Sabtu, 22 November 2025

Berita Viral

Sosok Tampan dan Berbadan Atletis Kepala SD di Pekalongan, Disebut Selingkuh dalam Spanduk Misterius

Sang kepala sekolah menjadi tertuduh dalam sebuah spanduk misterius, disebut selingkuh dan merusak rumah tangga

Tribun Batam
KEPSEK DITUDUH SELINGKUH - Sang kepala sekolah menjadi tertuduh dalam sebuah spanduk misterius, disebut selingkuh dan merusak rumah tangga 
Ringkasan Berita:
  • Warga digegerkan dengan adanya spanduk misterius terpasang di gerbang sekolah
  • Spanduk tersebut berisi tuduhan serius kepada Kepsek SD
  • Dituliskan, sang Kepsek SD dituduh selingkuh dan merusak rumah tangga orang lain
  • Dinas hingga Kepolisian masih melakukan pemeriksaan dan menindaklanjuti peristiwa itu

TRIBUNNEWS.COM - Masih menjadi misteri spanduk terpampang di gerbang sekolahan dengan narasi menuduh seorang kepala sekolah atau Kepsek SD selingkuh di Pekalongan.

Seperti diberitakan, sebuah spanduk mengejutkan warga pada Minggu malam (16/11/2025), ketika tiba-tiba terpasang di pagar di Kelurahan Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur.

Spanduk itu menuduh seorang kepala sekolah dengan kalimat provokatif dan menimbulkan kegaduhan sosial yang kemudian viral di media sosial

Sang kepala sekolah menjadi tertuduh dalam hal ini.

Lantas merasa dirugikan isi tulisan dalam spanduk dituduh merusak rumah tangga orang lain.

Dituliskan, sosok Kepala SD disebut tampan.

Ia disebut juga memiliki badan atletis.

Namun, sisanya menyebutkan nada-nada negatif dengan isu perselingkuhan.

Berikut isi tulisan pada spanduk yang mengandung tuduhan serius terhadap kepala sekolah.

“Bermodal Tampan Berbadan Atletis, Oknum Kepala Sekolah Sering Merusak Rumah Tangga Orang Lain,” demikian salah satu narasinya, seperti dikutip dari TribunJateng.com.

Selain itu, terdapat kalimat dalam bahasa Jawa.

Baca juga: SD di Pekalongan Terpasang Spanduk Misterius Tuding Kepsek Selingkuh, Dindik Langsung Turun Tangan

“Dikeloni lan diutangi duite. Kasihan anak-anak korban selingkuhane dadi broken home (Ditiduri dan dihutang uangnya).”

Akhiran spanduk diisi dengan tulisan "Turunkan Kepala Sekolah Bermental Bobrok.” 

Klaim ini berpotensi menodai reputasi pribadi dan profesional sang kepala sekolah, apalagi muncul di lingkungan yang seharusnya netral: pagar sekolah dasar.

Warga pun dibuat was-was, terutama karena belum jelas siapa yang memasang spanduk, kapan tepatnya ia dipasang, maupun siapa yang mencabutnya. 

Mengutip laman Pemerintah Kota Pekalongan, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan bergerak.

Pada Senin siang (17/11/2025), Dindik menggelar pertemuan tertutup melibatkan Bhabinkamtibmas, Babinsa, kepala kelurahan, camat, serta pihak sekolah. 

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan sekaligus Ketua PGRI Kota, Mabruri, menyampaikan hasil pemeriksaan lapangan.

“Tidak ada satu pun warga sekolah yang tahu soal spanduk itu … Penjaga sekolah yang datang paling pagi pun bilang tidak melihat spanduk saat tiba di lokasi,” ujarnya. 

Dindik menyebut kemunculan spanduk sebagai isu yang sangat sensitif, terutama karena berada di lingkungan sekolah dasar.

Mabruri menegaskan bahwa mereka akan “pasang telinga”,  artinya, membuka diri untuk mendengar aspirasi warga sambil berhati-hati dalam penanganan.

Selain itu, Dindik membuka ruang pengaduan resmi bagi masyarakat yang memiliki keluhan atau bukti terkait tuduhan yang tercantum di spanduk.

“Silakan disampaikan langsung ke dinas, bukan dengan cara memasang spanduk provokatif di lahan milik pemerintah,” tegas Mabruri. 

Sebagai langkah antisipatif, Dindik juga berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekalongan.

Bila ada laporan formal terhadap oknum kepala sekolah, proses kepegawaian akan dijalankan sesuai aturan. 

Identitas pemasang spanduk masih menjadi misteri.

Menurut laporan resmi Dindik, pada saat pertemuan koordinasi, belum satupun pihak menyatakan mengetahui siapa pelaku atau dari mana asalnya. 

Warga sekitar pun mengaku terkejut.

Baca juga: Sosok Otak Penipuan Seleksi Akpol di Pekalongan, Korban Rugi Rp2,65 Miliar

Seorang warga bernama Alimin menyatakan bahwa dia mengetahui spanduk itu dari penjaga sekolah, bukan karena melihat pemasangannya langsung.

“Saya tidak tahu siapa yang memasang — saya tahunya setelah saya ditanya Pak Bon (penjaga sekolah),” kata Alimin. 

Menurut pengamat lokal, isu ini bisa berdampak pada psikologis murid, orang tua, dan citra sekolah.

Karena itu, upaya klarifikasi dan komunikasi yang transparan sangat penting agar rumor tidak berkembang liar dan situasi dapat segera mereda. 

Dindik dan BKPSDM menegaskan komitmen akan menindak tegas apabila tuduhan di spanduk terbukti. Mabruri menyatakan bahwa jika ada laporan resmi, maka proses kepegawaian akan dilanjutkan berdasarkan regulasi yang berlaku. 

Sementara itu, polisi juga terlibat.

Kasat Intelkam Polres Pekalongan Kota menyebut bahwa pihaknya telah meninjau lokasi, tetapi belum menemukan jejak jelas siapa pemasangnya maupun kapan persis dipasang karena spanduk sudah hilang.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)(TribunJateng.com/ Indra Dwi Purnomo)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved