Bobon Santoso Ungkap Kejanggalan Konten Masak 200 Kg Rendang Willie Salim yang Viral

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konten kreator Bobon Santoso mengungkapkan adanya kejanggalan yang mencolok dalam konten memasak 200 kilogram daging rendang yang dibuat oleh Willie Salim. 

Menurut Bobon, ada beberapa hal yang tidak masuk akal dalam video tersebut. Salah satunya, narasi yang menyebutkan bahwa daging itu dimasak untuk berbuka puasa. 

Hal itu dianggap tidak mungkin karena daging baru dimasukkan pada pukul 7 malam, sementara waktu berbuka puasa biasanya lebih awal.

Baca juga: Viral Konten Willie Salim Masak Rendang di Palembang, Richard Lee: Kurang Persiapan Aja

"Jelas ada kejanggalan, dari narasi tersebut statemen nya masa buat berbuka, sedangkan baru masuk daging aja di jam 7 malam, jadi itu jelas bukan buat berbuka. Kita bisa lihat dari waktu video pertama itu kondisi pencahayaan itu masih terang, tapi baru dilaksanakan malam hari," kata Bobon saat ditemui di kawasan Jakarta timur, Senin (24/3/2025).

Selain itu, Bobon mendengar kabar dari orang-orang di lokasi yang mengatakan bahwa personel yang disebutkan dalam video tersebut tidak sesuai dengan yang diutarakan oleh Willie Salim.

Tidak hanya itu, Bobon juga menyebutkan kejanggalan lainnya, yakni Willie yang tiba-tiba menghilang dan mengatakan bahwa dirinya sedang pergi ke toilet saat acara masak-memasak berlangsung.

"Jadi aku dengar dari orang-orang di sana ya enggak tahu secara langsung, banyak yang bilang personel yang disebut itu enggak sesuai dengan yang diutarakan Willie dan kejanggalan yang paling enggakmasuk akal beliau katanya ke toilet," ujar Bobon.

Kemudian Bobon menilai persiapan dalam pembuatan konten tersebut sangat tidak matang. Ia menduga bahwa Willie Salim tidak melakukan survei terlebih dahulu ke lokasi hingga peralatan yang digunakan tidak memadai untuk kegiatan tersebut. 

"Mungkin WS ini datang ke sebuah lokasi engga mensurvei, biasanya kita survei dinamika di lapangan seperti apa dan dengan alat-alat yang menurut kami tidak proper dan terjadilah kejadian seperti itu," tambah Bobon.

Melihat berbagai kejanggalan ini, Bobon merasa bahwa ada kemungkinan konten tersebut disetting.

“Jadi ya memang bisa dibilang untuk konten, mencari views,” tandasnya.