Berita Viral
SD di Pekalongan Terpasang Spanduk Misterius Tuding Kepsek Selingkuh, Dindik Langsung Turun Tangan
Spanduk berkonten sensitif terpasang secara misterius di salah satu SD di Kota Pekalongan. Spanduk itu berisi tudingan kepala sekolah selingkuh.
Ringkasan Berita:
- Sebuah spanduk di salah satu SD di Pekalongan berisi tudingan kepala sekolah telah berselingkuh terpasang secara misterius.
- Pasalnya pihak sekolah dan warga sekitar tidak mengetahui sosok yang memasangnya.
- Dindik Pekalongan pun langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait langkah selanjutnya yang akan dilakukan buntut adanya spanduk tersebut.
- Pemasangan spanduk berkonten sensitif ini pun disayangkan karena dipasang di fasilitas publik.
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu SD negeri di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tengah dibuat geger dengan terpasangnya sebuah spanduk yang menuding kepala sekolah telah merusak rumah tangga orang lain.
Adapun adanya spanduk tersebut berujung viral setelah diunggah oleh akun Instagram, @beritapekalongan1.
Dalam spanduk tersebut, kepala sekolah itu juga dituding telah memeras orang yang diselingkuhinya.
Selain itu, tertulis pula tuntutan agar kepala sekolah yang dimaksud dicopot dari jabatannya.
Spanduk tersebut berwarna dasar kuning.
Ukurannya tidak begitu besar.
Baca juga: Pelajar SD di Pangandaran Dihukum Berguling Gegara Seragam, Disdikpora Panggil Kepsek
Namun terpasang simetris berada di bagian tengah penampakan gerbang sekolah. Jadi sangat terlihat langsung bagi siapapun yang memasuki area sekolah.
Sementara font tulisan berpoles warna hitam, beberapa kalimat dibuat dalam ukuran lebih besar menunjukkan penegasan.
Ada pula dua kalimat dicetak dengan warna merah.
Tak lain untuk menyinggung kepala sekolah termasuk tuntutannya.
"Bermodal Tampan Berbadan Atletis Oknum Kepala Sekolah Sering Merusak Rumah Tangga Orang Lain. Dikeloni dan Diutangi Duite (Ditiduri dan Berutang Uang)."
"Kasihan Anak-anak Korban Selingkuhane Menjadi Anak Broken Home. Turunkan Kepala Sekolah Bermental Bobrok," demikian tertulis dalam spanduk dengan latar belakang berwarna kuning tersebut, dikutip dari Tribun Jateng, Kamis (20/11/2025).
Pasca viralnya spanduk tersebut, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan langsung turunt tangan dengan memintai keterangan ke pihak sekolah secara langsung.
Namun, pihak sekolah tidak mengetahui sosok yag memasang spanduk tersebut.
"Tidak ada satu pun yang mengetahui soal spanduk itu. Tidak terlihat dipasang, tidak tahu kapan dilepas."
"Bahkan penjaga sekolah yang paling pagi pun tidak menemukannya. Jadi ini benar-benar spanduk misterius," kata Plt Kepala Dindik Kota Pekalongan, Mabruri.
Setelah itu, Mabruri mengatakan pihaknya bersama dengan Bhabinkamtibmas, sekolah, hingga pihak kelurahan menggelar pertemuan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Pertemuan ini perlu dilakukan lantaran spanduk tersebut dikhawatirkan berdampak kepada ketenangan siswa dan orang tua.
"Kami berharap kondisi cepat mereda. Citra sekolah itu dibangun dengan susah payah. Apalagi sekolah ini sedang berkembang, jumlah siswanya meningkat."
"Situasi seperti ini tentu bisa berpengaruh," ucapnya.
Mabruri menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan, aparat, dan sekolah sembari tetap membuka ruang komunikasi dengan masyarakat.
Dia berharap jika memang ada pihak tertentu yang tidak puas dengan kinerja kepala sekolah yang dituduh tersebut, maka bisa disampaikan secara resmi.
Ia menyayangkan adanya pemasangan spanduk yang memuat konten sensitif tersebut.
"Kami sangat terbuka. Jika ada aspirasi atau ketidakpuasan, sampaikan langsung ke dinas."
"Jangan memasang spanduk di fasilitas pemerintah dengan konten sensitif, apalagi tanpa legalitas dan tidak jelas siapa yang memasang," ujarnya.
Di sisi lain, Mabruri mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) jika memang ada laporan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh kepala sekolah SD tersebut.
"Jika ada laporan resmi, tentu prosedur kepegawaian akan dijalankan. Untuk saat ini, kami pasang telinga dulu," tegasnya.
Warga juga Tidak Tahu Pemasang Spanduk
Pemasangan spanduk berkonten sensitif itu turut tidak diketahui warga sekitar.
Salah satu warga yang bertempat tinggal dengan SD tersebut, Alimin, mengatakan turut tidak mengetahui sosok yang memasang spanduk tersebut.
Dia mengatakan baru mengetahuinya setelah diinformasikan oleh penjaga sekolah pada Senin (17/11/2025) pagi.
Baca juga: Akhir Polemik Mata Merah Siswi SD di Palembang, Penyelidikan Dihentikan, Ditemukan Gejala Pertusis
Di sisi lain, sebelum terpasangnya spanduk, ada beberapa kegiatan yang digelar di sekitar sekolah pada Sabtu (15/11/2025) dan Minggu (16/11/2025).
"Saya baru tahu dari penjaga sekolah. Itu pun setelah dikonfirmasi. Saya sebagai warga dekat sekolah tidak mendapat informasi apa pun sebelumnya," katanya.
Selain dari penjaga sekolah, Alimin mengetahui adanya spanduk tersebut dari media sosial.
"Saya juga baru dengar tadi dari penjaga sekolah, lalu melihat dari di Instagram." Jadi heran saja, kok aneh, kok tidak ada yang tahu sama sekali," tambahnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Heboh Spanduk Bernada Sensitif di Gerbang SD Pekalongan, Warga: Kok Aneh, Kapan Pasangnya?"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.