Berita Viral
Awal Cerita Deni Berubah Jadi Dea Lipa, MUA Viral asal Lombok, Keluarga Membela Tak Terima Dihujat
Berikut fakta Deni alias Dea Lipa, Makeup Artist (MUA) asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang viral.
Ringkasan Berita:
- Deni Apriadi Rahman, MUA viral asal Lombok yang dikenal sebagai Dea Lipa, mendapat hujatan karena foto berhijabnya meski ia adalah laki-laki.
- Keluarga menjelaskan bahwa Deni dibesarkan dalam kondisi keluarga broken home, hidup serba kekurangan, hanya tamat SD, serta mengalami disabilitas tuli akibat kecelakaan.
- Deni menegaskan bahwa banyak tuduhan terhadapnya tidak benar, termasuk isu salat di saf perempuan dan HIV
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu terakhir, warganet dihebohkan dengan kemunculan Makeup Artist (MUA) asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
MUA adalah sebutan untuk seorang profesional yang ahli dalam merias wajah klien untuk berbagai keperluan, seperti pernikahan, pemotretan, acara pesta, atau produksi film.
Sementara MUA yang viral diketahui bernama Dea Lipa.
Fotonya saat menggunakan jilbab tersebar hingga panen hujatan.
Semua tidak lepas karena Dea Lipa sendiri bukan seorang wanita tulen.
Ia berjenis kelamin laki-laki dengan nama asli Deni Apriadi Rahman (23).
Baca juga: Viral Wajahnya Dimirip-miripkan Dengan RM BTS, Ini Reaksi Indy Barends
Keluarga Membela
Maya, salah satu keluarga Deni tidak terima saudaranya itu dihujat warganet.
Ia menuding orang yang berkomentar negatif kepada Deni tidak mengetahui kisah di balik Deni berubah menjadi Dea Lipa.
"Perjalanan hidupnya sangat kompleks. Makanya saya bilang orang kok tiba-tiba menghakimi tanpa pernah tahu keadaannya seperti apa."
"Tapi ya sudah lah ya kami tidak ingin terlalu banyak untuk berbicara ini salah siapa dan sebagainya," ujar Maya, dikutip dari TribunLombok.com, Senin (17/11/2025).
Maya kemudian mengungkap kisah hidup dari Deni.
Sejak kecil, Deni sudah menjalani kehidupan yang sulit.
Ia berasal dari keluarga broken home.
Ayah ibunya bercerai saat Deni masih balita.
Orang tuanya sama-sama memutuskan bekerja ke luar negeri.
Terpaksa Deni kemudian diasuh oleh nenek dan bibinya dari pihak ibu.
"Cuma memang latar belakangnya ini adalah orang tuanya ini tidak mampu," tambah Maya.
Deni sejak kecil diasuh di lingkungan mayoritas perempuan.
Sehingga dia akrab dengan alat-alat makeup.
Maya menyebut, lama kelamaan Deni mulai mengubah penampilannya dari laki-laki menjadi mirip perempuan.
Hal tersebut pada akhirnya membuat Deni nyaman.
Ia bahkan menolak saat keluarga pihak sang ayah berusaha mengasuhnya.
Baca juga: Sosok Briptu Yuli Setyabudi, Dulu Viral Sayembara Minta Warga Ditembak, Kini Gelapkan Mobil Rental
Hanya Sekolah SD
Tidak hanya kurang kasih sayang orang tua, Deni juga tidak mendapatkan pendidikan layak.
Ia hanya lulusan sekolah dasar.
"Saya tidak melanjutkan pendidikan karena tidak memiliki cukup tabungan dan nenek saya meninggal saat kelas enam SD," kata Deni, dikutip dari TribunLombok.com.
Deni dalam kesempatannya mengaku sebagai penyintas disabilitas tuna rungu atau keterbatasan pendengaran.
Dirinya mengalami kecelakaan saat masih berusia 10 tahun.
Sedangkan kemampuannya melakukan makeup berasal dari otodidak.
Ia belajar dari YouTube dan sosial media.
Pada akhirnya Deni mantap terjun ke dunia MUA dan menerima panggilan.
"Melalui pekerjaan ini saya merasa berdiri di atas kaki saya sendiri, memenuhi kebutuhan hidup dan memperoleh kepercayaan diri," kata Deni.
Deni turut membantah berbagai tuduhan dilayangkan kepada dirinya.
Ia menegaskan tidak pernah melaksanakan salat di shaf perempuan.
Sementara terkait, tuduhan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV), Deni juga membantah.
"Saya baru menjalani tes (HIV) dan hasilnya negatif," tegas dia.
Terakhir, Deni mengaku mentalnya terganggu akibat kabar miring yang diarahkan ke kehidupan pribadinya.
Ia kehilangan beberapa pekerjaan karena klien membatalkan jasa makeup.
Baca juga: Di Balik Viral Balita Garut Diduga Dianiaya, Ibu Beri Bantahan, KPAID Tak Temukan Tanda Kekerasan
Keluarga Minta Maaf
Pihak keluarga Deni meminta maaf karena mengakui foto-foto Deni yang berhijab membuat gaduh di tengah-tengah masyarakat.
"Kami minta maaf atas kegaduhan yang tidak pernah kami inginkan untuk terjadi di media sosial, ini sudah seminggu terakhir terjadi," jelas Maya, dikutip dari TribunLombok.com.
Maya menegaskan, keluarga tidak lepas tangan dengan kondisi Deni.
Mereka sudah berusaha dan akan terus menasehati Deni agar kembali ke jati dirinya sebagai laki-laki.
Meskipun Maya meyakini perubahan tidak bisa terjadi secara instan.
Keluarga turut berharap agar Deni menjadi dirinya sendiri.
Termasuk melanjutkan pekerjaan sebagai MUA.
"Kami berharap perubahan itu masih bisa terjadi, tidak sekarang mungkin besok, tidak besok mungkin besoknya lagi.
"Mungkin kalau dikatakan sekarang ini momentum berubah, kami ingin tetap melihat dia sebagai dirinya sendiri," tandas Maya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Alasan Deni Dea Lipa Jadi MUA Berawal dari Kondisi Keluarga dan Kehidupan Masa Kecil
(Tribunnews.com/Endra)(TribunLombok.com/Robby Firmansyah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Awal-Cerita-Deni-Berubah-Jadi-Dea-Lipa-MUA-Viral-asal-Lombok-Keluarga-Membela-Tak-Terima-Dihujat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.