Dosen Untag Semarang Meninggal
5 Pengakuan AKBP Basuki soal Dosen Untag Levi: Bantah Ada Hubungan Asmara, Ternyata Kumpul Kebo
AKBP Basuki sempat membantah ada hubungan asmara dengan Dosen Untag bernama Levi, ternyata kumpul kebo.
Ringkasan Berita:
- Dosen Untag Semarang, Levi, ditemukan tewas pada Senin (17/11/2025).
- Saksi kunci kasus kematian Levi merupakan seorang perwira polisi, AKBP Basuki.
- AKBP Basuki sempat membantah ada hubungan asmara dengan Levi, namun ternyata keduanya tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan sah.
TRIBUNNEWS.com - Kasubdit Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng, AKBP Basuki, ditahan buntut kasus tewasnya seorang dosen perempuan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag Semarang), Levi (35).
Levi ditemukan tewas di sebuah kos hotel (kostel) di kawasan Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/11/2025).
Saat ditemukan, Levi dalam kondisi tanpa busana dan tergeletak di lantai tanpa alas.
AKBP Basuki menjadi saksi kunci dalam kasus tewasnya Levi.
Ia pun sempat memberikan pengakuan mengenai hubungannya dengan Levi.
1. Bantah ada hubungan asmara
Dalam keterangannya yang diterima TribunJateng.com, Rabu (19/11/2025), AKBP Basuki membantah memiliki hubungan asmara dengan Levi.
Baca juga: AKBP Basuki Punya Harta Rp94 Juta, Ngaku Biayai Kuliah S3 Dosen Untag Levi
Ia mengaku mengenal Levi karena membantu biaya proses pendidikan wisuda doktor korban.
AKBP Basuki mengatakan, ia mengenal Levi karena rasa simpati sejak orang tua korban meninggal.
"Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan," aku AKBP Basuki.
2. Sempat antar ke rumah sakit
Sehari sebelum Levi tewas, Minggu (16/11/2025), AKBP Basuki mengaku mendampingi korban karena kondisinya menurun.
AKBP Basuki menyebut Levi memang sudah memiliki riwayat hipertensi dan gula darah tinggi sejak lama.
Karena kondisi Levi itu, AKBP Basuki pun menemani Levi di kamar pada Minggu.
Menurut AKBP Basuki, Levi sempat muntah-muntah pada Minggu sore.
Ia pun sempat mengantar Levi ke rumah sakit untuk periksa.
"Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training," ungkap AKBP Basuki.
3. Ternyata kumpul kebo
Meski sempat membantah memiliki hubungan asmara, AKBP Basuki akhirnya mengaku dekat dengan Levi.
Pengakuan ini disampaikan AKBP Basuki di hadapan penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng.
Kepada penyidik, AKBP Basuki juga mengaku sudah tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo dengan Levi.
Tak hanya itu, AKBP Basuki dan Levi juga disebutkan berada dalam satu kartu keluarga (KK) dengan alamat Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang.
"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan tinggal satu rumah."
"Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, kepada TribunJateng.com, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Status AKBP Basuki dan Dosen Untag Semarang di KK, Tak Punya Ikatan Suami Istri, 5 Tahun Kumpul Kebo
Keduanya diketahui sudah menjalin hubungan sejak 2020.
Meski demikian, Artanto mengatakan pihaknya masih akan mendalami pengakuan AKBP Basuki mengenai hubungannya dengan Levi.
"Untuk membuktikan keterangan itu, kami melakukan pemeriksaan kembali dan harus dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung."
"Sehingga kronologis ini benar-benar betul dapat kita runtut pasalan maupun kronologis awal komunikasi maupun hubungan asmara ini," jelasnya.
4. Kaget temukan Levi tewas
AKBP Basuki diketahui merupakan orang pertama yang melaporkan kematian Levi pada resepsionis hotel hingga pihak kepolisian.
Ia mengaku kaget saat menemukan Levi sudah tewas tanpa busana di lantai kamar, Senin (17/11/2025).
Menurut AKBP Basuki, hidung dan mulut Levi mengeluarkan darah.
AKBP Basuki berdalih kondisi itu dipicu reaksi tubuh menjelang kematian.
5. Tahu detik-detik kematian Levi
Meski demikian, pengakuan AKBP Basuki kembali berbeda saat diperiksa Propam Polda Jateng.
Ia ternyata berada satu kamar dengan Levi menjelang detik-detik kematian korban.
"Iya tahu (detik-detik Kematian). Jadi AKBP B ini adalah saksi kunci," kata Kombes Artanto.
Sidang Kode Etik Dilakukan Secepatnya
Saat ini, AKBP Basuki telah dilakukan penempatan khusus (patsus) buntut kasus kematian Levi.
Ia akan ditahan selama 20 hari ke depan, terhitung sejak Rabu (19/11/2025).
"AKBP B dipatsus selama 20 hari, terhitung mulai 19 November hingga 8 Desember 2025 karena melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri," ungkap Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Saiful Anwar, Kamis (20/11/2025), dilansir TribunJateng.com.
Pelanggaran yang dimaksud adalah AKBP Basuki tinggal bersama seorang wanita tanpa ikatan pernikahan yang sah.
AKBP Basuki dijadwalkan akan menjalani sidang kode etik sebelum masa penahanannya habis.
Kombes Artanto mengatakan sidang kode etik akan dilakukan secepatnya.
"Karena ini merupakan pelanggaran etik maka sanksi terberat adalah di PTDH (Pemberhentian Dengan Tidak Hormat/dipecat)," tegasnya.
Hasil Autopsi Korban
Berbeda dari pengakuan AKBP Basuki yang menyebut Levi sakit sehari sebelum tewas, hasil autopsi secara lisan menyatakan korban meninggal karena mengalami pecah jantung.
Kondisi itu disebutkan terjadi karena Levi melakukan aktivitas berlebihan sebelum tewas.
Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil resmi dari autopsi Levi.
"Sudah selesai autopsi. Belum dapat hasil tertulis," ujar Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, Rabu (19/11/2025), dikutip dari TribunJateng.com.
Dwi juga mengatakan pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait penyebab kematian Levi.
"Masih pendalaman," ucapnya.
Menurut catatan medisnya, Levi memang diketahui sempat berobat ke rumah sakit di Telogorejo selama dua hari berturut-turut, yaitu 15-16 November 2025.
Polisi pun mengungkap dugaan awal Levi tewas karena sakit.
"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut-turut (15-16 November 2025), korban berobat ke Rumah Sakit Telogorejo, Semarang," ungkap Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, Selasa (18/11/2025).
Meski demikian, pihak keluarga menilai kematian Levi janggal.
Sebab, kerabat Levi, Tiwi, mengaku mendapat kabar mengenai tewasnya korban cukup lama dari waktu jenazah ditemukan.
Diketahui, Levi ditemukan tewas pada Senin (17/11/2025) pukul 5.30 WIB, namun pihak keluarga baru mendapat kabar pada Senin petang.
Selain itu, wajah korban dalam foto ketika ditemukan tewas, sangat berbeda dari kondisi semasa hidup.
"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Nah, ini yang masih membuat keluarga korban merasa janggal atas kematian ini," ucap Tiwi, Selasa.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJateng.com/Raka F/Iwan Arifianto/Muslimah)
Dosen Untag Semarang Meninggal
| AKBP Basuki Akui Punya Hubungan Asmara Dengan Dosen Untag dan Tinggal Serumah, Kini Terancam Dipecat |
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Solo Besok Jumat, 21 November 2125: Pagi hingga Malam Hari Diguyur Hujan Ringan |
|---|
| Hasil Autopsi Dosen Untag, Kerabat Sebut Ada Aktivitas Berlebihan hingga Sebabkan Jantung Sobek |
|---|
| Prakiraan Cuaca Jawa Tengah Besok Jumat 21 November: Magelang, Semarang, Surakarta hingga Banyumas |
|---|
| Pengakuan AKBP Basuki, Tegaskan Tak Punya Hubungan Asmara dengan Dosen Untag: Saya Sudah Tua |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.