Longsor di Banjarnegara
Cerita Warga Banjarnegara Lari ke Hutan untuk Selamatkan Diri dari Terjangan Longsor
Inilah cerita 2 warga Dusun Situkung saat longsor terjadi pada Minggu (16/11/2025) kemarin di Banjarnegara. Ada yang lari ke hutan hingga kandang sapi
Ringkasan Berita:
- Seorang warga bernama Eti menceritakan detik-detik ia selamat dari longsor di Banjarmasin
- Longsor datang saat ia tengah menonton TV bersama keponakannya
- Suara gemuruh terdengar pada pukul 14.00 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga yang selamat dari longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ceritakan detik-detik ia selamat dari longsor yang terjadi pada Minggu (16/11/2025) kemarin.
Sesaat sebelum bencana datang, ia tengah asyik menonton TV bersama keponakannya.
Namun, tiba-tiba ia mendengar gemuruh dan didepan rumahnya sudah banyak warga.
"Waktu itu sekitar jam 2 siang, padahal gak ada hujan. Tapi tiba-tiba saya denger ada suara seperti gluduk mau hujan, terus tiba-tiba di depan udah ramai katanya tanahnya udah longsor," katanya saat dijumpai di posko pengungsian, Selasa (18/11/2025).
Mengutip TribunBanyumas.com, melihat warga yang berhamburan, ia langsung keluar dari rumah bersama dengan adik, keponakan, dan kedua orang tuanya.
"Pas saya keluar, orang-orang udah ramai, katanya udah mau ngungsi, jadi saya langsung ikutan lari aja," katanya.
Eti menyelamatkan diri tanpa membawa barang apapun.
Ia hanya mengikuti warga yang berlari ke hutan.
"Tapi pas saya lari itu, saya nggak sama suami sama anak saya. Suami saya lagi kerja di bawah, anak saya juga lagi keluar ke bawah, rasanya udah nggak tenang banget, tapi pikiran saya si pasti mereka selamat, asalkan mereka nggak naik ke atas," terangnya.
Eti menceritakan betapa mencekamnya saat kejadian.
Para warga, ujar Eti, terus berlari hingga berhasil tiba di hutan.
Baca juga: Tanah Masih Bergerak, Tim SAR Cari Warga yang Hilang di Banjarnegara Tanpa Bantuan Alat Berat
"Ya Allah, waktu saya lari tanah itu geraknya cepet banget mbak, saya takut nggak selamat. Tapi waktu itu saya tetep lari aja yang penting bisa menyelamatkan diri, walaupun pikiran saya kemana-mana karena nggak ada anak, nggak ada suami di samping saya," katanya.
Rasa takut tersebut pun mereda ketika ia akhirnya kembali bersama anak dan suaminya.
"Jam 5 sore alhamdulilah kita berhasil dievakuasi. Tapi kita jalan mba ke Desa Pandanarumnya, ada lah sekitar dua jam,"
"Jadi kita baru sampai di desa itu sekitar jam 7 malam," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Lognsor-Banjarnegara121.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.