Minggu, 23 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Sosok 3 Kerabat Solo Dapat Gelar Baru Panembahan usai Terima Kekancingan dari PB XIV Hamangkunegoro

Tiga kerabat Keraton Solo menyandang gelar baru Panembahan usai terima kekancingan dari PB XIV Hamangkunegoro.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
TERIMA KEKANCINGAN - Sebanyak lima kerabat dalem yang mendapat kekancingan dari Pakubuwono XIV Hamangkunegoro setelah upacara naik tahta atau jumenengan digelar, Sabtu (15/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Lima kerabat menerima kekancingan dari Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, Sabtu (15/11/2025).
  • Tiga di antaranya menyandang gelar baru sebagai Panembahan.
  • Mereka adalah GKR Timoer, KGPH Benowo, dan KGPH Dipokusumo.

TRIBUNNEWS.com - Tiga kerabat Keraton Solo menyandang gelar baru Panembahan setelah menerima kekancingan atau surat keputusan Keraton dari Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, Sabtu (15/11/2025).

Kekancingan itu diserahkan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro usai prosesi jumenengan, kepada lima kerabat.

Putri sulung Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai, mengungkapkan kekancingan itu diberikan sebagai bentuk terima kasih kepada lima kerabat atas perjuangannya mendudukkan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro sebagai Raja Keraton Solo.

"Beliau tersentuh dengan perjuangan kami untuk mendudukkan beliau sebagai Raja," ungkap GKR Timoer, Senin (17/11/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

Lebih lanjut, GKR Timoer mengatakan, tiga dari lima kerabat menyandang gelar baru sebagai Panembahan.

Gelar itu diberikan kepada GKR Timoer sendiri dan dua adik Pakubuwono XIII, KGPH Benowo dan KGPH Dipokusumo, sebagai bentuk penghormatan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro kepada yang lebih tua.

Baca juga: Dituding GKR Timoer Pengkhianat usai Jadi PB XIV, Hangabehi: Saya Tidak Diberi Tahu Wasiat PB XIII

"Menaikkan gelar. Dari yang laki-laki Gusti Benowo dan Gusti Dipo mendapat kenaikan menjadi KGPA Panembahan."

"Saya sudah GKR disepuhkan lagi jadi GKR Panembahan Timoer. Gusti Devi dan Gusti Ratih menjadi GKR," jelas GKR Timoer.

"Karena maknanya dari saya kan anak tertua. Supaya walaupun beliaunya Raja menghormati saya sebagai suhnya adik-adiknya," lanjut dia.

Berikut daftar kerabat yang menerima kekancingan dan gelar barunya:

  1. GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, putri pertama Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah GKR Panembahan Timoer Rumbai;
  2. GRay Devi Lelyana Dewi, putri kedua Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah GKR Devi Lelyana Dewi;
  3. GRAy Dewi Ratih Widyasari, putri ketiga Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah GKR Dewi Ratih Widyasari;
  4. KGPH Benowo, adik Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah KGPA Panembahan Benowo;
  5. KGPH Dipokusumo, adik Pakubuwono XIII, gelar barunya adalah KGPA Panembahan Dipokusumo.

Sosok 3 Kerabat Dapat Gelar Panembahan

1. GKR Timoer Rumbai

GKR Timoer, yang memiliki nama lengkap GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, adalah anak sulung sekaligus putri tertua Pakubuwono XIII.

Dikutip dari TribunTrends.com, GKR Timoer merupakan anak dari pernikahan pertama Pakubuwono XIII dengan KRAy Endang Kusumaningdyah.

Dari pernikahannya dengan KRAy Endang, Pakubuwono XIII memiliki tiga anak yang semuanya perempuan, yaitu GKR Timoer, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.

Namun, Pakubuwono XIII dan KRAy Endang diketahui telah bercerai.

Dilihat dari silsilah keluarga Pakubuwono XIII, Pakubuwono XIV Hamangkunegoro merupakan adik sambung GKR Timoer.

Sebagai informasi, GKR Timoer memiliki ketertarikan dalam kesenian, termasuk seni peran.

Pada 2024, GKR Timoer pernah beradu akting dengan pedangdut Gilga Sahid dan Happy Asmara dalam film Ambyar Mak Byar.

Ia berperan sebagai ibu dari Bethari (Happy Asmara).

GKR Timoer juga diketahui aktif bermain media sosial lewat akun Instagramnya, @gkrtimoer.

2. KGPH Benowo

KGPH Benowo adalah anak Pakubuwono XII dengan istri ketiga, yakni KRAy Pradapaningrum.

Ia terlahir dengan nama kecil GRM Surya Bandriya.

Baca juga: Sarankan Kubu Gusti Purbaya Terima KGPH Hangabehi Jadi PB XIV, Pegiat Sejarah: Keraton Milik Dinasti

KGPH Benowo juga dikenal sebagai dalang dengan nama Ki KGPH Adipati Benowo.

Ia merupakan Ketua Paguyuban Dhalang Surakarta (Padhasuka).

3. KGPH Dipokusumo

KGPH Dipokusumo merupakan saudara kandung Maha Menteri Keraton Solo, KGPA Tedjowulan.

Keduanya adalah anak Pakubuwono XII dari istri kedua, KRAy Retnodiningrum.

KGPH Dipokusumo terlahir dengan nama kecil GRM Surya Suparta.

Ia dikenal sebagai Pengageng Parentah Keraton Solo.

Dikutip dari Nusantara Institute, KGPH Dipokusuma juga seorang dosen, pembicara publik, dan aktivis budaya.

Nusantara Institute adalah lembaga yang didirikan oleh Yayasan Budaya Nusantara Indonesia.

Lembaga ini berfokus pada bidang studi, kajian, publikasi, scholarship, riset ilmiah, dan pengembangan akademik tentang ke-Nusantara-an.

Di Nusantara Institute, KGPH Dipokusumo menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat.

KGPH Dipokusumo pernah menerima gelar kehormatan dari Kerajaan Negeri Sembilan, Malaysia.

Ia diketahui pernah menjadi Ketua Jurusan Hubungan Internasional (HI) di Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

Saat ini, ia tercatat sebagai anggota tim ahli Cagar Budaya Surakarta, Dewan Kurator Museum Keris Surakarta, hingga tim ahli Jaringan Kota Pusaka.

Ia juga tergabung di berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga, baik sebagai pengurus maupun penasihat, seperti Forum Lintas Lembaga Adat dan Tradisi Budaya Indonesia, Forum Lintas Agama dan Golongan, Perhimpunan Pedalangan Indonesia, hingga Komite Bahasa Jawa.

Makna Gelar Panembahan

Pengamat Sejarah, Ki Rendra Agusta, menjelaskan istilah Panembahan memiliki makna etimologis yang erat dengan kata "sembah".

Baca juga: Rekam Jejak Gusti Purbaya Deklarasi Jadi Raja Solo: Kasus Tabrak Lari hingga Nyesal Gabung Republik

Merujuk dari kata "sembah, ujar Ki Rendra, Panembahan bisa diartikan sebagai seseorang yang dituakan.

"Kalau kata panembahan sendiri kan secara etimologi dari kata sembah. Terus kegiatannya nanti kan ada sembah."

"Nah, jadi panembahan itu sebenarnya kan subjek atau orang yang disembah gitu ya dijadikan sesembahan gitu ya. Dalam konteks ini tentunya dituakan," kata Ki Rendra saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).

Lebih lanjut, Ki Rendra menuturkan, dalam tata organisasi keraton, Panembahan mirip seperti Dewan Pertimbangan yang memberi masukan bagi raja.

Ia juga menekankan, Panembahan merupakan gelar tertinggi dalam hierarki kepangkatan Mataram Islam.

"Kalau sekarang makna penambahan itu kan di keraton itu orang yang dituakan sebagai semacam kalau di negara itu Dewan Pertimbangan Presiden, jadi ada Dewan Pertimbangan," jelas Ki Rendra.

"Di kepangkatan ya paling tinggi sekaligus sebenarnya sudah paling sepuh ya dituakan begitu."

"Jadi dia semacam punya semacam advisor untuk bidang spiritualitas lebih menep, lebih sabar, lebih segalanya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved