Minggu, 16 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Hari H Jumenengan Gusti Purbaya Jadi PB XIV: Tak Ada Tarian Sakral Bedhaya Ketawang, 2 Pihak Absen

Prosesi jumenengan Gusti Purbaya menjadi Pakubuwono XIV akan digelar pada Sabtu (15/11/2025), hari ini.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
DEKLARASI NAIK TAKHTA - Gusti Purbaya atau KGPAA Hamangkunegoro menyatakan ia telah berdiri sebagai Pakubuwono XIV di depan jenazah ayahnya sebelum diberangkatkan pada Rabu (5/11/2025). Prosesi jumenengan Gusti Purbaya menjadi Pakubuwono XIV akan digelar pada Sabtu (15/11/2025), hari ini. 
Ringkasan Berita:
  • Prosesi jumenengan Gusti Purbaya akan berlangsung pada hari ini, Sabtu (15/11/2025).
  • Namun, GKR Timoer mengatakan tarian sakral Bedhaya Ketawang tidak akan ditampilkan.
  • Alasannya, Keraton Solo masih berkabung atas wafatnya Pakubuwono XIII.

TRIBUNNEWS.com - Prosesi jumenengan putra mahkota Keraton Solo, Gusti Purbaya atau KGPAA Hamangkunegoro, menjadi Pakubuwono XIV akan berlangsung pada Sabtu (15/11/2025) hari ini.

Sesuai pengumuman Keraton Solo lewat akun Instagram @karatonsurakartahadiningrat, jumenengan Gusti Purbaya dimulai pukul 10.00 WIB.

Jumenengan adalah upacara adat Jawa kenaikan takhta seorang raja atau penguasa kerajaan.

Namun, jumenengan Gusti Purbaya hari ini akan digelar tanpa ada tarian sakral Bedhaya Ketawang.

Tarian Bedhaya Ketawang hanya boleh dipentaskan saat prosesi jumenengan maupun peringatan jumenengan raja.

Tidak adanya tarian Bedhaya Ketawang dalam prosesi jumenengan Gusti Purbaya, sebab Keraton Solo masih dalam situasi berkabung usai wafatnya Pakubuwono XIII pada Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Sosok GKR Timoer, Putri Sulung PB XIII Tolak KGPH Hangabehi Jadi PB XIV, Pernah Renggang dengan Ayah

"Bedhaya Ketawang itu tarian yang memerlukan ritual khusus. Pasti ada ceremony."

"Kami masih berkabung, jadi memang tidak diadakan. Itu kan di dalam kedaton," jelas putri sulung Pakubuwono XIII, GKR Timoer, Jumat (14/11/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

Namun, GKR Timoer menyebut gamelan di luar kedaton tetap dibunyikan.

"Di luar kedaton, gamelan munggang itu diperlukan untuk acara di luar. Bedhaya Ketawang biasanya ditarikan saat tingalan dalem jumenengan, peringatan kenaikan takhta," jelasnya.

Lebih lanjut, GKR Timoer menuturkan alur prosesi jumenengan Gusti Purbaya.

Pertama, Gusti Purbaya akan menjalani prosesi adat di Probosuyoso sebelum berjalan menuju Siti Hinggil.

Gusti Purbaya akan membacakan ikrar yang kemudian dilanjutkan kirab.

"Nanti Sinuhun (Pakubuwono XIV) akan melakukan prosesi adat di Probosuyoso. Setelah itu jalan ke Kamandungan menuju Siti Hinggil."

"Di situ beliau akan bersabda atau berikrar menyatakan lingsir keprabon. Duduk sebentar di dampar, baru kemudian berjalan dengan kereta kencana," urai GKR Timoer.

Dua Pihak Pastikan Absen

Sementara itu, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo yang juga adik Pakubuwono XIII, GKR Koes Murtiyah Wandansari atau Gusti Moeng, memastikan tak bakal hadir dalam prosesi jumenengan Gusti Purbaya.

Sebab, ia mengatakan prosesi tersebut tidak akan sah tanpa kehadiran Maha Menteri Keraton Solo, KGPA Tedjowulan, sebagai sesepuh.

"Biar saja dia mau jalan (jumenengan). Tidak mungkin, kita tidak akan menghadiri," tegas Gusti Moeng, Kamis (13/11/2025), masih dari TribunSolo.com.

"Gusti Tedjo sebagai sesepuh. Semua yang kita lakukan harus melibatkan beliau untuk koordinasi dengan pemerintah, karena beliau yang ditugaskan untuk menjembatani antara Lembaga Dewan Adat dan seluruh kerabat," kata dia.

Sementara itu, Tedjowulan juga memastikan tidak menghadiri jumenengan Gusti Purbaya.

Ia menilai prosesi tersebut terlalu tergesa-gesa dan belum sesuai aturan adat maupun masa berkabung.

Baca juga: Rekam Jejak Gusti Purbaya Deklarasi Jadi Raja Solo: Kasus Tabrak Lari hingga Nyesal Gabung Republik

Ia juga mengaku mendapat undangan berangkat ke Hongkong.

"Bisa jadi apa nggak saya nggak tahu saya. Mau saya 40 hari dulu. Kalau belum bisa 100 hari. Kalau nekat mau diapakan. Kan aturannya ada."

"Aturan secara agama, secara adat, dan pemerintah. Kalau nekat dipikir untuk apa. Saya (juga) ada undangan ke Hongkong. Kemungkinan di luar negeri saya," jelas Tedjowulan, Kamis.

Dualisme Suksesi Takhta

Di sisi lain, H-2 prosesi jumenengan Gusti Purbaya, LDA Keraton Solo menobatkan putra tertua Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi, sebagai Pakubuwono XIV,  Kamis (13/11/2025).

Hal ini menimbulkan dualisme suksesi takhta Keraton Solo, sebab Gusti Purbaya telah lebih dulu mendeklarasikan diri menjadi penerus sang ayah, Rabu (5/11/12025).

Putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono, mengungkapkan penobatan KGPH Hangabehi disaksikan para sentono, kerabat, maupun sesepuh.

"Penobatan PB XIV disaksikan oleh para Sentono dan kerabat maupun para sesepuh keraton," ujar dia, Kamis, dikutip dari TribunSolo.com.

Namun, penobatan tersebut mendapat penolakan dari GKR Timoer Rumbai karena dianggap bertentangan dengan komunikasi internal yang sepakat memilih Gusti Purbaya.

Terkait hal itu, pegiat budaya asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, R Surojo, menyarankan kubu Gusti Purbaya menerima KGPH Hangabehi menjadi Pakubuwono XIV.

Sebab, keputusan KGPH Hangabehi menjadi Pakubuwono XIV dilakukan lewat Musyawarah Agung yang dihadiri seluruh keluarga dan kerabat Keraton Solo.

Keputusan itu dianggap seharusnya bisa diterima semua pihak, termasuk kubu Gusti Purbaya.

"Dalam Musyawarah Agung ini, mengerucut nama KGPH Hangabehi sebagai pengganti ayahandanya, PB XIII," kata R Surojo kepada TribunSolo.com, Kamis.

"Mestinya pihak Purbaya menerima karena keputusan ini berasal dari Musyawarah Agung. Tidak ada alasan untuk menolak."

"Karena bagaimana pun keraton ini milik dinasti, bukan milik perorangan atau satu keluarga," tegas R Surojo.

Karena Keraton Solo merupakan milik dinasti, ujar R Surojo, maka semua keputusan harus melalui diskusi dengan seluruh pihak terkait.

"Karena milik dinasti, seluruh keluarga perwakilan dalam dinasti berembuk. Itu yang harus dipegang agar marwah keraton tetap terjaga," ujarnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Tri Widodo)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved