau menindak langsung Gus Elham Yahya, Syafii menyebut langkah pembinaan dapat dilakukan jika tindakan yang bersangkutan tidak berubah.

"Termasuk itu, supaya itu tidak terulang bahkan terhadap yang bersangkutan memang harus ada upaya mengingatkan kepada posisinya jika tidak mengulangi perbuatan-perbuatan itu," pungkasnya.

Sosok Gus Elham Yahya

Gus Elham Yahya lahir pada 8 Juli 2001, yang artinya masih berusia 24 tahun.

Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas 2 yang berlokasi di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.

Gus Elham Yahya juga berasal dari keluarga pendakwah.

Silsilah keluarganya pun tak lepas dari tradisi pesantren yang kuat.

Ia merupakan putra dari KH. Luqman Arifin Dhofir, pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas 1.

Gus Elham Yahya juga merupakan cucu dari salah satu tokoh agama terhormat di Kediri.

Latar belakang keluarga tersebut menjadikan Gus Elham tumbuh dalam lingkungan religius yang kental dengan nilai-nilai keislaman.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Siti Nurjannah W)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved