Sabtu, 22 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Hal yang Harus Dilakukan PB XIV sebagai Raja Baru, Penghulu Tafsir Anom: Beliau Punya Peran Ganda

Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo mengungkap harus ada sejumlah hal yang wajib dilakukan PB XIV sebagai raja baru.

KOMPAS.com/Labib Zamani
JUMENENGAN PB XIV - Suasana prosesi jumenengan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro sebagai Raja baru Keraton Solo, Sabtu (15/11/2025). Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo mengungkap harus ada sejumlah hal yang wajib dilakukan PB XIV sebagai raja baru. 
Ringkasan Berita:
  • Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo, Muhammad Muhtarom, mengungkapkan ada hal yang wajib dilakukan raja baru, termasuk Pakubuwono XIV.
  • Salah satunya adalah mengutus ulama mengambil bunga Wijayakusuma di Nusakambangan, Cilacap.
  • Namun, Muhtarom mengaku ia belum mendapat perintah terkait hal itu.

TRIBUNNEWS.com - Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo, Muhammad Muhtarom, mengungkapkan ada sejumlah hal yang harus dilakukan seorang Raja baru Keraton Solo, termasuk Pakubuwono XIV.

Salah satunya adalah mengutus ulama untuk mengambil bunga Wijayakusuma di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Namun, tak hanya sekadar mengambil bunga, utusan tersebut juga diwajibkan melakukan ziarah ke sejumlah makam tokoh dan ulama dalam perjalanannya menuju Nusakambangan.

Muhtarom mengatakan setidaknya ada lima tempat yang harus didatangi dalam prosesi pengambilan bunga Wijayakusuma.

"Banyak sekali (yang harus dilakukan). Satu di antaranya harus mengambil bunga WIjayakusuma di Nusakambangan. Yang mengambil ulama," ungkap Muhtarom kepada TribunSolo.com di Masjid Agung, Jumat (21/11/2025).

"Tugas pengambilan bunga Wijayakusuma itu yang mengambil para ulama dengan rentetan panjang."

Baca juga: Sosok KGPH Benowo, Persilakan Hangabehi Ikrar di Watu Gilang Jika Ingin Jadi PB XIV, Pernah Ditahan

"Dari sini sampai ke Cilacap itu harus mengunjungi tokoh atau ulama yang sudah meninggal."

"Kalau tidak salah hitung ada lima tempat yang harus dikunjungi dalam prosesi pengambilan," jelas dia.

Tidak berhenti sampai di situ, lanjut Muhtarom, ulama yang menjadi utusan itu juga diwajibkan tirakat hingga salat di masjid di Nusakambangan.

"Harus tirakat salat hajat, tratiban di masjid di Nusakambangan," kata dia.

Meski demikian, prosesi tersebut sudah lama tak dijalankan. Muhtarom mengaku tidak tahu, kapan terakhir prosesi pengambilan bunga Wijayakusuma dilakukan.

Muhtarom sendiri juga belum pernah mendapat perintah untuk mengambil bunga itu.

"Saya kurang tahu (terakhir kapan dilakukan). Belum (pernah mengambil), lha belum pernah diperintah," ujarnya.

Ia pun menekankan, prosesi itu sebenarnya penting dilakukan karena Raja memiliki peran ganda, yakni sebagai Sayyidin Panatagama dan Senopati Ing Ngalaga.

Sayyidin Panatagama bermakna penegak ajaran agama, sedangkan Senopati Ing Ngalaga adalah tokoh politik.

"Karena beliau punya peran ganda. Peran sebagai tokoh politik Senopati Ing Ngalaga, yang kedua peran beliau sebagai penata agama Sayyidin Panatagama."

"Saya dalam hal ini sebagai Penghulu Tafsir Anom ngestuke dhawuh sinuhun sebagai panatagama," pungkasnya.

Salat Jumat Bareng KGPH PB XIV Hangabehi

Di tengah dualisme kepemimpinan Keraton Solo, Pakubuwono XIV Hamangkunegoro dan Pakubuwono XIV Hangabehi terlihat sama-sama mendatangi Masjid Agung, Jumat (21/11/2025), untuk melaksanakan salat Jumat.

Namun, pemandangan kontras tampak ketika keduanya hadir di masjid.

Pakubuwono XIV Hangabehi memilih berjalan kaki dari Keraton Solo menuju masjid, setelah memarkirkan kendaraannya di depan Kori Kamandungan.

Sementara, Pakubuwono XIV Hamangkunegoro terlihat tiba di Masjid Agung mengendarai mobil Pajero putih.

Baca juga: Rekam Jejak Gusti Purbaya Deklarasi Jadi Raja Solo: Kasus Tabrak Lari hingga Nyesal Gabung Republik

Usai salat Jumat, Pakubuwono XIV Hamangkunegoro tampak membagikan uang kepada warga di sekitar masjid melalui utusannya.

Dalam kesempatan itu, Pakubuwono XIV Hamangkunegoro mengaku masih menjalin komunikasi dengan kakaknya, Pakubuwono XIV Hangabehi.

"Baik, komunikasi (terjalin baik), saya adiknya, Saya berkeluarga dengan baik," ujar Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, Jumat, dikutip dari TribunSolo.com.

Sementara itu, Pakubuwono XIV Hangabehi memilih untuk tidak berkomentar mengenai bebadan baru Keraton Solo yang dibentuk sang adik.

Ia juga mengatakan belum ada rencana mengenai langkah berikutnya usai dirinya dinobatkan menjadi Pakubuwono XIV oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo pada Kamis (13/11/2025) lalu.

"Belum ingin berkomentar (mengenai bebadan). Fokus ibadah saja," kata dia, masih dari TribunSolo.com.

"Belum (ada langkah berikutnya). Saya juga belum tahu (kapan jumenengan)" imbuhnya.

Pakubuwono XIV Hangabehi mengatakan saat ini ia berfokus mendoakan almarhum sang ayah, Pakubuwono XIII.

Ia menyebut masih dalam rangka 40 hari berkabung usai berpulangnya mendiang.

"Pokoknya ini masih dalam rangka 40 hari berkabung melaksanakan ibadah mendoakan beliau supaya diluaskan kuburnya, diampuni segala dosa-dosanya. Itu saja. Sementara hanya itu yang saya lakukan," pungkasnya.

Bebadan Baru Sudah Dibentuk

Pakubuwono XIV Hamangkunegoro mengumumkan bebadan atau kepengurusan baru Keraton Solo di bawah kepemimpinannya, Rabu (19/11/2025).

Pengumuman bebadan baru Keraton Solo ini disampaikan empat hari setelah prosesi jumenengan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Dalam bebadan baru ini, ada saudara sambung dan keponakan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro yang masuk kepengurusan.

Mereka adalah tiga putri dari istri pertama Pakubuwono XIII, yaitu GKR Panembahan Timoer Rumbai, GKR Devi Lelyana Dewi, dan GKR Dewi Ratih Widyasari, serta cucu dari Sinuhun, yakni BRM Yudhistira Rachmat Saputra.

Dilansir TribunSolo.com, berikut ini daftar kepengurusan bebadan baru Keraton Solo di bawah kepemimpinan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro:

Baca juga: Sosok KGPH Hangabehi, Dinobatkan Jadi Pakubuwono XIV oleh LDA Keraton Solo, Saingan Gusti Purbaya

Susunan Pangageng

  • GKR Panembahan Timoer Rumbai sebagai Pangageng Sasana Wilapa;
  • KGPHAP Dipokusumo sebagai Pangageng Parentah Karaton;
  • GKR Alit sebagai Pangageng Keputren;
  • KGPHAP Benowo sebagai Pangageng Kasentanan;
  • GKR Devi Lelyana Dewi sebagai Pangageng Kebudayaan dan Pariwisata;
  • KRAy Febri Dipokusumo sebagai Pangageng Kahartaan.

Susunan Pangarsa

  • Untuk posisi Pangarsa yang mengampu administrasi budaya, ditunjuk:
  • KPH Kusumo Hadiwinoto sebagai Pangarsa Yogisworo;
  • GKR Dewi Ratih Widyasari sebagai Pangarsa Pasiten;
  • BRM Yudhistira Rachmat Saputra sebagai Pangarsa Mandra Budhaya;
  • KRA Citro Adiningrat memimpin Sasanaprabu, Katipraja, dan Kartipura.

Jabatan Lain

  • KPAA Sugeng Nugroho Dwijonagoro dipercaya sebagai Sekretaris Pribadi Pakubuwono XIV Hamangkunegoro;
  • KPA Singonagoro bertugas sebagai Juru Bicara resmi Sinuwun Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

Lembaga Hukum Raja

  • KP Dr. Teguh Satya Bhakti, SH., MH.;
  • KP Dr. (c) Sionit T. Martin Gea, SH., MH.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved